Jumlah Saham BEKS yang Beredar: Fakta Terbaru & Implikasinya bagi Investor
Banyak investor ritel maupun analis sering mencari jawaban atas pertanyaan sederhana: berapa jumlah saham BEKS yang beredar saat ini?
Pertanyaan ini wajar karena jumlah saham beredar (outstanding shares) berhubungan langsung dengan valuasi, likuiditas, hingga prospek harga saham. Dalam konteks PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (kode saham: BEKS), data ini menjadi penting karena perusahaan masih berada dalam tahap transformasi besar-besaran.
Apa Itu Saham Beredar?
Saham beredar adalah total saham yang telah diterbitkan oleh emiten dan dimiliki investor, baik oleh publik, institusi, maupun pemegang saham pengendali. Angka ini tidak memasukkan saham treasuri (saham yang dibeli kembali oleh perusahaan).
Mengapa penting? Karena jumlah saham beredar dipakai untuk:
-
Menghitung kapitalisasi pasar (Market Cap).
-
Menentukan laba per saham (Earnings per Share / EPS).
-
Melihat seberapa besar porsi kepemilikan publik atau free float.
Jumlah Saham BEKS yang Beredar Saat Ini
Data terkini menunjukkan jumlah saham BEKS yang beredar berada di kisaran 51,87 miliar lembar. Angka ini tercatat pada laporan pasar dan menjadi acuan banyak platform analisis saham.
Dengan harga saham BEKS yang relatif rendah di pasar, jumlah lembar saham yang besar membuat kapitalisasi pasarnya sekitar Rp 1,45 triliun. Angka ini menunjukkan posisi BEKS sebagai bank daerah dengan kapitalisasi menengah di Bursa Efek Indonesia.
Komposisi Kepemilikan Saham BEKS
Komposisi kepemilikan saham BEKS relatif terkonsentrasi. Berdasarkan data terakhir:
-
Pemerintah Provinsi Banten menguasai sekitar 66,11%.
-
Publik (free float) menguasai sekitar 33,89%.
Struktur kepemilikan ini menjadikan Pemprov Banten sebagai pemegang kendali yang sangat menentukan arah kebijakan. Di sisi lain, porsi free float yang masih di bawah 40% membuat perdagangan saham BEKS cenderung terbatas, meski tetap likuid di segmen tertentu.
Aksi Korporasi yang Membentuk Jumlah Saham
Jumlah saham BEKS tidak statis. Ada beberapa aksi korporasi penting yang mempengaruhi angkanya:
1. Reverse Stock Split
Pada periode sebelumnya, BEKS pernah melakukan reverse stock split. Aksi ini bertujuan merampingkan jumlah lembar saham, agar nilai nominal per saham lebih proporsional dengan harga pasar.
2. Rights Issue (HMETD)
Dalam beberapa tahun terakhir, rights issue menjadi strategi utama BEKS untuk memperkuat modal inti.
-
Pada 2024, BEKS mengumumkan penerbitan 5,18 miliar saham Seri C.
-
RUPS 2025 kemudian menyetujui rencana Penawaran Umum Terbatas VIII (PUT VIII), dengan izin penerbitan hingga 11,36 miliar saham baru.
Jika PUT VIII terealisasi penuh, jumlah saham beredar akan naik signifikan dari posisi saat ini.
3. Rencana Tambahan Modal
Selain rights issue, BEKS masih membuka peluang aksi korporasi lanjutan. Hal ini sejalan dengan kebutuhan untuk memenuhi aturan kecukupan modal inti (KUB) serta memperkuat posisi bank dalam melaksanakan rencana transformasi.
Dampak Jumlah Saham terhadap Investor
Jumlah saham beredar yang besar memberikan konsekuensi langsung bagi investor.
-
Dilusi Saham: Setiap rights issue menambah jumlah saham beredar. Jika laba tidak bertumbuh sepadan, EPS bisa terdilusi.
-
Likuiditas Perdagangan: Jumlah saham besar menjamin ketersediaan saham di pasar, tapi dengan free float terbatas, volatilitas harga bisa lebih tajam.
-
Kebijakan Korporasi: Dominasi Pemprov Banten memberi stabilitas, namun keputusan strategis sangat bergantung pada kepentingan pemegang saham mayoritas.
Arah Perkembangan ke Depan
Jumlah saham BEKS yang beredar berpotensi terus bertambah jika PUT VIII dan aksi korporasi lain dijalankan. Investor yang mengikuti perkembangan saham BEKS perlu memperhatikan tiga hal utama:
-
Pengumuman resmi keterbukaan informasi di BEI dan situs BEKS.
-
Laporan keuangan kuartalan untuk melihat realisasi modal dan kinerja bank.
-
Dampak terhadap rasio keuangan seperti EPS, PBV, dan ROE setelah aksi korporasi selesai.
Dengan begitu, investor dapat menilai apakah tambahan saham baru akan memperkuat fundamental BEKS atau justru memberi tekanan pada nilai saham di pasar.
Posting Komentar