Saham COIN Perusahaan Bergerak di Bidang Apa? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Daftar Isi

Pertanyaan “saham COIN perusahaan bergerak di bidang apa” akhir-akhir ini sering muncul di forum saham dan komunitas kripto. Banyak yang penasaran karena kode saham COIN resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2025.

Saham COIN merujuk pada PT Indokripto Koin Semesta Tbk, perusahaan pertama di Indonesia yang masuk ke BEI dengan fokus utama pada industri kripto dan blockchain. Buat kamu yang ingin tahu COIN itu apa dan perusahaannya bergerak di sektor mana, simak ulasan berikut ini.

Sekilas Tentang PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN)

PT Indokripto Koin Semesta Tbk—atau disingkat IKS—didirikan tahun 2022, dan dalam waktu singkat menjadi pemain utama dalam pengembangan infrastruktur aset digital di Indonesia.

Perusahaan ini tidak sekadar menjual-belikan kripto, tetapi membangun ekosistem yang utuh. COIN hadir sebagai holding company yang membawahi dua lini bisnis utama: Crypto Future Exchange (CFX) dan Indonesian Crypto Custodian (ICC).

1. CFX – Bursa Kripto dan Derivatif

Crypto Future Exchange (CFX) adalah anak usaha COIN yang menyediakan platform perdagangan aset digital, seperti Bitcoin, Ethereum, dan aset kripto lainnya.

CFX beroperasi seperti layaknya bursa, namun dalam ranah kripto dan derivatif. Mereka mendapatkan pendapatan dari fee transaksi, baik untuk perdagangan spot maupun future. Pada semester I 2025, kontribusi CFX terhadap pendapatan COIN mencapai sekitar 60%.

Platform ini juga menyediakan akses API dan layanan perdagangan algoritmik untuk trader profesional, serta fitur keamanan multi-level untuk mematuhi standar regulasi OJK.

2. ICC – Penyimpanan Aset Digital (Custodian)

Indonesian Crypto Custodian (ICC) merupakan layanan penyimpanan aset kripto yang didesain dengan tingkat keamanan tinggi.

Fungsinya mirip dengan kustodian di sektor saham: menyimpan aset investor secara aman, melindungi dari risiko peretasan dan kehilangan akses.

ICC menawarkan penyimpanan offline (cold wallet) dan multisig technology, menjadikannya salah satu solusi penyimpanan kripto paling terpercaya di Indonesia.

3. Fokus Bisnis COIN di Indonesia

Lebih dari sekadar platform jual-beli kripto, COIN punya misi besar untuk menjadi pionir infrastruktur kripto nasional. Fokus strategis mereka meliputi:

  • Pembuatan stablecoin berbasis rupiah yang aman, transparan, dan dapat digunakan secara luas di Asia Tenggara.

  • Tokenisasi aset dunia nyata (Real World Assets/RWA) seperti properti, obligasi, dan emas.

  • Transaksi lintas negara dengan efisiensi biaya tinggi menggunakan teknologi blockchain.

  • Peningkatan literasi kripto melalui program edukasi dan kerja sama dengan universitas serta regulator.

4. COIN dan Regulasi: Di Bawah Pengawasan OJK

Mulai 10 Januari 2025, OJK resmi mengambil alih pengawasan aset kripto dari Bappebti. COIN menjadi salah satu perusahaan pertama yang mendapatkan izin operasional langsung dari OJK.

Perusahaan ini mengikuti semua regulasi yang ditetapkan, termasuk audit sistem keamanan, laporan berkala, dan protokol pencegahan pencucian uang (AML).

Status legal ini menjadi nilai tambah yang besar di mata investor dan institusi.

5. Aksi IPO COIN dan Respons Pasar

Pada IPO 9 Juli 2025, COIN melepas 2,2 miliar lembar saham dengan harga penawaran Rp100 per saham. Total dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp220,6 miliar.

Dana ini digunakan untuk:

  • Ekspansi teknologi di CFX dan ICC.

  • Riset dan pengembangan stablecoin dan tokenisasi aset.

  • Meningkatkan kapabilitas compliance dan keamanan siber.

Menariknya, IPO COIN oversubscribe hingga 180 kali, menunjukkan antusiasme luar biasa dari investor ritel. Dalam beberapa hari pertama setelah pencatatan, harga saham COIN naik hingga 280%.

6. Performa Keuangan Semester I 2025

COIN mencatatkan laba bersih sebesar Rp25,5 miliar pada semester I 2025, didukung tingginya aktivitas transaksi di CFX dan peningkatan jumlah klien institusional yang menyimpan aset di ICC.

Selain itu, pendapatan dari penyediaan API untuk platform trading, serta layanan white-label wallet ke mitra fintech, turut menopang performa keuangan COIN.

7. Visi Jangka Panjang: Menjadikan Indonesia Pusat Kripto Asia Tenggara

Salah satu pemegang saham utama COIN, Andrew Hidayat, menyampaikan bahwa misi besar perusahaan adalah menjadikan Indonesia sebagai hub kripto untuk Asia Tenggara, layaknya posisi Singapura untuk fintech.

COIN juga sedang menjajaki kerja sama dengan lembaga keuangan regional dan regulator kawasan untuk memperluas adopsi teknologi blockchain Indonesia.

8. Apakah COIN Sama Dengan Coinbase?

Banyak yang keliru mengira saham COIN di BEI sama dengan Coinbase (kode saham COIN di Nasdaq, AS). Padahal ini dua entitas berbeda:

COIN (BEI)Coinbase (Nasdaq)
Perusahaan IndonesiaPerusahaan Amerika
Fokus pada infrastruktur kripto lokalFokus pada perdagangan global
Diawasi OJKDiawasi SEC
Pendapatan utama dari CFX & ICCPendapatan dari fee transaksi & derivatif

Namun, keduanya punya kesamaan dalam hal mendorong adopsi kripto dan digitalisasi finansial secara luas.

9. Risiko Investasi di Saham COIN

Meskipun COIN punya prospek menjanjikan, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan:

  • Volatilitas tinggi: Harga saham bisa sangat fluktuatif karena sensitivitas terhadap berita kripto.

  • Risiko regulasi: Kebijakan pemerintah bisa berubah dan mempengaruhi operasional perusahaan.

  • Ketergantungan pada ekosistem kripto: Jika tren kripto melambat, pendapatan bisa tertekan.

  • Kompetisi teknologi: Masuknya pemain global ke pasar lokal bisa jadi tantangan.

Investor disarankan untuk memahami profil risiko, termasuk memantau regulasi terbaru dan perkembangan ekosistem blockchain di Indonesia.

Jika kamu sedang mencari jawaban soal "saham COIN perusahaan bergerak di bidang apa", maka COIN adalah simbol dari semangat baru: transformasi dunia kripto Indonesia yang legal, terstruktur, dan siap bersaing secara global.

Posting Komentar