Cara Jual Saham ARB: Strategi Agar Bisa Menjual Saham ARB
Bagi banyak investor, Auto Rejection Bawah (ARB) adalah kondisi yang paling dihindari. Ketika saham terkunci di ARB, antrean jual memanjang, sementara antrean beli hampir kosong. Situasi ini membuat investor sering bertanya-tanya: bagaimana cara menjual saham ARB?
Artikel ini membahas secara detail cara menjual saham ARB, strategi yang bisa ditempuh, hingga aturan terbaru dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Memahami Apa Itu Saham ARB
Auto Rejection Bawah (ARB) adalah batas penurunan harga harian saham yang ditetapkan BEI. Jika harga sudah mencapai batas bawah, sistem otomatis akan menolak transaksi di bawah level tersebut. Tujuannya untuk mencegah harga anjlok terlalu dalam hanya dalam satu hari perdagangan.
Menurut aturan BEI terbaru, batas ARB ditentukan berdasarkan fraksi harga saham:
Rentang Harga Saham | Batas ARB |
---|---|
< Rp200 | 10% |
Rp200 – Rp5.000 | 7% |
> Rp5.000 | 5% |
Sumber: Surat Keputusan Direksi BEI No. Kep-00003/BEI/04-2025 tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.
Jika sebuah saham menutup perdagangan dengan ARB, maka pada hari itu investor tidak bisa menjual lebih rendah dari batas bawah yang sudah ditentukan.
Penyebab Saham Bisa ARB
Beberapa faktor yang biasanya menyebabkan saham terkunci di ARB antara lain:
-
Berita negatif perusahaan, seperti laporan keuangan yang rugi besar, isu hukum, atau skandal manajemen.
-
Sentimen pasar yang buruk, misalnya kondisi ekonomi global yang melemah atau kenaikan suku bunga.
-
Panic selling, di mana investor ramai-ramai menjual karena rumor atau ketakutan berlebihan.
-
Aksi profit taking setelah harga saham naik terlalu tinggi sebelumnya.
Langkah Teknis Cara Jual Saham ARB
Berikut langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan investor untuk menjual saham ARB melalui aplikasi sekuritas:
1. Login ke Aplikasi Sekuritas
Masuk ke aplikasi trading yang Anda gunakan (Mirae, Ajaib, IPOT, BNI Sekuritas, dan lainnya). Pastikan jaringan stabil karena antrean jual di ARB biasanya sangat cepat bertambah.
2. Cek Status Saham
Lihat order book atau running trade. Jika harga sudah terkunci di batas bawah ARB, maka antrean jual biasanya menumpuk ribuan hingga jutaan lot.
3. Pilih Menu Jual (Sell)
Masukkan kode saham yang ingin dilepas, lalu tentukan jumlah lot sesuai kepemilikan di portofolio Anda.
4. Masukkan Harga Jual
-
Harga terendah yang bisa dimasukkan adalah harga ARB hari itu.
-
Order akan diproses berdasarkan price-time priority, artinya yang paling cepat memasukkan order akan lebih dulu masuk antrean.
5. Konfirmasi Order
Pastikan data sudah benar, lalu klik Submit/Confirm. Order Anda akan tercatat di sistem bursa.
6. Pantau Status Order
Jika saham Anda tidak langsung terjual, Anda bisa menunggu antrean atau membatalkan order untuk mencoba lagi di sesi berikutnya.
7. Cek Dana di RDN
Jika order berhasil match, dana hasil penjualan akan masuk ke Rekening Dana Nasabah (RDN) sesuai jadwal settlement T+2 (dua hari kerja setelah transaksi).
Strategi Agar Bisa Menjual Saham ARB
Menjual saham yang terkena ARB memang sulit karena minimnya pembeli. Namun ada beberapa strategi yang bisa dicoba:
-
Pasang order lebih awal: Masukkan order jual segera setelah pasar dibuka pada sesi I (09:00 WIB) agar masuk antrean lebih depan.
-
Gunakan limit order: Selalu gunakan harga sesuai batas ARB agar order Anda valid.
-
Pantau pergerakan bid: Jika muncul antrean beli di harga ARB, segera masukkan order agar peluang match lebih besar.
-
Menunggu rebound: Jika fundamental perusahaan masih kuat, Anda bisa menahan saham sementara dan menjual saat harga kembali bergerak naik.
-
Jual bertahap: Untuk mengurangi risiko, lepaskan saham sedikit demi sedikit daripada menjual seluruhnya sekaligus.
Risiko dan Hal yang Perlu Diperhatikan
Menjual saham ARB tidak bisa lepas dari risiko. Beberapa hal yang harus diwaspadai investor:
-
Kerugian pasti: Menjual di harga ARB berarti cut loss, apalagi jika saham ARB beberapa hari berturut-turut.
-
Likuiditas rendah: Sulit menemukan pembeli karena antrean jual sangat panjang.
-
Suspensi BEI: Jika ARB terjadi berhari-hari, BEI bisa melakukan suspensi sehingga saham tidak dapat diperdagangkan.
-
Psikologis tertekan: Banyak investor yang panik sehingga keputusan menjadi emosional.
Contoh Kasus Menjual Saham ARB
Misalnya, saham XYZ ditutup di harga Rp1.000, lalu keesokan harinya terkena ARB dengan batas bawah Rp930.
-
Anda pasang order jual 20 lot di Rp930 sejak pagi.
-
Jika antrean jual sudah mencapai 500 ribu lot, peluang saham Anda terjual akan sangat kecil.
-
Jika pada hari itu belum terjual, order bisa dibatalkan dan dicoba lagi keesokan harinya.
-
Jika saham rebound, harga bisa naik ke Rp950–Rp960, memberi kesempatan menjual dengan kerugian lebih kecil.
Catatan Penting untuk Investor
-
ARB adalah mekanisme proteksi dari BEI, bukan berarti saham tidak bisa dijual, hanya saja terbatas di harga bawah.
-
Atur strategi sejak awal dengan menetapkan stop loss sebelum membeli saham agar tidak terjebak di ARB berhari-hari.
-
Analisis penyebab ARB: jika fundamental perusahaan buruk, cut loss bisa menjadi pilihan terbaik. Namun jika hanya karena sentimen pasar, menahan saham bisa lebih bijak.
Posting Komentar