Update Terkini: Berapa Lembar Saham AGRO (Bank Raya) yang Beredar?

Daftar Isi

Ketika membahas “Jumlah Saham AGRO yang Beredar”, penting kita mulai dari fakta terkini dan kemudian melihat konteks serta dampaknya pada investor.

Mengenal AGRO: Siapa Dia dan Apa Fokusnya?

  • Kode AGRO adalah singkatan dari PT Bank Raya Indonesia Tbk, sebelumnya dikenal sebagai Bank Agroniaga, dan merupakan bagian dari grup BRI.

  • Fokus bisnisnya meliputi layanan perbankan yang juga menjangkau ekosistem gig economy (pekerjaan lepas, pekerja digital).

  • AGRO tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki profil pemegang saham mayoritas, struktur modal, hingga laporan keuangan publik agar transparan bagi investor.

Jadi, ketika kita berbicara “saham AGRO”, kita merujuk pada saham Bank Raya, bukan perusahaan agribisnis.

Data Saham Beredar AGRO Terbaru

Berikut data paling mutakhir yang dapat dikumpulkan:

SumberJumlah Saham BeredarCatatan / Keterangan
Investing.com~ 24,68 miliar lembarDitampilkan sebagai “Saham Beredar” di profil AGRO
StockAnalysis / Statistik Keuangan24,68 miliar lembarMenyebut bahwa saham beredar turun ~0,28% dalam 1 tahun
Lembarsaham.com24.493.093.216 lembar (≈ 24,49 miliar)Sebagai data fundamental AGRO di platform lokal

Dari tabel di atas, jumlah saham beredar AGRO berada di kisaran 24,49 miliar hingga 24,68 miliar lembar. Variasi kecil di tiap sumber bisa disebabkan oleh perbedaan waktu laporan atau penyesuaian teknis (seperti saham treasury).

Saham yang Ditempatkan & Disetor Penuh

Untuk memahami angka beredar, kita juga perlu tahu total saham yang ditempatkan dan disetor penuh (issued & paid-up shares).

  • Dalam pengumuman resmi per 30 September 2024, AGRO memaparkan data terkait saham yang ditempatkan dan disetor penuh di laporan keuangannya.

  • Meski laporan tahunan dan triwulan dari situs resmi Bank Raya tersedia, saya tidak menemukan secara eksplisit angka terbaru untuk 2025 yang berbeda secara mencolok dari yang saat ini tersedia.

  • Sebagai catatan tambahan: perusahaan pernah menggelar Rights Issue (PMHMETD X) lewat penerbitan 2,32 miliar saham baru, yang jika dieksekusi sepenuhnya akan memengaruhi total saham beredar.

Jadi, angka saham beredar yang kita lihat saat ini telah mencerminkan efek dari aksi korporasi hingga periode laporan terakhir.

Pemegang Saham & Komposisi Kepemilikan

Mengetahui siapa yang menguasai saham juga penting untuk memaknai data beredar:

  • Pemegang saham mayoritas >5 %: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memiliki porsi besar dalam kepemilikan saham AGRO.

  • Proporsi kepemilikan publik (free float) menyumbang bagian yang tersisa dari jumlah saham yang beredar.

  • Jika ada saham treasury (saham yang dibeli kembali perusahaan), saham tersebut tidak tercakup dalam hitungan saham beredar.

Mengapa Angka Saham Beredar Bisa Berubah?

Beberapa faktor dan aksi korporasi yang bisa mengubah jumlah saham beredar di masa depan:

  1. Buyback / Pembelian kembali saham
    Bila perusahaan membeli kembali sahamnya sendiri, jumlah saham yang beredar menurun.

  2. Rights Issue / Penerbitan Saham Baru
    Bila perusahaan menerbitkan saham tambahan untuk modal atau ekspansi, maka jumlah saham beredar naik — dengan konsekuensi potensi dilusi.

  3. Konversi Warrant atau Obligasi Konversi
    Saat warrant atau obligasi dikonversi ke saham biasa, jumlah saham beredar bisa bertambah.

  4. Penyesuaian teknis seperti stock split atau reverse split
    Biasanya tidak memengaruhi nilai total, tapi mengubah jumlah per lembar saham.

Pengaruh Terhadap Analisis dan Keputusan Investor

Berikut beberapa poin penting terkait bagaimana data saham beredar digunakan secara praktis:

  • Market Capitalization (Kapitalisasi Pasar)
    Rumus: Harga saham per lembar × Jumlah saham beredar.
    Misalnya, jika harga saham AGRO ~ Rp 240 dan saham beredarnya ~ 24,68 miliar, maka market cap-nya di kisaran Rp 5,9 triliun (ini sejalan dengan data market cap pada sumber finansial).

  • Earnings Per Share (EPS)
    EPS = Laba Bersih / Jumlah Saham Beredar.
    Jika laba tetap, makin besar saham beredar → EPS makin rendah. Karena itu, investor harus waspada terhadap potensi dilusi bila perusahaan akan menerbitkan saham baru.

  • Likuiditas Saham
    Saham dengan jumlah yang beredar besar dan free float cukup tinggi umumnya lebih likuid—memudahkan jual-beli besar tanpa mengganggu harga terlalu drastis.

  • Pertimbangan Aksi Korporasi
    Investor perlu memantau rencana-rencana seperti rights issue, buyback, atau konversi surat utang karena bisa langsung mempengaruhi jumlah saham beredar dan rasio keuangan.

Posting Komentar