Saham BBRI Berapa Kali Stock Split? Riwayat Lengkap, Rasio, dan Dampaknya

Daftar Isi

Bagi investor di pasar modal Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) adalah salah satu saham yang memiliki reputasi solid. Sebagai bank BUMN terbesar, BBRI bukan hanya dikenal karena kinerjanya yang konsisten, tetapi juga karena strateginya dalam menjaga likuiditas dan keterjangkauan harga saham, salah satunya melalui stock split.

Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2003, saham BBRI telah melakukan tiga kali stock split. Langkah ini dilakukan untuk membuat harga saham tetap menarik bagi investor ritel, menjaga likuiditas perdagangan, dan mendukung inklusi keuangan.

Memahami Stock Split

Stock split adalah aksi korporasi di mana nilai nominal per lembar saham dipecah menjadi lebih kecil, sehingga jumlah lembar saham yang beredar bertambah. Nilai total investasi tidak berubah, tetapi harga per lembar saham menjadi lebih terjangkau.

Contoh sederhana: Jika Anda memiliki 1 lot (100 lembar) saham dengan harga Rp5.000 per lembar, total investasinya Rp500.000. Setelah stock split dengan rasio 1:5, jumlah saham Anda menjadi 500 lembar, tetapi harga per lembar turun menjadi Rp1.000. Nilai total tetap Rp500.000, namun harga yang lebih rendah membuat saham lebih mudah dibeli oleh investor lain.

Riwayat Lengkap Stock Split Saham BBRI

Berdasarkan data resmi dari BRI Investor Relations dan Bursa Efek Indonesia, berikut detail setiap stock split BBRI:

TanggalRasioHarga Sebelum Split*Harga Setelah Split*Keterangan
10 Jan 20111:2± Rp11.750± Rp5.875Stock split pertama sejak IPO. Nilai nominal turun dari Rp500 menjadi Rp250 per saham. Dilakukan untuk meningkatkan likuiditas dan keterjangkauan harga di pasar.
10 Nov 20171:5± Rp15.400± Rp3.000Disetujui RUPSLB 18 Okt 2017. Nilai nominal turun dari Rp250 menjadi Rp50 per saham. Tujuannya mendukung program “Menabung Saham” BEI dan memperluas basis investor ritel.
7 Sep 20211.02501:1Penyesuaian teknisPenyesuaian teknisDikenal sebagai technical split terkait rights issue 2021. Nilai nominal tetap Rp50 per saham. Dampaknya kecil terhadap harga dan jumlah saham investor.

*Harga adalah estimasi penyesuaian, bukan harga penutupan resmi BEI.

Latar Belakang dan Konteks Setiap Stock Split

1. 2011 – Stock Split Pertama (1:2)
Harga saham yang terus naik pasca-IPO membuatnya mulai sulit dijangkau investor ritel. Dengan rasio 1:2, harga saham menjadi setengah dari sebelumnya, sementara jumlah saham beredar berlipat dua. Langkah ini mendorong likuiditas dan menarik investor baru.

2. 2017 – Stock Split Kedua (1:5)
Dilakukan ketika harga saham mendekati Rp15.000 per lembar. RUPSLB pada 18 Oktober 2017 menyetujui pemecahan 1 saham menjadi 5, sehingga harga per saham turun menjadi sekitar Rp3.000. Aksi ini bertepatan dengan program BEI dan pemerintah untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal.

3. 2021 – Stock Split Teknis (1.02501:1)
Bersifat penyesuaian kecil akibat rights issue. Dampaknya tidak signifikan terhadap harga atau jumlah saham, tetapi tetap tercatat sebagai bagian dari riwayat resmi stock split BBRI.

Dampak Strategis bagi Saham BBRI

Stock split BBRI tidak hanya bersifat kosmetik, tetapi juga memiliki implikasi strategis:

  • Meningkatkan Likuiditas Perdagangan
    Harga yang lebih rendah mendorong volume transaksi harian, sehingga saham lebih aktif diperdagangkan.

  • Memperluas Basis Pemegang Saham
    Pemecahan harga membuat saham BBRI lebih mudah diakses investor pemula dan ritel.

  • Memperkuat Sentimen Pasar
    Stock split sering dipersepsikan sebagai sinyal kepercayaan manajemen terhadap prospek bisnis jangka panjang.

  • Mendukung Program Inklusi Keuangan
    Terutama pada 2017, saat BBRI ikut berperan dalam kampanye nasional untuk meningkatkan literasi dan partisipasi pasar modal.

Akumulasi Perubahan Jumlah Saham

Jika sebelum stock split pertama pada 2011 Anda memiliki 1 lembar saham BBRI, maka setelah tiga kali stock split jumlahnya menjadi:

1 × 2 × 5 × 1,02501 = 10,25 lembar saham

Artinya, pemegang 1 lot (100 lembar) pada 2011 kini memiliki sekitar 1.025 lembar saham pasca seluruh stock split.

Posisi Harga Saham BBRI Saat Ini

Per 31 Juli 2025, saham BBRI ditutup di Rp3.760 per lembar, dengan rentang 52 minggu Rp3.360 – Rp5.575. Harga ini jauh di bawah level pra-stock split 2017, yang sempat mendekati Rp15.000 per lembar, sehingga BBRI tetap menjadi salah satu saham bank dengan likuiditas tertinggi di BEI.

Hal yang Perlu Diperhatikan Investor

  • Fundamental Perusahaan Tidak Berubah
    Stock split tidak mengubah kapitalisasi pasar atau laba perusahaan.

  • Dividen Disesuaikan
    Pembayaran dividen per saham akan disesuaikan sesuai rasio pemecahan.

  • Sumber Data Resmi

    Untuk informasi akurat, cek Investor Relations BRI atau pengumuman BEI.

Posting Komentar