Saham Papan Pengembangan ARA Berapa Persen? Update Aturan BEI 2025

Daftar Isi

Apakah Anda pernah melihat harga saham yang naik tajam lalu tiba-tiba berhenti di titik tertentu, tidak bisa ditembus lagi? Fenomena ini terjadi karena adanya aturan Auto Rejection Atas (ARA) yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

ARA adalah batas kenaikan harga saham dalam satu hari perdagangan. Aturan ini penting karena menjaga agar harga saham tidak bergerak terlalu ekstrem dan menciptakan pasar yang lebih stabil. Pertanyaannya, berapa persen batas ARA untuk saham di Papan Pengembangan?

Mengenal Papan Pengembangan

Papan Pengembangan merupakan salah satu kategori pencatatan saham di BEI, selain Papan Utama dan Papan Pemantauan Khusus. Saham yang masuk ke papan ini biasanya dimiliki oleh perusahaan yang:

  • Memiliki aset minimal Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.

  • Belum konsisten mencatatkan laba, bahkan ada yang masih merugi.

  • Memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang, sering kali dari sektor teknologi, startup, atau industri baru.

Papan ini menjadi wadah bagi perusahaan berkembang untuk mengakses pendanaan dari pasar modal, meskipun fundamentalnya belum sekuat emiten di Papan Utama.

Auto Rejection di BEI

BEI menggunakan sistem Auto Rejection (AR) sebagai mekanisme pengendalian harga. Ada dua jenis batasan yang berlaku:

  • Auto Rejection Atas (ARA): Batas kenaikan harga saham maksimum dalam sehari.

  • Auto Rejection Bawah (ARB): Batas penurunan harga saham maksimum dalam sehari.

Jika harga saham menyentuh batas tersebut, sistem otomatis menolak order yang melebihi ketentuan. Hal ini dilakukan untuk melindungi investor dan menjaga keteraturan perdagangan.

Persentase ARA Saham Papan Pengembangan (Update 2025)

Sejak kebijakan terbaru BEI yang berlaku April 2025, aturan ARA tidak lagi dibedakan berdasarkan jenis papan (Utama, Pengembangan, atau Ekonomi Baru), melainkan berdasarkan rentang harga saham.

Jenis Papan Karakteristik Emiten Batas ARA/ARB (Normal)
Papan Utama Perusahaan besar, aset > Rp250 miliar, laba konsisten Sesuai rentang harga (35%, 25%, 20%)
Papan Pengembangan Perusahaan bertumbuh, aset Rp50–250 miliar, laba belum stabil Sesuai rentang harga (35%, 25%, 20%)
Papan Pemantauan Khusus Emiten bermasalah (likuiditas, laporan keuangan, atau kepatuhan) 10% untuk semua harga

Catatan penting:

  • Saham di Papan Pemantauan Khusus memiliki batas ARA dan ARB yang lebih ketat, yaitu hanya 10% untuk semua rentang harga.

  • Saham IPO pada hari pertama perdagangan memiliki batas ARA yang lebih longgar, yaitu dua kali lipat dari batas normal.

Contoh Perhitungan Nyata

  1. Saham Rp150 (rentang Rp50–Rp200):
    ARA = Rp150 + (35% × Rp150) = Rp202,5.
    Harga saham tidak bisa naik lebih dari Rp202,5 dalam sehari.

  2. Saham Rp1.000 (rentang Rp200–Rp5.000):
    ARA = Rp1.000 + (25% × Rp1.000) = Rp1.250.

  3. Saham Rp10.000 (lebih dari Rp5.000):
    ARA = Rp10.000 + (20% × Rp10.000) = Rp12.000.

Contoh ini menunjukkan bahwa semakin tinggi harga saham, semakin kecil persentase kenaikan maksimalnya.

Perbandingan Antar Papan Pencatatan

Meskipun aturan ARA/ARB sekarang berbasis rentang harga, karakteristik tiap papan masih berpengaruh terhadap volatilitas saham:

Jenis Papan Karakteristik Emiten Batas ARA/ARB (Normal)
Papan Utama Perusahaan besar, aset > Rp250 miliar, laba konsisten Sesuai rentang harga (35%, 25%, 20%)
Papan Pengembangan Perusahaan bertumbuh, aset Rp50–250 miliar, laba belum stabil Sesuai rentang harga (35%, 25%, 20%)
Papan Pemantauan Khusus Emiten bermasalah (likuiditas, laporan keuangan, atau kepatuhan) 10% untuk semua harga

Perbedaan utama ada pada profil risiko. Papan Pengembangan lebih berpotensi memberikan keuntungan besar, tetapi risikonya juga jauh lebih tinggi.

Implikasi untuk Investor dan Trader

Mengetahui batas ARA sangat penting dalam menyusun strategi investasi maupun trading.

  • Untuk trader harian: Batas ARA bisa dijadikan target maksimal pergerakan harga. Misalnya, jika harga saham sudah mendekati ARA, trader bisa mempertimbangkan untuk menjual sebelum harga mentok.

  • Untuk investor jangka panjang: Pemahaman ARA membantu mengukur volatilitas jangka pendek, namun fokus utama tetap pada fundamental perusahaan.

  • Untuk pemula: Informasi ini bisa mencegah salah persepsi. Kenaikan harga yang mentok di ARA bukan berarti saham “dibatasi naik”, tetapi mekanisme pengaman agar tidak terjadi lonjakan tidak wajar.

Strategi Praktis di Saham Papan Pengembangan

  1. Gunakan data real-time dari aplikasi trading (RTI Business, IPOT, Ajaib, dsb.) untuk memantau harga dan batas ARA.

  2. Waspadai volatilitas karena saham di papan ini bisa bergerak sangat cepat, baik naik maupun turun.

  3. Diversifikasi portofolio agar tidak terlalu terpapar pada risiko tinggi saham papan pengembangan.

  4. Perhatikan status pencatatan karena jika saham dipindahkan ke Papan Pemantauan Khusus, batas pergerakannya akan turun drastis menjadi hanya 10%.

  5. Kombinasikan analisis teknikal dan fundamental agar strategi trading tidak hanya berdasarkan batas ARA, tetapi juga kondisi bisnis emiten.

Posting Komentar