Harga IPO Saham AADI: Fakta, Data Resmi, dan Prospek Investasi
IPO atau Initial Public Offering selalu menjadi perhatian besar di pasar modal. Investor menunggu momen ini karena biasanya membuka peluang keuntungan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Salah satu IPO besar yang sukses menarik minat investor adalah PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), anak usaha dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (dulu Adaro Energy/ADRO). Dengan basis bisnis batubara termal dan logistik, IPO AADI menjadi langkah strategis untuk memisahkan fokus usaha antara batubara dan energi bersih.
Artikel ini membahas harga IPO saham AADI, struktur penawaran, alokasi dana, valuasi, hingga perkembangan harga pasca-listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Profil Singkat PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)
AADI adalah entitas yang mengelola bisnis batubara termal, logistik, serta jasa penunjang energi. Perusahaan ini menaungi aset penting seperti PT Adaro Indonesia dan PT Maritim Barito Perkasa.
IPO AADI dilaksanakan sebagai bagian dari restrukturisasi Adaro Group, di mana induk usaha, ADRO, kini lebih fokus pada pengembangan energi baru terbarukan, sementara AADI menjadi pusat bisnis batubara.
Langkah ini tidak hanya memperjelas struktur usaha, tetapi juga membuka ruang nilai tambah bagi investor melalui mekanisme dividen in-specie dan Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS).
Detail Harga IPO Saham AADI
Berikut data teknis IPO AADI berdasarkan prospektus resmi dan pengumuman Bursa Efek Indonesia:
Keterangan | Detail |
---|---|
Kode Saham | AADI |
Tanggal Listing | 5 Desember 2024 |
Jumlah Saham Ditawarkan | 778.689.200 lembar (10% modal ditempatkan pasca-IPO) |
Nilai Nominal | Rp3.125 per saham |
Rentang Harga Bookbuilding | Rp4.590 – Rp5.900 |
Harga Final IPO | Rp5.550 per saham |
Dana Terkumpul | ±Rp4,32 triliun (sebelum biaya emisi) |
Penjamin Emisi | BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, UBS Sekuritas Indonesia |
Minat investor sangat tinggi, terbukti dari status IPO AADI yang oversubscribed, terutama di pool ritel. Investor dengan pesanan kecil hanya mendapat alokasi terbatas, menandakan permintaan yang melampaui ketersediaan saham.
Alokasi Dana Hasil IPO
Hasil IPO tidak hanya menambah modal, tetapi juga diarahkan untuk memperkuat fundamental perusahaan. Rinciannya:
-
37% untuk pinjaman kepada PT Maritim Barito Perkasa (ekspansi logistik).
-
15% untuk pelunasan pinjaman ke PT Adaro Indonesia.
-
Sisanya untuk melunasi pinjaman kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO).
Struktur penggunaan dana ini menegaskan fokus AADI pada penguatan rantai pasok batubara serta efisiensi keuangan.
Valuasi IPO AADI
IPO AADI dilepas dengan valuasi yang dinilai menarik dibandingkan kompetitornya di sektor batubara:
-
P/E Ratio: 2,27x → jauh lebih rendah dari rata-rata industri batubara (5–6x).
-
P/BV Ratio: 1,02x → relatif seimbang dengan emiten besar seperti PT Bukit Asam (PTBA) dan PT Indo Tambangraya Megah (ITMG).
Valuasi rendah ini menjadi daya tarik utama investor, terutama yang melihat peluang pertumbuhan harga di masa depan.
Mekanisme PUPS (Penawaran Umum oleh Pemegang Saham)
Selain IPO, AADI juga menghadirkan skema PUPS bagi pemegang saham ADRO. Investor ADRO mendapat kesempatan menebus saham AADI dengan harga mendekati harga IPO, menggunakan dana hasil dividen yang dibagikan pada Desember 2024.
Skema ini menambah likuiditas pasar sekaligus memperluas basis pemegang saham AADI, sehingga saham lebih merata di kalangan investor publik.
Performa Saham AADI Pasca-IPO
Sejak tercatat di BEI, saham AADI menunjukkan dinamika harga yang cukup menarik:
-
Harga IPO: Rp5.550 per saham
-
Harga tertinggi: ±Rp8.000 (Januari 2025)
-
Harga per 4 September 2025: Rp7.250 per saham
-
Kenaikan dari harga IPO: sekitar 30%
Pergerakan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor:
-
Harga Batubara Global → turun dari $200/ton (2024) menjadi ±$140/ton (September 2025), memberikan tekanan pada sentimen.
-
Sentimen Sektor Energi → saham batubara volatile, tetapi AADI tetap dipandang undervalued.
-
Likuiditas → rata-rata volume perdagangan harian mencapai 10–15 juta lembar saham, cukup tinggi untuk ukuran emiten baru.
Strategi Investor terhadap Saham AADI
Investor Jangka Pendek (Trader)
Trader dapat memanfaatkan volatilitas harga dengan memperhatikan level support di Rp6.500 dan resistance di Rp8.000. Potensi keuntungan jangka pendek cukup besar, tetapi risiko fluktuasi juga tinggi.
Investor Jangka Panjang (Investor)
Bagi investor yang menargetkan stabilitas, fokus utama ada pada fundamental AADI. Dengan valuasi rendah, potensi dividen, serta posisi strategis dalam industri batubara, saham ini cocok untuk strategi buy and hold. Namun, tetap perlu memperhatikan risiko regulasi terkait transisi energi.
Risiko yang Perlu Dipertimbangkan
-
Fluktuasi harga batubara global yang sangat memengaruhi pendapatan.
-
Kebijakan transisi energi nasional menuju energi terbarukan, yang bisa membatasi masa depan batubara.
-
Spekulasi pasar, karena saham AADI masih relatif baru di BEI.
Posting Komentar