Jumlah Saham BBTN yang Beredar: Data Terbaru, Analisis, dan Implikasinya
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BBTN adalah salah satu bank BUMN yang fokus pada pembiayaan perumahan di Indonesia. Sebagai perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BTN menjadi perhatian banyak investor ritel maupun institusi karena prospeknya yang erat dengan sektor properti dan kebijakan perumahan nasional.
Memahami jumlah saham yang beredar sangat penting bagi investor. Data ini menjadi dasar dalam menghitung kapitalisasi pasar, laba per saham (EPS), hingga valuasi perusahaan secara keseluruhan.
Jumlah Saham BBTN yang Beredar Saat Ini
Berdasarkan laporan keuangan dan data pasar terkini, jumlah saham BBTN yang beredar per September 2025 berada di kisaran ±14,03 miliar lembar. Angka ini mencakup saham yang dimiliki publik, pemerintah, dan investor institusi, baik domestik maupun asing.
Data tersebut konsisten dengan beberapa sumber keuangan terkemuka:
-
TradingView dan Investing.com sama-sama mencatat saham beredar BBTN sekitar 14,03 miliar lembar.
-
Laporan keuangan BTN kuartal II-2025 menunjukkan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar sedikit bervariasi di sekitar 13,9 hingga 14,0 miliar lembar, tergantung periode perhitungan.
Perbedaan kecil ini wajar terjadi karena metode pelaporan, misalnya perhitungan “weighted average” yang digunakan untuk laba per saham.
Kapitalisasi Pasar dan Harga Saham
Dengan jumlah saham yang beredar sebesar itu, kapitalisasi pasar BBTN saat ini berada di kisaran Rp17 triliun–Rp18 triliun (mengacu pada harga saham terakhir di BEI).
Kapitalisasi pasar dihitung dengan mengalikan harga penutupan saham dengan jumlah saham beredar. Perubahan harga harian otomatis memengaruhi nilai kapitalisasi pasar meskipun jumlah saham tetap.
Investor dapat memantau kapitalisasi pasar BBTN secara real-time melalui situs IDX, RTI Business, atau platform keuangan internasional seperti Bloomberg dan TradingView.
Struktur Kepemilikan Saham
Struktur kepemilikan saham BBTN juga menarik untuk dicermati. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN memegang porsi mayoritas sebagai pengendali, sedangkan sisanya dimiliki publik, investor institusi, dan dana pensiun.
Informasi rinci mengenai persentase kepemilikan dapat dilihat melalui:
-
Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan BTN
-
Halaman Investor Relation di situs resmi Bank BTN
-
Profil emiten BBTN pada situs BEI (www.idx.co.id)
Mengetahui struktur kepemilikan membantu investor menilai tingkat likuiditas saham dan potensi aksi korporasi di masa depan.
Faktor yang Memengaruhi Jumlah Saham Beredar
Jumlah saham beredar bukan angka yang tetap. Beberapa aksi korporasi dapat mengubahnya, seperti:
-
Rights Issue
Penerbitan saham baru dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham lama. Langkah ini menambah jumlah saham beredar sekaligus menambah modal perusahaan. -
Stock Split atau Reverse Split
Pemecahan saham (stock split) meningkatkan jumlah saham beredar dengan menurunkan harga per lembar agar lebih terjangkau. Sebaliknya, reverse split mengurangi jumlah saham untuk menaikkan harga per lembar. -
Buyback
Pembelian kembali saham oleh perusahaan akan mengurangi jumlah saham beredar karena saham yang dibeli dapat disimpan sebagai treasury stock atau dibatalkan.
Bank BTN dalam beberapa tahun terakhir belum melakukan stock split, namun rights issue pernah menjadi opsi pendanaan, terutama untuk memperkuat modal inti dalam mendukung ekspansi kredit perumahan.
Dampak Perubahan Jumlah Saham bagi Investor
Setiap perubahan jumlah saham beredar membawa konsekuensi bagi investor, baik secara fundamental maupun psikologis.
-
Earnings Per Share (EPS)
EPS dihitung dari laba bersih dibagi jumlah saham beredar. Jika jumlah saham bertambah, EPS bisa turun meskipun laba tetap sama, sehingga rasio valuasi seperti Price to Earnings (P/E) ikut berubah. -
Harga Saham dan Valuasi
Peningkatan jumlah saham melalui rights issue dapat menekan harga karena dilusi kepemilikan. Sebaliknya, buyback berpotensi meningkatkan EPS dan menambah kepercayaan investor. -
Sentimen Pasar
Aksi korporasi yang menambah atau mengurangi jumlah saham sering memengaruhi psikologi pasar. Investor biasanya merespons rights issue dengan hati-hati, sementara buyback sering dianggap sinyal positif.
Data Historis Jumlah Saham BBTN
Dalam lima tahun terakhir, jumlah saham BBTN relatif stabil di kisaran 14 miliar lembar. Beberapa laporan tahunan mencatat perubahan minor karena perhitungan rata-rata tertimbang, namun tidak ada aksi korporasi besar seperti stock split yang mengubah struktur secara signifikan.
Investor dapat mengakses data historis ini melalui:
-
Laporan Tahunan BTN
-
Data keuangan triwulanan yang dipublikasikan di BEI
-
Platform analisis saham seperti Morningstar dan StockAnalysis
Pentingnya Memantau Saham Beredar
Bagi investor yang mengandalkan analisis fundamental, memantau jumlah saham beredar secara rutin adalah langkah penting. Angka ini menjadi dasar untuk:
-
Menghitung EPS secara akurat
-
Menilai valuasi wajar saham
-
Menentukan dampak aksi korporasi terhadap kepemilikan pribadi
Dengan memahami dinamika saham beredar, investor dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan mengantisipasi pergerakan harga yang dipicu oleh perubahan struktur modal.
Catatan Penting:
Data jumlah saham BBTN yang beredar dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti aksi korporasi atau pembaruan laporan keuangan. Selalu periksa sumber resmi seperti IDX, laporan BTN, atau aplikasi data keuangan terpercaya untuk angka terkini.
Posting Komentar