Update 2025: Jumlah Saham BNLI yang Beredar & Implikasinya untuk Investor

Daftar Isi

 

PT Bank Permata Tbk dengan kode saham BNLI merupakan salah satu bank swasta besar di Indonesia yang sudah lama tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah resmi diakuisisi oleh Bangkok Bank, struktur kepemilikan saham BNLI mengalami perubahan signifikan dan berpengaruh pada jumlah saham beredar di pasar.

Bagi investor, mengetahui jumlah saham beredar (outstanding shares) sangat penting. Data ini bukan sekadar angka, melainkan dasar dalam menghitung kapitalisasi pasar, menilai valuasi, hingga memperkirakan likuiditas perdagangan saham.

Definisi Saham Beredar dan Konteks BNLI

Untuk memahami posisi BNLI, ada baiknya kita membedakan beberapa istilah:

  • Modal Dasar (Authorized Capital): total saham maksimum yang bisa diterbitkan oleh perusahaan.

  • Saham Ditempatkan & Disetor Penuh (Issued & Paid-up Capital): saham yang sudah diterbitkan dan dimiliki pemegang saham.

  • Saham Beredar (Outstanding Shares): saham yang benar-benar beredar di pasar dan dimiliki investor, baik institusi maupun publik, tidak termasuk treasury shares.

BNLI sendiri terakhir kali mengalami perubahan struktur besar ketika Bangkok Bank menyelesaikan tender wajib pasca akuisisi pada tahun 2020. Sejak saat itu, jumlah saham BNLI relatif stabil di angka 36,18 miliar lembar.

Data Terkini Jumlah Saham BNLI yang Beredar

Berdasarkan data terbaru per Agustus–September 2025:

  • Jumlah saham beredar BNLI36.181.359.520 lembar (BloombergCompaniesMarketCap)

  • Angka ini konsisten dengan data di laporan keuangan tahunan 2024 dan tetap berlaku pada 2025.

  • Beberapa sumber seperti Lembarsaham mencatat angka 35,82 miliar lembar, perbedaan ini biasanya karena metode pencatatan sementara atau penyesuaian treasury shares.

Riwayat Singkat Perubahan Saham BNLI:

  • 2020: Jumlah saham beredar meningkat setelah akuisisi Bangkok Bank.

  • 2022–2025: Tercatat stabil di kisaran 36,18 miliar saham, tanpa adanya aksi korporasi besar seperti rights issue atau buyback.

Struktur Kepemilikan Saham BNLI

Struktur kepemilikan saham BNLI menunjukkan dominasi pemegang saham pengendali:

Pemegang SahamJumlah SahamPersentase
Bangkok Bank Public Company Limited±32,24 miliar~89,12%
Publik (free float, masing-masing <5%)±3,93 miliar~10,88%

Angka tersebut menggambarkan bahwa hampir 90% saham BNLI dikuasai Bangkok Bank, sementara sisanya menjadi porsi saham publik.

Free Float dan Regulasi Bursa

Free float atau porsi saham yang diperdagangkan publik merupakan indikator penting bagi likuiditas. BEI mewajibkan setiap emiten memiliki free float minimum 7,5% dari total saham beredar.

BNLI sempat mengalami periode free float sangat rendah, sekitar 1,29% setelah akuisisi, sehingga likuiditas perdagangan menjadi terbatas. Namun saat ini free float sudah berada di kisaran 10,88%, artinya BNLI memenuhi ketentuan minimum free float BEI.

Meski demikian, free float BNLI masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan bank besar lain seperti BBCA, BBRI, atau BMRI, yang memiliki porsi publik lebih besar. Kondisi ini membuat perdagangan BNLI bisa lebih sensitif terhadap transaksi besar.

Implikasi Jumlah Saham Beredar untuk Investor

  1. Kapitalisasi Pasar
    Dengan jumlah saham beredar 36,18 miliar lembar, kapitalisasi pasar BNLI sangat bergantung pada harga saham. Misalnya, pada harga Rp3.150 per lembar, kapitalisasi pasar BNLI mencapai sekitar Rp114 triliun. Angka ini menempatkan BNLI di jajaran bank swasta menengah-besar.

  2. Likuiditas Perdagangan
    Jumlah saham publik yang relatif kecil membuat likuiditas BNLI tidak setinggi saham-saham bank dengan free float besar. Bagi investor ritel, ini berarti harga saham BNLI bisa bergerak lebih cepat naik atau turun ketika ada transaksi signifikan.

  3. Volatilitas Harga
    Dominasi Bangkok Bank menyebabkan BNLI kurang banyak diperdagangkan oleh investor publik. Hal ini bisa menimbulkan volatilitas lebih tinggi karena keterbatasan jumlah saham yang benar-benar beredar di pasar.

  4. Pengaruh pada Rasio Keuangan
    Outstanding shares menjadi faktor kunci dalam menghitung EPS (Earnings per Share). Dengan jumlah saham stabil, perubahan EPS BNLI akan sangat ditentukan oleh kinerja laba bersih perusahaan, bukan oleh perubahan jumlah saham.

Posting Komentar