Berapa Kali ARA Saham Kena UMA? Data, Fakta, dan Polanya
Fenomena saham yang bergerak naik ekstrem hingga menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) dalam beberapa hari beruntun semakin sering menjadi sorotan. Lonjakan harga seperti ini biasanya memicu pertanyaan penting: berapa kali ARA saham kena UMA?
Bursa Efek Indonesia (BEI) memang memiliki mekanisme khusus untuk menjaga agar pasar tetap sehat. Salah satunya adalah pengumuman Unusual Market Activity (UMA). Peringatan ini sering muncul setelah saham mencatat ARA berulang kali tanpa ada alasan fundamental yang jelas.
Mengenal ARA dan UMA
Sebelum membahas polanya, mari pahami dulu arti dari kedua istilah ini.
Auto Rejection Atas (ARA)
-
Batas kenaikan harga saham tertinggi yang diperbolehkan BEI dalam satu hari.
-
Besarannya bervariasi, biasanya antara 20%–35% tergantung fraksi harga saham.
-
Jika harga sudah menyentuh ARA, order beli di atas harga tersebut otomatis ditolak oleh sistem.
-
Tujuannya menjaga stabilitas dan mengurangi risiko volatilitas ekstrem.
Unusual Market Activity (UMA)
-
Peringatan resmi dari BEI atas aktivitas perdagangan yang tidak wajar, baik dari sisi harga maupun volume.
-
UMA bukan hukuman atau sanksi, melainkan sinyal agar investor lebih hati-hati.
-
Biasanya muncul ketika harga saham naik tajam dalam waktu singkat tanpa dukungan fundamental yang kuat.
Pola Hubungan ARA dan UMA
Keterkaitan ARA dan UMA bisa dilihat dari pola yang berulang. Dalam banyak kasus:
-
Saham baru mencatatkan ARA 4–6 kali berturut-turut.
-
Harga melonjak lebih dari 100% dalam seminggu.
-
Volume transaksi meningkat drastis.
-
BEI mengeluarkan pengumuman UMA.
Setelah UMA muncul, reaksi pasar biasanya bercabang dua:
-
Ada saham yang tetap melanjutkan kenaikan beberapa hari.
-
Ada pula yang langsung terkoreksi tajam, bahkan terkena Auto Rejection Bawah (ARB).
Data Saham yang Kena UMA Setelah ARA Beruntun
Berikut contoh nyata saham yang mengalami pola tersebut di 2025:
1. PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)
-
IPO: 8 Januari 2025.
-
ARA: 5 kali berturut-turut, harga naik 201,74% (Rp1.150 → Rp3.470).
-
UMA: Diumumkan BEI pada 14 Januari 2025.
-
Catatan: Saham masih mencatat ARA ke-6 sebelum akhirnya disuspensi BEI pada 16 Januari 2025.
2. PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT)
-
IPO: 8 Juli 2025.
-
ARA: 6 kali berturut-turut, harga naik 203,3% (Rp900 → Rp2.730).
-
UMA: BEI mengumumkan UMA pada 14 Juli 2025.
-
Catatan: Setelah UMA, harga sempat lanjut naik hingga 278,8% sebelum koreksi.
3. PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
-
IPO: 9 Juli 2025.
-
ARA: 6 kali berturut-turut, harga naik 310,5% (Rp190 → Rp780).
-
UMA: Diumumkan pada 15 Juli 2025.
-
Catatan: Kenaikan tajam ini menarik perhatian karena saham terkait grup besar milik Prajogo Pangestu.
4. PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN)
-
IPO: 9 Juli 2025.
-
ARA: 6 kali berturut-turut, harga melonjak 374% (Rp100 → Rp474).
-
UMA: BEI mengumumkan UMA pada 15 Juli 2025.
-
Catatan: Pergerakan sangat volatil karena terkait sektor kripto.
5. PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI)
-
IPO: 10 Juli 2025.
-
ARA: 5 kali berturut-turut, harga naik 162,8% (Rp172 → Rp452).
-
UMA: BEI mengumumkan UMA pada 15 Juli 2025.
-
Catatan: Euforia publik figur ikut mendorong antusiasme investor.
Faktor Pemicu Saham Kena UMA Setelah ARA
Setidaknya ada dua faktor utama yang memicu saham terus ARA hingga akhirnya mendapat UMA:
Faktor Fundamental
-
Kinerja perusahaan membaik: Laporan keuangan positif atau laba melonjak.
-
Berita korporasi penting: Kontrak besar, ekspansi bisnis, atau aksi korporasi.
-
Kenaikan karena faktor ini cenderung lebih sehat dan berkelanjutan.
Faktor Spekulatif
-
Pumping and dumping: Harga sengaja digoreng sekelompok pihak untuk menarik investor ritel.
-
Isu media sosial: Rumor yang beredar luas tanpa dukungan data.
-
FOMO (Fear of Missing Out): Investor ikut-ikutan membeli tanpa analisis.
Risiko yang Mengintai Investor
Saham yang sudah beberapa kali ARA hingga kena UMA menyimpan risiko besar, di antaranya:
-
Volatilitas ekstrem: Bisa berbalik arah dengan cepat.
-
Kerugian besar: Investor yang masuk di harga puncak rawan nyangkut.
-
Suspensi BEI: Jika dianggap berlebihan, perdagangan saham bisa dihentikan sementara.
Peluang di Balik UMA
Meski penuh risiko, tetap ada peluang:
-
Trader agresif bisa memanfaatkan momentum untuk cuan cepat.
-
Investor berpengalaman bisa mencari momen koreksi setelah UMA untuk masuk di harga lebih rasional.
Namun, strategi ini hanya cocok bagi mereka yang paham analisis teknikal dan siap menghadapi risiko tinggi.
Dengan melihat pola di atas, dapat dipahami bahwa saham yang mencatat 5–6 kali ARA berturut-turut sangat berpotensi kena UMA dari BEI. Investor sebaiknya menjadikan UMA sebagai sinyal peringatan agar tidak terjebak euforia sesaat.
Posting Komentar