Harga IPO Saham TPIA: Data Historis, Performa, dan Prospek 2025
PT Chandra Asri Pacific Tbk (kode saham: TPIA) adalah perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia dan bagian dari Barito Pacific Group milik taipan Prajogo Pangestu. Sebagai emiten blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI), perjalanan harga saham TPIA sejak penawaran umum perdana (IPO) hingga kini selalu menarik perhatian investor.
Banyak pencarian di Google dengan kata kunci “harga IPO saham TPIA”, baik untuk tujuan edukasi, analisis investasi, maupun perbandingan dengan IPO anak usahanya yang fenomenal pada 2025, yaitu PT Chandra Asri Digital Infra Tbk (CDIA).
Sejarah IPO Saham TPIA
TPIA melantai di BEI pada 26 Mei 2008. Saat itu, perusahaan melakukan penawaran umum perdana dengan detail berikut:
-
Harga IPO: Rp 2.575 per saham
-
Jumlah Saham Ditawarkan: 257,5 juta lembar (35,35% dari total saham beredar saat itu)
-
Total Saham Setelah IPO: 728,4 juta lembar
Dengan harga IPO tersebut, TPIA berhasil menghimpun dana segar untuk memperkuat modal kerja sekaligus mendukung ekspansi di industri petrokimia.
Perjalanan harga saham TPIA pasca-IPO cukup fluktuatif, mencerminkan dinamika industri yang sensitif terhadap harga minyak mentah dan turunan petrokimia. Namun, sebagai produsen terintegrasi terbesar di Indonesia, TPIA tetap berhasil menjaga posisinya sebagai salah satu emiten unggulan.
Perjalanan Harga Saham TPIA dari IPO Hingga 2025
Setelah 17 tahun melantai di bursa, saham TPIA mengalami beberapa fase penting:
-
Harga terendah: Rp 75 per saham (pada periode krisis dan volatilitas tinggi).
-
Harga tertinggi: Rp 11.225 per saham (6 Agustus 2024).
-
Harga per 4 September 2025: Rp 8.125 per saham, dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp 700–800 triliun.
Jika dibandingkan harga IPO Rp 2.575, maka investor jangka panjang menikmati return sekitar 215% (belum termasuk dividen dan aksi korporasi). Angka ini menunjukkan betapa IPO TPIA menjadi salah satu langkah strategis yang sukses bagi perusahaan maupun investornya.
Faktor yang Mempengaruhi Harga IPO TPIA
Penentuan harga IPO saham TPIA tidak sembarangan. Beberapa faktor kunci yang berperan di antaranya:
-
Kinerja Keuangan Perusahaan
Pada saat IPO, calon investor menilai pendapatan, laba, dan arus kas TPIA sebagai indikator utama. Kini, meski pada kuartal I 2025 TPIA mencatat rugi bersih USD 23,6 juta, pendapatan naik 31,8% YoY, menunjukkan masih adanya potensi pertumbuhan jangka panjang. -
Prospek Ekspansi
Proyek CAP2 (Chandra Asri Petrochemical Complex 2) senilai USD 5 miliar yang ditargetkan selesai 2027 menjadi katalis utama. Proyek ini diyakini akan menggandakan kapasitas produksi TPIA dan memperkuat posisinya di pasar Asia Tenggara. -
Kondisi Industri Petrokimia
Industri petrokimia sangat dipengaruhi harga minyak global, permintaan plastik, hingga tren green energy. Meski volatil, permintaan domestik yang stabil menjadikan TPIA tetap relevan. -
Sentimen Pasar dan Makroekonomi
Faktor eksternal seperti inflasi, nilai tukar rupiah, serta arah kebijakan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed turut memengaruhi pergerakan saham TPIA. -
Valuasi dan Benchmarking
Saat IPO, TPIA dibandingkan dengan emiten sejenis di regional dan global. Hingga kini, rasio valuasi seperti P/E Ratio dan P/BV Ratio menjadi acuan investor dalam menilai apakah saham TPIA tergolong mahal atau murah.
Dampak IPO TPIA Bagi Perusahaan, Investor, dan Pasar
Harga IPO saham TPIA membawa dampak luas bagi berbagai pihak:
-
Untuk Perusahaan
Dana hasil IPO digunakan untuk ekspansi dan penguatan struktur keuangan. IPO juga meningkatkan kredibilitas TPIA di mata mitra internasional. -
Untuk Investor
Harga IPO menjadi titik awal keuntungan jangka panjang. Investor yang membeli sejak IPO sudah merasakan kenaikan signifikan, meskipun perjalanan saham sempat melewati fase volatil. -
Untuk Pasar Modal Indonesia
IPO TPIA memperkuat kapitalisasi BEI dan meningkatkan kepercayaan investor asing. Sebagai salah satu emiten terbesar, TPIA berkontribusi penting terhadap likuiditas dan daya tarik pasar modal domestik.
Kaitan Harga IPO TPIA dengan IPO CDIA
Pencarian tentang harga IPO saham TPIA semakin meningkat sejak anak usahanya, PT Chandra Asri Digital Infra Tbk (CDIA), melantai di BEI pada 9 Juli 2025.
IPO CDIA mencatat rekor:
-
Harga IPO: Rp 190 per saham
-
Oversubscription: 400 kali lipat (lebih dari Rp 30 triliun permintaan masuk)
-
Kenaikan Harga Pasca-IPO: hingga 863% ke Rp 1.830 hanya dalam tiga minggu sebelum disuspensi BEI karena lonjakan ekstrem.
Sebagai pemegang mayoritas CDIA, TPIA ikut menikmati sentimen positif tersebut. Harga saham induk naik signifikan pada Juli–Agustus 2025 karena investor menilai ekspansi CDIA akan memperkuat ekosistem bisnis grup Chandra Asri.
Performa Saham TPIA Terkini di 2025
Per 4 September 2025, harga saham TPIA berada di Rp 8.125. Beberapa catatan penting bagi investor:
-
Laporan Keuangan: meski ada rugi bersih di Q1 2025, pendapatan tetap meningkat berkat permintaan domestik.
-
Target Harga Analis: Rp 9.275 – Rp 11.225, dengan syarat efisiensi operasional berjalan baik dan proyek CAP2 sesuai rencana.
-
Sentimen Pasar: tetap positif karena dukungan IPO CDIA, namun ada risiko koreksi akibat valuasi tinggi.
Investor perlu mencermati fundamental perusahaan, tren harga minyak global, serta kebijakan pemerintah terkait industri petrokimia dan energi.
Posting Komentar