Jumlah Saham BTPS yang Beredar (Update Terbaru dan Analisis Lengkap)

Daftar Isi

Per September 2025, jumlah saham beredar PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) tercatat sekitar 7.626.663.000 lembar saham atau setara dengan ±7,63 miliar lembar. Data ini merujuk pada informasi resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Lembarsaham, yang lebih akurat dibandingkan angka lama 7,70 miliar lembar yang masih tercatat di beberapa sumber sekunder.

Pembaruan ini penting karena perbedaan ratusan juta lembar dapat memengaruhi perhitungan kapitalisasi pasar, laba per saham (EPS), hingga valuasi BTPS di mata investor.

Profil Singkat BTPS

PT Bank BTPN Syariah Tbk adalah bank syariah yang fokus melayani segmen pembiayaan inklusif dan pemberdayaan masyarakat. Perusahaan ini merupakan anak usaha PT Bank BTPN Tbk dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2018 dengan kode emiten BTPS. Sejak IPO, BTPS menjadi salah satu saham perbankan syariah dengan kapitalisasi pasar besar di Indonesia dan menarik minat investor ritel maupun institusi.

Sebagai bank yang mengusung prinsip syariah, BTPS memiliki fokus bisnis pada pembiayaan mikro, tabungan, dan layanan perbankan berbasis komunitas. Kinerja positif dan pertumbuhan laba yang stabil membuat saham BTPS kerap menjadi pilihan bagi investor yang mencari prospek jangka panjang.

Pentingnya Memahami Jumlah Saham Beredar

Jumlah saham beredar (outstanding shares) adalah total saham biasa yang telah diterbitkan dan dimiliki publik maupun institusi, tidak termasuk saham treasury (saham yang dibeli kembali oleh perusahaan). Angka ini berbeda dengan:

  • Modal Dasar: Batas maksimum saham yang dapat diterbitkan sesuai anggaran dasar perusahaan.

  • Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham yang sudah diterbitkan dan disetor penuh oleh pemegang saham.

  • Saham Beredar: Saham yang benar-benar diperdagangkan di pasar dan dimiliki investor.

Mengapa angka ini penting?

  1. Perhitungan EPS (Earnings Per Share) – EPS dihitung dengan rumus laba bersih dibagi jumlah saham beredar. Jika jumlah saham berubah, EPS akan ikut terpengaruh.

  2. Kapitalisasi Pasar – Market cap adalah harga saham dikalikan jumlah saham beredar. Angka yang tidak akurat dapat menyebabkan kesalahan valuasi.

  3. Analisis Likuiditas – Semakin besar saham yang beredar, semakin tinggi potensi likuiditas di pasar.

  4. Pemantauan Dilusi Saham – Jika perusahaan menerbitkan saham baru, kepemilikan pemegang saham lama dapat terdilusi.

Data Historis Jumlah Saham BTPS

Berikut perkembangan jumlah saham beredar BTPS dari awal pencatatan hingga saat ini:

PeriodeJumlah Saham BeredarSumber Data
IPO 2018±7,626,663,000 lembarProspektus BEI
Maret 2023±7,70 miliar lembarData BEI lama
Desember 20247.703.457.000 lembarLaporan Tahunan
September 20257.626.663.000 lembarLembarsaham & BEI

Data di atas menunjukkan bahwa sejak IPO, jumlah saham BTPS relatif stabil. Angka 7,70 miliar lembar yang sempat beredar pada 2023 kemungkinan merupakan data sementara atau termasuk saham treasury yang belum diperhitungkan ulang.

Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Jumlah Saham

Jumlah saham beredar bisa berubah karena beberapa kebijakan korporasi, antara lain:

  1. Penerbitan Saham Baru (Right Issue atau Private Placement)
    Perusahaan dapat menerbitkan saham baru untuk menambah modal. Hal ini akan meningkatkan jumlah saham beredar dan berpotensi menurunkan EPS bila laba tidak bertambah sebanding.

  2. Pembelian Kembali Saham (Buyback)
    BTPS memiliki rencana buyback senilai hingga Rp927 miliar pada 2025. Jika terealisasi, jumlah saham beredar akan menurun karena sebagian saham akan menjadi saham treasury yang tidak dihitung dalam outstanding shares. Buyback biasanya menjadi sinyal positif bahwa manajemen menilai harga saham sedang undervalued.

  3. Pemecahan Saham (Stock Split)
    BTPS belum pernah melakukan stock split, tetapi kebijakan ini bisa saja dipertimbangkan di masa depan untuk menurunkan harga nominal saham agar lebih terjangkau investor ritel.

  4. Penggabungan Saham (Reverse Stock Split)
    Kebalikan dari stock split, tindakan ini jarang dilakukan oleh emiten perbankan syariah karena umumnya harga saham BTPS berada di level yang sehat.

Dampak Jumlah Saham terhadap Investor

Perubahan jumlah saham beredar memengaruhi berbagai aspek fundamental:

  • Laba per Saham (EPS): Jika jumlah saham bertambah akibat penerbitan baru, EPS cenderung turun bila laba tidak meningkat. Sebaliknya, buyback dapat meningkatkan EPS.

  • Dividen per Saham: Jumlah saham yang lebih sedikit dapat meningkatkan nilai dividen per lembar jika total dividen perusahaan tetap.

  • Voting Power: Pemegang saham dapat kehilangan persentase hak suara jika tidak mengikuti aksi korporasi seperti right issue.

  • Valuasi Pasar: Investor perlu menghitung kapitalisasi pasar berdasarkan data terbaru agar tidak menilai saham terlalu murah atau mahal.

Prospek Ke Depan

Dalam jangka menengah, jumlah saham BTPS diperkirakan tetap stabil di kisaran 7,6 miliar lembar. Rencana buyback yang sedang berjalan pada 2025 kemungkinan hanya akan menurunkan jumlah saham beredar dalam skala terbatas. Tidak ada indikasi adanya emisi saham baru atau aksi korporasi besar lainnya yang dapat meningkatkan jumlah saham secara signifikan.

Investor yang tertarik pada saham BTPS sebaiknya memantau laporan keuangan kuartalan dan keterbukaan informasi BEI untuk memastikan data jumlah saham selalu diperbarui. Perubahan kecil sekalipun dapat berdampak besar pada perhitungan EPS, P/E ratio, hingga potensi dividen.

Catatan untuk Investor

  • Gunakan sumber resmi seperti BEI (idx.co.id), Lembarsaham, atau IDNFinancials untuk memantau data terkini.

  • Periksa informasi buyback secara berkala untuk memahami dampaknya terhadap jumlah saham.

  • Saat melakukan analisis valuasi, pastikan angka jumlah saham yang digunakan sesuai data terbaru agar hasil perhitungan lebih akurat.

Dengan pemahaman yang tepat tentang jumlah saham beredar, investor dapat menilai kinerja dan valuasi BTPS secara lebih cermat serta membuat keputusan investasi yang lebih matang.

Posting Komentar