Cara Beli Saham yang ARA Terus: Memahami Saham ARA
Fenomena saham yang menembus Auto Rejection Atas (ARA) selalu menarik perhatian investor. Dalam satu hari, harga saham bisa melonjak hingga batas maksimal yang ditentukan Bursa Efek Indonesia (BEI). Tidak heran, banyak investor pemula maupun berpengalaman penasaran bagaimana cara membeli saham yang “ARA terus.”
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita bahas mulai dari pemahaman ARA, strategi membeli, hingga contoh saham yang sering menyentuh ARA di tahun 2025.
Memahami Saham ARA
Auto Rejection Atas (ARA) adalah batas maksimal kenaikan harga saham dalam satu hari perdagangan. Aturan BEI saat ini membagi batas ARA berdasarkan rentang harga saham:
-
Harga Rp50 – Rp200: batas naik maksimal 35%
-
Harga Rp200 – Rp5.000: batas naik maksimal 25%
-
Harga di atas Rp5.000: batas naik maksimal 20%
Jika saham mencapai level ini, harga tidak bisa naik lagi pada hari yang sama. Antrean beli akan menumpuk, membuat saham terlihat “laku keras.” Namun, tidak semua investor bisa langsung mendapat jatah, karena order beli masuk ke sistem first come, first served.
Mengapa Saham Bisa ARA?
Beberapa penyebab umum saham menembus ARA antara lain:
-
Kinerja Perusahaan Positif
Rilis laporan keuangan dengan pertumbuhan laba besar atau peningkatan pendapatan yang konsisten. -
Aksi Korporasi dan Berita Besar
Misalnya merger, akuisisi, rights issue, atau penandatanganan kontrak proyek strategis. -
Tren Sektor
Jika suatu sektor sedang naik daun, saham-saham dalam sektor tersebut bisa bergerak kolektif. Tahun 2025, sektor teknologi, perbankan, dan energi hijau sedang banyak diminati. -
Spekulasi Pasar
Saham berkapitalisasi kecil (saham gorengan) kerap ARA karena digerakkan oleh aksi spekulatif trader besar. -
IPO (Initial Public Offering)
Banyak saham baru yang listing di BEI langsung ARA berhari-hari karena tingginya permintaan awal.
Cara Beli Saham yang ARA Terus
1. Siapkan Rekening Efek
-
Pilih sekuritas resmi (diawasi OJK dan anggota BEI).
-
Beberapa pilihan populer: Mandiri Sekuritas, BCA Sekuritas, BRI Danareksa, Ajaib, Bibit, IPOT.
-
Dokumen yang diperlukan: KTP, NPWP (opsional), buku tabungan.
-
Setelah verifikasi, Anda akan memiliki Rekening Dana Nasabah (RDN) untuk transaksi saham.
2. Deposit Dana
-
Transfer dana ke RDN.
-
Minimal pembelian saham = 1 lot (100 lembar).
-
Contoh: harga saham Rp500 per lembar = Rp50.000 per lot.
3. Cari Saham dengan Potensi ARA
Gunakan aplikasi analisis seperti RTI Business, Stockbit, TradingView, atau sekuritas masing-masing.
-
Fundamental: cek laba bersih, rasio utang (DER), return on equity (ROE).
-
Teknikal: lihat tren harga (uptrend), pergerakan rata-rata (MA50, MA200), dan volume transaksi.
4. Masukkan Order Beli
-
Jika saham sedang ARA, Anda sulit mendapatkannya pada hari itu.
-
Triknya adalah pasang order sejak sesi pre-opening keesokan hari.
-
Gunakan limit order agar harga beli sesuai strategi.
5. Pantau Portofolio
-
Gunakan aplikasi trading untuk memantau pergerakan harga.
-
Tentukan Stop Loss (misalnya -5%) dan Take Profit (misalnya +10%) sebelum membeli.
-
Jangan terjebak FOMO, selalu ikuti rencana trading.
Strategi Memilih Saham yang Bisa “ARA Terus”
Walau tidak ada saham yang benar-benar bisa naik tanpa henti, Anda bisa memperbesar peluang dengan strategi berikut:
-
Blue Chip untuk Stabilitas
Saham besar seperti BBCA, BBRI, TLKM, UNVR memiliki fundamental kuat dan tren jangka panjang. -
IPO untuk Potensi Cepat
Saham IPO kerap ARA dalam beberapa hari awal. Cek jadwal IPO di e-ipo.co.id. -
Sektor Sedang Tren
-
2025: Teknologi (GOTO, BUKA), energi (ADRO, PGEO), perbankan digital.
-
Cek laporan riset analis atau berita ekonomi harian untuk update.
-
-
Analisis Teknikal Disiplin
-
Moving Average: MA50 di atas MA200 menandakan tren bullish.
-
RSI <70 berarti saham belum overbought.
-
Volume tinggi mendukung tren kenaikan harga.
-
-
Diversifikasi Portofolio
Jangan menaruh seluruh dana pada satu saham. Sebarkan ke 3–5 saham berbeda sektor.
Contoh Saham yang Sering ARA di 2025
Berdasarkan data BEI per Agustus 2025, beberapa saham yang kerap menyentuh ARA:
Kode Saham | Sektor | Keterangan |
---|---|---|
GOTO | Teknologi | Sering ARA karena sentimen positif digitalisasi |
BUKA | E-commerce | Volume tinggi, sering bergerak volatil |
PGEO | Energi Terbarukan | Naik karena tren energi hijau |
BBRI | Perbankan | Fundamental kuat, diminati investor institusi |
ADRO | Energi & Komoditas | Dipengaruhi kenaikan harga batubara global |
Catatan: Daftar ini bersifat dinamis. Cek data terbaru di idx.co.id atau aplikasi trading Anda.
Risiko Berburu Saham ARA
-
Membeli di Harga Puncak: Bisa langsung nyangkut jika besoknya harga turun.
-
Likuiditas Tidak Selalu Terjamin: Saham gorengan sering ARA, tapi bisa sulit dijual ketika harga turun.
-
Psikologi Investor: Emosi, FOMO, atau panik bisa membuat keputusan salah.
-
Biaya Transaksi: Perhatikan fee sekuritas (0,1–0,3%) dan pajak dividen.
Tips Praktis untuk Pemula
-
Mulai dengan dana kecil (Rp500 ribu – Rp1 juta).
-
Gunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) untuk konsistensi.
-
Ikuti berita pasar di CNBC Indonesia, Bloomberg, Bisnis.com, IDX Channel.
-
Bergabung ke komunitas saham (Stockbit, X/Twitter: @ngertisaham, @sahamologi).
-
Gunakan akun demo sekuritas untuk belajar tanpa risiko.
Posting Komentar