Cara Melihat Saham IPO Oversubscribed: Mudah dan Akurat

Daftar Isi

Fenomena Initial Public Offering (IPO) selalu menarik perhatian investor, baik ritel maupun institusi. Salah satu istilah penting yang sering muncul adalah oversubscribed, yaitu ketika jumlah permintaan saham lebih besar daripada jumlah saham yang ditawarkan emiten.

Mengetahui status oversubscribed bukan sekadar informasi tambahan, melainkan bagian penting dalam analisis awal investor. Hal ini bisa membantu memperkirakan minat pasar, potensi harga saat listing, hingga strategi penempatan dana agar peluang mendapatkan alokasi saham lebih besar.

Memahami Konsep Oversubscribed IPO

Oversubscribed dalam IPO berarti jumlah pemesanan saham oleh investor melebihi kuota yang disediakan perusahaan.

Contoh: jika perusahaan menawarkan 100 juta lembar saham, tetapi pemesanan mencapai 300 juta, maka oversubscribed sebesar 3 kali lipat (3x).

Fenomena ini biasanya dipicu oleh:

  • Prospek bisnis emiten yang menjanjikan

  • Harga IPO yang dianggap murah (underpriced)

  • Popularitas sektor (contoh: energi terbarukan, teknologi, bioteknologi)

  • Dukungan investor institusi besar yang memberi sinyal kepercayaan pasar

Dalam praktik di BEI, oversubscribed sering kali berujung pada penjatahan terbatas (pooling allotment). Investor ritel hanya menerima sebagian kecil dari jumlah saham yang dipesan, sedangkan sisanya dikembalikan dalam bentuk dana refund.

Pentingnya Mengetahui IPO Oversubscribed

Bagi investor, informasi oversubscribed memberikan sejumlah manfaat:

  • Indikator minat pasar: menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap prospek emiten.

  • Sinyal harga pasca-listing: IPO yang oversubscribed cenderung mengalami kenaikan harga pada hari pertama perdagangan.

  • Strategi investasi: membantu menentukan jumlah lot yang sebaiknya dipesan untuk meningkatkan peluang alokasi.

Namun, oversubscribed juga mengandung risiko. Tidak semua saham yang oversubscribed terus naik setelah listing. Volatilitas tinggi bisa terjadi karena aksi ambil untung (profit taking).

Cara Melihat Saham IPO Oversubscribed

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah IPO mengalami oversubscribed.

1. Melalui Situs e-IPO (https://e-ipo.co.id)

  • Daftar dan login menggunakan SID (Single Investor Identification).

  • Pilih menu IPO Ongoing untuk melihat emiten yang sedang penawaran.

  • Setelah masa penawaran berakhir, buka menu History atau Hasil Penjatahan.

  • Jika oversubscribed, status akan ditandai dengan keterangan “Scale Back” atau “Alloted with Ratio”.

2. Melalui Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)

  • Masuk ke menu Perusahaan Tercatat > Penawaran Umum Saham.

  • Unduh prospektus dan laporan hasil pooling setelah masa penawaran selesai.

  • Bandingkan jumlah pemesanan dengan jumlah saham ditawarkan. Rasio lebih dari 1 berarti oversubscribed.

3. Informasi dari Sekuritas dan Underwriter

  • Sekuritas seperti RHB Tradesmart, Mirae Asset, Ajaib, Stockbit biasanya menyediakan data IPO di dashboard aplikasi.

  • Underwriter wajib melaporkan hasil pooling kepada OJK dan BEI. Investor bisa menanyakan langsung melalui customer service sekuritas.

4. Pantau Media Keuangan

  • Media seperti CNBC Indonesia, Kontan, Bisnis.com rutin melaporkan status IPO, termasuk oversubscription rate.

  • Gunakan kata kunci: “[Nama Emiten] IPO oversubscribed” untuk update cepat.

Menghitung Rasio Oversubscribed

Perhitungan sederhana dilakukan dengan rumus:

Rasio Oversubscribed = Total Pemesanan Saham ÷ Jumlah Saham Ditawarkan

Contoh:

  • Jumlah saham ditawarkan: 200 juta

  • Jumlah pemesanan: 1 miliar

  • Rasio: 1.000.000.000 ÷ 200.000.000 = 5x oversubscribed

Semakin tinggi angkanya, semakin besar minat pasar, dan semakin ketat pula penjatahan saham kepada investor.

Contoh IPO Oversubscribed di BEI 2025

Data terkini menunjukkan beberapa IPO mengalami oversubscribed sangat tinggi:

EmitenKodeRasio OversubscribedJumlah Saham DitawarkanDana IPO (Rp)Tanggal ListingCatatan
Chandra Daya Investasi TbkCDIA>564 kali12,48 miliar2,37 triliun9 Juli 2025Rekor tertinggi BEI, afiliasi Grup Barito Pacific
Indokripto Koin Semesta TbkCOIN>180 kali2,2 miliar220 miliar9 Juli 2025Sektor kripto, langsung ARA 35%
Asia Pramulia TbkASPR1,53 kali812 juta100,68 miliar8 Juli 2025Sektor kemasan plastik dengan valuasi kompetitif
Sinar Terang Mandiri TbkMINE25 kali612,67 juta132,34 miliar10 Maret 2025Penunjang tambang nikel, prospek EV battery

Sumber: BEI, CNBC Indonesia, Kontan (2025)

Strategi Investor Saat IPO Oversubscribed

  1. Pesan Lot Lebih Banyak
    Karena alokasi dipangkas, memesan lebih banyak lot bisa meningkatkan peluang mendapatkan saham.

  2. Diversifikasi IPO
    Jangan hanya fokus pada satu emiten. Ikut serta di beberapa IPO sekaligus bisa memperbesar peluang alokasi.

  3. Analisis Prospektus dengan Teliti
    Perhatikan kinerja keuangan, risiko usaha, serta valuasi. Jangan hanya ikut tren karena euforia pasar.

  4. Siapkan Dana Cadangan
    Dana yang tidak terpakai akan otomatis dikembalikan (refund). Pastikan likuiditas tetap aman jika alokasi sedikit.

  5. Waspadai Volatilitas Pasca-Listing
    Harga bisa melonjak ke Auto Rejection Atas (ARA), tapi juga bisa jatuh ke Auto Rejection Bawah (ARB). Tentukan strategi jual atau tahan sejak awal.

Posting Komentar