Cara Mengetahui Saham IPO Oversubscribed, Memahami Konsep IPO Oversubscribed

Daftar Isi

Fenomena Initial Public Offering (IPO) selalu menyita perhatian investor. Banyak yang berlomba-lomba memesan saham baru karena berharap mendapat keuntungan saat saham tersebut pertama kali diperdagangkan. Namun, tingginya minat sering kali menimbulkan kondisi oversubscribed, yaitu ketika jumlah pesanan saham jauh melebihi jumlah yang ditawarkan.

Bagi investor, memahami cara mengetahui status oversubscribed sangat penting. Selain memengaruhi berapa banyak saham yang akan diperoleh, informasi ini juga memberi gambaran awal tentang potensi pergerakan harga saham saat resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Memahami Konsep IPO Oversubscribed

Oversubscribed terjadi ketika permintaan melebihi penawaran.

Contoh sederhana: sebuah perusahaan menawarkan 500 juta saham dalam IPO. Namun, pesanan yang masuk mencapai 2,5 miliar saham. Artinya, IPO tersebut oversubscribed 5 kali lipat.

Faktor yang mendorong oversubscription antara lain:

  • Fundamental perusahaan yang sehat.

  • Prospek bisnis yang menjanjikan.

  • Harga penawaran yang relatif murah dibandingkan valuasi wajar.

  • Keterlibatan investor institusi besar sebagai anchor investor.

Ketika oversubscribed terjadi, investor biasanya hanya menerima sebagian kecil dari pesanan mereka karena saham dialokasikan secara pro-rata.

Mengapa Investor Perlu Mengetahui Status Oversubscribed

Mengetahui apakah suatu IPO oversubscribed membantu investor dalam beberapa hal:

  1. Mengukur peluang alokasi saham
    Jika oversubscribed tinggi, alokasi untuk investor ritel biasanya terbatas. Misalnya, memesan 10 lot tetapi hanya mendapat 2 lot.

  2. Memprediksi potensi pergerakan harga
    IPO dengan permintaan tinggi sering mengalami kenaikan harga pada hari pertama perdagangan.

  3. Menyusun strategi investasi
    Investor dapat mempertimbangkan apakah akan memesan lebih banyak saham, mencari IPO lain, atau menunggu harga stabil di pasar sekunder.

Cara Mengetahui Saham IPO Oversubscribed

Ada beberapa cara praktis untuk mengetahui status oversubscribed di Indonesia.

1. Melalui Platform Resmi e-IPO BEI

  • Buka situs e-ipo.co.id atau aplikasi e-IPO.

  • Login menggunakan akun sekuritas yang sudah terdaftar.

  • Pilih menu Public Offering untuk melihat daftar IPO.

  • Setelah masa penawaran selesai, cek menu Hasil Alokasi atau Pengumuman.

  • Di sana biasanya dicantumkan rasio oversubscription, misalnya 3x, 5x, atau lebih.

Catatan: sejak 2021, semua IPO di Indonesia wajib menggunakan platform e-IPO. Data di platform ini menjadi sumber paling resmi dan akurat.

2. Melalui Sekuritas Tempat Anda Memesan Saham

Sekuritas yang menjadi penjamin emisi atau agen penjual sering memberikan update mengenai status IPO.

  • Cek notifikasi di aplikasi sekuritas seperti MOST (Mandiri Sekuritas), BIONS (BNI Sekuritas), Ajaib, Mirae Asset, atau Stockbit.

  • Biasanya informasi dikirim melalui email atau notifikasi aplikasi setelah alokasi selesai.

  • Anda juga bisa langsung menghubungi customer service sekuritas untuk menanyakan status oversubscription.

3. Pantau Situs Resmi Bursa Efek Indonesia (BEI)

  • Buka idx.co.id 

  • Masuk ke menu Perusahaan Tercatat > Penawaran Umum.

  • Cari pengumuman hasil IPO pada perusahaan yang sedang Anda ikuti.

  • Dokumen resmi biasanya mencantumkan data jumlah pesanan, jumlah saham yang ditawarkan, dan rasio oversubscription.

4. Ikuti Berita Keuangan dan Media Investasi

Media seperti Kontan, Bisnis Indonesia, CNBC Indonesia, Bloomberg, hingga Investor Daily rutin memberitakan hasil IPO.

  • Cek dengan kata kunci “IPO oversubscribed” + nama perusahaan.

  • Berita biasanya menyebutkan secara jelas berapa kali IPO tersebut oversubscribed.

5. Gunakan Aplikasi dan Forum Investasi

Aplikasi investasi seperti RTI Business, Stockbit, dan Ajaib sering memberikan update terkait IPO.

  • Di forum atau grup Telegram/WhatsApp investor, informasi tentang oversubscription juga cepat menyebar.

  • Namun, pastikan selalu memverifikasi ke sumber resmi agar tidak terjebak rumor.

Tanda-Tanda IPO Berpotensi Oversubscribed

Sebelum ada pengumuman resmi, beberapa indikator awal bisa diamati:

  • Jumlah saham yang dilepas relatif kecil dibandingkan valuasi perusahaan.

  • Harga penawaran dinilai menarik dan lebih rendah dari valuasi wajar.

  • Hype besar di media dan sosial media, termasuk ulasan positif dari analis dan influencer pasar modal.

  • Kehadiran anchor investor seperti dana pensiun, reksa dana besar, atau investor asing.

  • Tingginya permintaan ritel pada hari pertama pembukaan masa penawaran.

Contoh Kasus IPO Oversubscribed

1. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) – 2023

IPO AMMN menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia dan tercatat oversubscribed lebih dari 10x. Investor ritel hanya mendapatkan sebagian kecil dari jumlah pesanan mereka.

2. IPO Teknologi Populer 2022–2024

Beberapa perusahaan teknologi yang IPO pada periode ini juga mencatat oversubscription tinggi karena hype di kalangan investor ritel dan dukungan investor institusi. Saham-saham tersebut bahkan mencapai batas Auto Rejection Atas (ARA) pada hari pertama perdagangan.

Tips bagi Investor Menghadapi IPO Oversubscribed

  • Pesan lebih awal pada hari pertama penawaran untuk meningkatkan peluang alokasi.

  • Baca prospektus dengan cermat, terutama bagian tentang jumlah saham yang dilepas dan jadwal alokasi.

  • Diversifikasi pemesanan di beberapa IPO, bukan hanya fokus pada satu perusahaan.

  • Pilih sekuritas berpengalaman yang sering menjadi penjamin emisi agar akses informasi lebih cepat.

  • Tetap rasional. Oversubscribed bukan jaminan kenaikan harga jangka panjang. Kinerja perusahaan setelah IPO tetap menjadi faktor utama.

Posting Komentar