Harga IPO Saham PANI: Dari Rp108 Jadi Rp15.200, Lompatan 14.000% Lebih
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (kode saham: PANI) kini dikenal sebagai salah satu emiten properti paling fenomenal di Bursa Efek Indonesia (BEI). Banyak investor mencari informasi tentang harga IPO saham PANI untuk menghitung potensi return historis dan memahami perjalanan luar biasa saham ini.
Sejak melantai di bursa pada 2018 dengan harga hanya Rp108 per saham, PANI telah mengalami transformasi bisnis yang dramatis hingga berhasil mencatat kenaikan harga lebih dari 14.000% per September 2025.
Profil Perusahaan PANI
Awalnya, PANI berdiri dengan nama PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk yang bergerak di bidang kemasan kaleng. Perusahaan ini melantai di BEI pada 18 September 2018. Namun, bisnis kemasan tidak banyak menarik perhatian investor, sehingga pergerakan sahamnya cenderung stagnan di awal.
Transformasi besar terjadi pada 2021, ketika PT Multi Artha Pratama (MAP)—afiliasi dari Grup Agung Sedayu milik Aguan dan Salim Group—mengakuisisi mayoritas saham PANI. Sejak itu, PANI mengubah fokus usahanya menjadi pengembangan kawasan properti skala kota, yaitu PIK 2 di Tangerang, Banten.
Pada Juli 2023, perusahaan resmi berganti nama menjadi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk untuk mencerminkan fokus barunya di sektor properti.
Detail Harga IPO Saham PANI
-
Tanggal IPO: 18 September 2018
-
Jumlah saham dilepas: 150 juta lembar saham baru (10% dari modal disetor)
-
Harga penawaran: Rp108 per saham
-
Dana dihimpun: Rp16,2 miliar
-
Tujuan penggunaan dana: ekspansi bisnis kemasan dan akuisisi aset
Dengan harga IPO Rp108, kapitalisasi pasar PANI saat itu sekitar Rp162 miliar, menjadikannya perusahaan dengan valuasi relatif kecil. Namun, arah bisnis yang berubah drastis kemudian mengangkat valuasi perusahaan ke level triliunan rupiah.
Perjalanan Harga Saham PANI
Saham PANI sempat mengalami periode stagnan bahkan sempat menyentuh level sangat rendah sebelum bangkit pasca-akuisisi.
Periode | Harga Awal | Harga Akhir | Kenaikan (%) | Faktor Utama |
---|---|---|---|---|
IPO (2018) | Rp108 | Rp108 | - | Listing awal, bisnis kemasan |
Pra-akuisisi (2020) | Rp5 | Rp108 | +2.060% | Pandemi, bisnis stagnan |
Pasca-akuisisi (2021–2023) | Rp165 | Rp4.440 | +2.592% | Transformasi ke properti PIK 2 |
2024–Sep 2025 | Rp4.000 | Rp15.200 | +280% | Ekspansi MICE & aksi korporasi |
Per 6 September 2025, harga PANI berada di Rp15.200 per saham, turun 2,25% dibanding sehari sebelumnya. Jika dihitung dari harga IPO Rp108, saham ini telah naik lebih dari 14.000%.
Kinerja Keuangan dan Aksi Korporasi
Pertumbuhan harga saham PANI didukung oleh kinerja fundamental dan strategi korporasi yang agresif.
-
Pendapatan Semester I 2025: Rp1,346 triliun (+0,21% YoY)
-
Laba bersih: Rp486,6 miliar (NPM 47%)
-
Marketing sales 2025: Rp1,2 triliun atau 22% dari target Rp5,31 triliun
-
Landbank: 735 hektare (sekitar 50% belum dikembangkan)
Aksi korporasi penting:
-
Private Placement III (Sep 2025): 20,9 juta saham baru di harga Rp14.350 per saham, ditebus MAP dengan total Rp300 miliar.
-
Right Issue: Rencana rights issue tambahan untuk memperkuat kepemilikan di anak usaha seperti PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).
-
IPO Anak Usaha (CBDK): Pada Januari 2025, CBDK melepas 10% saham di harga Rp3.000–Rp4.060 per saham, oversubscribed hingga 344 kali.
Valuasi Saham PANI Saat Ini
-
Harga saham (Sep 2025): Rp15.200
-
Market cap: Rp256,63 triliun (masuk kategori big cap)
-
Price to Book Value (PBV): 13,8x, jauh di atas rata-rata sektor properti (1x)
-
Earning Per Share (EPS): Rp37,39
-
Dividend Yield: 0,03%
-
Beta: 1,79 (lebih volatil dibanding IHSG)
Valuasi ini menunjukkan PANI diperdagangkan dengan premium tinggi, mencerminkan keyakinan pasar terhadap prospek PIK 2 yang besar.
Prospek Saham PANI
PANI mengandalkan proyek PIK 2 seluas 1.845 hektare sebagai sumber pertumbuhan jangka panjang. Beberapa faktor positif yang mendukung prospeknya antara lain:
-
Dukungan finansial dan manajerial dari Grup Agung Sedayu dan Salim Group.
-
Lokasi strategis dengan akses tol baru Katalaraja (39 km ke Bandara Soekarno-Hatta) yang diperkirakan beroperasi pada Q3 2025.
-
Pembangunan pusat MICE NICE seluas 110.200 m², berpotensi menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
-
Tren permintaan properti residensial dan komersial di kawasan PIK 2 yang terus meningkat.
Risiko yang Perlu Diperhatikan
Meskipun prospeknya menjanjikan, investor tetap harus memperhatikan sejumlah risiko:
-
Valuasi Premium: dengan PBV jauh di atas rata-rata industri, saham ini rawan terkoreksi jika sentimen melemah.
-
Potensi Dilusi: rights issue berulang bisa mengurangi kepemilikan investor ritel.
-
Suku Bunga: sektor properti sangat sensitif terhadap perubahan BI rate.
-
Kompetisi: bersaing ketat dengan pengembang besar seperti BSDE dan CTRA.
Catatan untuk Investor
Harga IPO saham PANI memang hanya Rp108, namun kini sudah berada di level Rp15.200. Lonjakan ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari transformasi fundamental bisnis. Investor yang baru masuk perlu mempertimbangkan kondisi saat ini, bukan hanya terpaku pada harga IPO.
Catatan: Data dalam artikel ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, IDNFinancials, dan Investing.com per September 2025.
Posting Komentar