Harga IPO Saham CUAN: Dari Rp220 Jadi Ribuan, Masih Potensi Cuan?

Daftar Isi

Fenomena saham IPO yang langsung melesat sering memicu rasa penasaran investor, terutama pemula. Salah satu yang paling banyak dibicarakan adalah saham CUAN milik PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. Sejak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2023, saham ini mencetak kenaikan spektakuler yang membuatnya dijuluki saham “cuan”.

Detail Harga IPO CUAN

CUAN mulai diperdagangkan di BEI pada 8 Maret 2023 dengan harga penawaran Rp220 per saham.

Beberapa fakta penting dari proses IPO:

  • Jumlah saham dilepas: 1,69 miliar lembar atau 15,03% modal ditempatkan.

  • Dana IPO terkumpul: Rp371,8 miliar.

  • Biaya emisi: sekitar Rp7,86 miliar, sehingga bersih Rp363,93 miliar.

  • Oversubscribed: mencapai 48,85 kali, tanda tingginya minat pasar.

  • Penggunaan dana: 39,95% untuk infrastruktur tambang, 60,05% untuk modal kerja anak usaha PT Tamtama Perkasa.

Dengan latar belakang itu, saham CUAN langsung menjadi rebutan karena jatahnya terbatas dibanding tingginya permintaan.

Perjalanan Harga CUAN di Bursa

Kinerja harga saham CUAN sejak IPO mencatat salah satu pertumbuhan paling drastis di BEI.

  • Maret 2023 (IPO): Rp220 per saham, market cap Rp2,4 triliun.

  • Akhir 2023: sempat menyentuh Rp13.425, naik lebih dari 6.000% hanya dalam sembilan bulan.

  • Januari 2024: terkoreksi ke Rp12.100 setelah suspensi BEI dicabut.

  • Akhir 2024: turun ke Rp1.500-an akibat laba bersih merosot 58% YoY.

  • Juli 2025: melakukan stock split 1:10, harga menyesuaikan ke Rp1.450–1.500.

  • Agustus 2025: resmi masuk MSCI Global Standard Index, harga tembus Rp1.615.

  • September 2025: bergerak di kisaran Rp1.500–1.565 dengan kapitalisasi mendekati Rp170 triliun.

Bagi investor IPO, modal 1 lot senilai Rp22.000 kini bernilai sekitar Rp1,5 juta. Artinya, terjadi kenaikan lebih dari 6.700% dalam 2,5 tahun.

Mengapa Saham CUAN Sangat "Cuan"?

Kenaikan CUAN tidak lepas dari beberapa faktor utama:

  1. Harga IPO yang relatif rendah. Penetapan harga di Rp220 dianggap underpricing untuk menarik investor.

  2. Reputasi pemegang saham mayoritas. CUAN berada di bawah kendali konglomerat Prajogo Pangestu, yang dikenal melalui saham-saham berperforma luar biasa.

  3. Prospek komoditas. CUAN fokus pada batubara dan emas, dua sektor yang sensitif terhadap isu global dan inflasi.

  4. Masuknya ke MSCI Index. Penggantian posisi Adaro (ADRO) di Agustus 2025 menjadi katalis kuat karena mendorong masuknya dana asing.

  5. Likuiditas pasca-stock split. Harga yang lebih terjangkau membuat investor ritel semakin mudah mengakses saham ini.

Risiko yang Harus Diwaspadai

Meski potensi keuntungan tinggi, saham CUAN juga menyimpan risiko signifikan.

  • Volatilitas ekstrem. CUAN beberapa kali terkena suspensi karena lonjakan harga berlebihan.

  • Kinerja fundamental. Laba bersih 2023 turun drastis akibat melemahnya harga batubara, meskipun ada rencana diversifikasi ke emas.

  • Valuasi premium. Dibanding emiten tambang lain, CUAN diperdagangkan dengan rasio PBV dan PER lebih tinggi.

  • Sentimen pasar global. Fluktuasi harga batubara, emas, hingga kebijakan pemerintah sangat memengaruhi pergerakan saham ini.

Posisi CUAN di Tahun 2025

Hingga September 2025, CUAN tercatat sebagai salah satu saham dengan performa terbaik sejak IPO. Kapitalisasi pasarnya mencapai ratusan triliun rupiah, menempatkannya dalam radar investor institusional.

Selain itu, CUAN kini juga menjadi bagian dari saham syariah OJK, sehingga dapat diperdagangkan oleh investor dengan preferensi syariah. Masuknya ke MSCI Global Standard Index semakin memperkuat posisinya di kancah internasional.

Catatan Penting:
Istilah “saham cuan” sering dipakai untuk menggambarkan saham yang menguntungkan. Namun, dalam konteks ini, CUAN adalah kode emiten resmi PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. Jadi, ketika orang mencari “harga IPO saham CUAN”, yang dimaksud adalah harga penawaran perdana emiten ini, bukan istilah umum tentang saham yang cuan.

Posting Komentar