BBCA Berapa Kali Stock Split? Ini Riwayat Lengkap, Tujuan, dan Dampaknya

Daftar Isi

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merupakan salah satu saham blue chip paling dicari di Bursa Efek Indonesia. Harga sahamnya yang kerap tinggi menjadi bukti kepercayaan pasar terhadap kinerja bank swasta terbesar di Indonesia ini.

Namun, harga saham yang tinggi juga bisa menjadi tantangan bagi investor ritel. Untuk mengatasi hal itu, BBCA beberapa kali melakukan stock split. Pertanyaannya: BBCA sudah berapa kali stock split sejak pertama kali melantai di bursa?

Jawabannya: BBCA telah melakukan stock split sebanyak empat kali.

Apa Itu Stock Split?

Stock split adalah tindakan perusahaan untuk memecah saham yang telah diterbitkan menjadi jumlah yang lebih banyak dengan nilai nominal yang lebih kecil. Meskipun jumlah saham bertambah, nilai total investasi investor tetap sama.

Contoh sederhananya: jika Anda memiliki 1 saham seharga Rp10.000 dan perusahaan melakukan stock split 1:2, maka Anda akan memiliki 2 saham seharga Rp5.000. Nilainya tetap Rp10.000.

Aksi korporasi ini tidak mengubah fundamental perusahaan, tetapi sering dilakukan untuk membuat harga saham lebih terjangkau dan likuid.

Riwayat Lengkap Stock Split BBCA

Berikut adalah daftar empat kali stock split yang pernah dilakukan oleh BBCA, lengkap dengan latar belakang dan dampaknya.

1. Stock Split Pertama – 15 Mei 2001

  • Rasio: 1:2

  • Konteks: BBCA mulai pulih dari krisis moneter dan menarik minat investor.

  • Tujuan: Menurunkan harga saham agar lebih terjangkau setelah mengalami kenaikan pasca-IPO.

  • Dampak: Saham beredar bertambah dua kali lipat, harga saham turun setengah dari sebelumnya.

2. Stock Split Kedua – 8 Juni 2004

  • Rasio: 1:2

  • Konteks: Kinerja BBCA semakin solid dengan pertumbuhan laba dan ekspansi layanan digital.

  • Tujuan: Menjaga likuiditas dan menjaga minat beli dari investor ritel.

  • Dampak: Harga per lembar saham kembali turun separuh, jumlah saham naik dua kali lipat.

3. Stock Split Ketiga – 31 Januari 2008

  • Rasio: 1:2

  • Konteks: Di tengah ketidakpastian global menjelang krisis keuangan, BBCA tetap menunjukkan kinerja stabil.

  • Tujuan: Mempertahankan daya tarik saham BBCA di kalangan investor lokal.

  • Dampak: Saham makin likuid di pasar dan lebih mudah diakses investor pemula.

4. Stock Split Keempat – 13 Oktober 2021

  • Rasio: 1:5

  • Konteks: Harga saham BBCA sempat menembus Rp30.000, terlalu tinggi bagi sebagian investor ritel.

  • Tujuan: Membuat saham BBCA kembali terjangkau dan meningkatkan basis investor.

  • Dampak: Jumlah saham meningkat lima kali lipat, harga per lembar turun drastis.

Tabel Ringkas Riwayat Stock Split BBCA

NoTanggalRasioJumlah Saham Setelah SplitNilai Nominal per Lembar
115 Mei 20011:25.887.972.000Rp250
28 Juni 20041:212.262.269.000Rp125
331 Januari 20081:224.655.010.000Rp62,5
413 Oktober 20211:5123.275.050.000Rp12,5

Alasan Strategis BBCA Melakukan Stock Split

BBCA tidak asal melakukan stock split. Setiap aksi korporasi ini memiliki alasan yang jelas dan terukur:

  1. Meningkatkan Likuiditas Saham
    Dengan jumlah saham yang beredar lebih banyak dan harga per lembar lebih rendah, transaksi di pasar menjadi lebih aktif.

  2. Menurunkan Hambatan Harga bagi Investor Ritel
    Saham dengan harga tinggi bisa menjadi penghalang bagi investor kecil. Stock split membuka akses yang lebih luas.

  3. Menjaga Daya Tarik Saham
    Harga saham yang terlalu tinggi bisa menimbulkan persepsi mahal, meski secara valuasi wajar. Pemecahan harga membuat saham terlihat lebih murah secara psikologis.

  4. Mendukung Visi Jangka Panjang Perusahaan
    Aksi ini memberi sinyal bahwa manajemen yakin terhadap fundamental perusahaan dan ingin melibatkan lebih banyak investor dalam perjalanan pertumbuhannya.

Dampak Nyata bagi Investor

Investor Lama

Jumlah saham bertambah sesuai rasio, harga per lembar menyesuaikan. Nilai investasi secara total tidak berubah. Tidak ada kerugian maupun keuntungan langsung dari stock split.

Investor Baru

Harga saham BBCA menjadi lebih murah dan terjangkau. Mereka yang sebelumnya ragu untuk membeli karena mahal, kini bisa mulai berinvestasi dengan nominal yang lebih ringan.

Namun perlu diingat, stock split bukan jaminan bahwa harga saham akan terus naik. Investor tetap perlu memperhatikan kinerja keuangan, strategi bisnis, dan kondisi ekonomi secara umum.

Apakah Akan Ada Stock Split Lagi?

Hingga Agustus 2025, belum ada pengumuman resmi dari manajemen BBCA terkait rencana stock split tambahan. Terakhir kali BBCA melakukan stock split adalah pada Oktober 2021 dengan rasio 1:5.

Jika harga saham BBCA kembali menanjak ekstrem, bukan tidak mungkin aksi serupa dilakukan kembali di masa depan. Namun keputusan tersebut sepenuhnya berada di tangan manajemen dan pemegang saham utama.

Jawaban Atas Pertanyaan: BBCA Berapa Kali Stock Split?

BBCA telah melakukan empat kali stock split, yaitu:

  • Tahun 2001 (rasio 1:2)

  • Tahun 2004 (rasio 1:2)

  • Tahun 2008 (rasio 1:2)

  • Tahun 2021 (rasio 1:5)

Aksi-aksi ini menjadi bagian dari strategi BBCA untuk tetap relevan dan inklusif di pasar modal Indonesia. Tidak hanya menjaga performa fundamental, tapi juga menciptakan ruang lebih besar bagi investor dari berbagai kalangan untuk ikut memiliki perusahaan.

Catatan Penting:

  • Data berdasarkan laporan resmi dari BEI dan publikasi BBCA hingga Agustus 2025.

  • Jika BBCA mengumumkan stock split tambahan ke depan, informasi akan diperbarui melalui keterbukaan informasi Bursa.

  • Saham BBCA tetap menjadi pilihan utama investor karena fundamentalnya yang kuat, terlepas dari jumlah stock split yang telah dilakukan.

Posting Komentar

-->