Batas Saham ARB: Aturan Terbaru BEI April 2025

Daftar Isi

Pasar modal Indonesia memiliki dinamika yang unik. Harga saham bisa bergerak naik dan turun dengan cepat, sehingga perlu mekanisme pengendali agar tidak terjadi lonjakan ekstrem. Salah satu instrumen pengendali tersebut adalah Auto Rejection Bawah (ARB).

ARB berfungsi sebagai batas penurunan harga harian saham. Jika harga sudah mencapai titik ARB, maka sistem perdagangan otomatis menolak order jual di bawah harga tersebut. Dengan cara ini, investor mendapatkan perlindungan dari potensi kerugian yang terlalu besar dalam waktu singkat.

Aturan Baru ARB Berlaku 8 April 2025

Berdasarkan Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00003/BEI/04-2025, mulai 8 April 2025, batas ARB di Bursa Efek Indonesia ditetapkan seragam sebesar 15% untuk seluruh saham.

Aturan ini berlaku bagi semua jenis efek bersifat ekuitas, termasuk:

  • Saham di Papan Utama

  • Saham di Papan Pengembangan

  • Saham di Papan Ekonomi Baru

  • ETF (Exchange-Traded Fund)

  • DIRE (Dana Investasi Real Estat)

Perubahan ini menjadi tonggak penting karena sebelumnya ARB dihitung berdasarkan fraksi harga saham.

Perbandingan ARB Lama vs ARB Baru

Untuk memudahkan, berikut perbandingan aturan lama dengan aturan terbaru:

Kisaran Harga SahamBatas ARB Sebelum 8 April 2025Batas ARB Terbaru (Efektif 8 April 2025)
≤ Rp50Tidak dibatasi (harga bisa ke Rp1)15%
Rp50 – Rp20035%15%
Rp201 – Rp5.00025%15%
> Rp5.00020%15%

Dengan aturan baru ini, tidak ada lagi perbedaan persentase ARB berdasarkan harga saham. Semua saham hanya bisa turun maksimal 15% dalam satu hari perdagangan.

Tujuan Penetapan ARB 15%

BEI memiliki alasan kuat mengapa batas ARB kini diseragamkan:

  1. Keadilan bagi Semua Saham
    Tidak ada perbedaan perlakuan antara saham murah dan mahal. Semua investor menghadapi batas yang sama.

  2. Meningkatkan Transparansi
    Aturan yang seragam lebih mudah dipahami investor, terutama pemula.

  3. Pengendalian Volatilitas
    Penurunan harga yang terlalu tajam bisa memicu kepanikan. Dengan ARB 15%, pasar lebih terkendali.

  4. Perlindungan Investor
    Investor memiliki waktu untuk menganalisis situasi tanpa harus terburu-buru mengambil keputusan karena harga jatuh terlalu cepat.

Contoh Perhitungan ARB

Agar lebih jelas, mari lihat contoh perhitungan:

  • Kasus 1: Saham PT XYZ ditutup di Rp2.000 pada hari sebelumnya.
    Dengan batas ARB 15%, maka harga terendah yang diperbolehkan hari berikutnya adalah:
    Rp2.000 – (15% × Rp2.000) = Rp1.700.

  • Kasus 2: Saham PT ABC ditutup di Rp100.
    Dengan ARB 15%, batas penurunan adalah Rp85. Jadi, harga tidak bisa turun lebih rendah dari Rp85 dalam satu hari.

Perhitungan ini berlaku otomatis untuk semua saham sejak 8 April 2025.

Dampak ARB Bagi Investor

Batas ARB membawa dampak langsung terhadap strategi investasi dan trading.

  • Sisi Positif

    • Membatasi kerugian ekstrem dalam sehari.

    • Memberi waktu untuk menganalisis kondisi pasar.

    • Mengurangi kepanikan yang bisa merugikan semua pihak.

  • Sisi Negatif

    • Jika sentimen negatif berlanjut, saham bisa terkena ARB berjilid (turun 15% berturut-turut beberapa hari).

    • Likuiditas bisa terganggu karena harga “terkunci” di batas bawah.

Strategi Menghadapi Risiko ARB

Investor dapat menerapkan strategi berikut agar lebih siap menghadapi dinamika ARB:

  1. Analisis Fundamental dan Teknikal
    Pastikan saham yang dipilih memiliki kinerja keuangan yang sehat dan prospek bisnis yang baik.

  2. Diversifikasi Portofolio
    Jangan taruh semua dana di satu saham. Sebar risiko ke beberapa sektor agar dampak ARB lebih kecil.

  3. Disiplin Cut Loss
    Tentukan batas kerugian yang bisa diterima. Jika harga mendekati ARB, lakukan cut loss sebelum terlambat.

  4. Pantau Informasi Pasar
    Ikuti pengumuman resmi BEI dan berita ekonomi, karena perubahan regulasi bisa terjadi sewaktu-waktu.

Perbedaan ARB dan ARA

Selain ARB, ada juga Auto Rejection Atas (ARA), yaitu batas kenaikan harga saham dalam satu hari perdagangan.

  • ARB (Auto Rejection Bawah): Batas penurunan, kini 15% untuk semua saham.

  • ARA (Auto Rejection Atas): Batas kenaikan, masih menggunakan aturan fraksi harga (tidak seragam).

Mekanisme keduanya sama-sama bertujuan menjaga stabilitas, hanya berbeda arah.

Posting Komentar