Jumlah Saham MAYA yang Beredar: Data Terkini Bank Mayapada

Daftar Isi

PT Bank Mayapada Internasional Tbk, dengan kode saham MAYA, adalah salah satu bank swasta nasional yang telah lama beroperasi di Indonesia. Bank ini dikenal sebagai bagian dari kelompok usaha Mayapada yang dimiliki oleh pengusaha ternama Dato’ Sri Tahir. Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham MAYA menjadi perhatian investor karena karakteristik bisnisnya di sektor perbankan serta kepemilikan yang kuat dari pemegang saham pengendali.

Memahami jumlah saham yang beredar sangat penting bagi investor dan analis pasar modal. Data ini bukan sekadar angka, melainkan fondasi untuk menghitung kapitalisasi pasar, menilai Earnings Per Share (EPS), dan menganalisis valuasi saham.

Pentingnya Mengetahui Jumlah Saham Beredar

Saham beredar (outstanding shares) adalah jumlah saham yang saat ini dimiliki oleh seluruh investor, baik publik maupun pemegang saham pengendali, dikurangi saham yang dibeli kembali oleh perusahaan (treasury shares). Angka ini berbeda dengan authorized shares (jumlah maksimum yang diizinkan diterbitkan) karena hanya mencerminkan saham yang benar-benar beredar di pasar.

Mengapa investor harus memperhatikan data ini?

  1. Kapitalisasi Pasar (Market Cap)
    Rumusnya sederhana: harga saham × jumlah saham beredar. Semakin banyak saham beredar, semakin besar nilai pasar perusahaan.

  2. Rasio Keuangan
    EPS (laba per saham) dan P/E Ratio sangat bergantung pada jumlah saham beredar. Jika jumlah saham meningkat tanpa kenaikan laba, EPS bisa menurun.

  3. Likuiditas Saham
    Jumlah saham beredar memengaruhi tingkat peredaran saham di pasar. Semakin besar free float (saham publik), semakin aktif perdagangannya.

Data Terbaru Jumlah Saham MAYA

Berdasarkan laporan keuangan Bank Mayapada per kuartal I 2025, jumlah saham yang beredar tercatat 11.832.368.850 lembar. Data ini merupakan angka resmi yang dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dan laporan keuangan perseroan.

Catatan penting:

  • Angka tersebut adalah jumlah outstanding shares yang digunakan dalam perhitungan laba per saham (EPS).

  • Jumlah saham dapat berubah sewaktu-waktu jika perusahaan melakukan aksi korporasi seperti right issue, stock split, atau buyback.

Perkembangan Jumlah Saham MAYA dalam Beberapa Tahun Terakhir

Jika menilik laporan tahunan Bank Mayapada, jumlah saham beredar menunjukkan konsistensi dalam beberapa tahun terakhir. Tidak terdapat aksi korporasi besar seperti stock split atau reverse stock yang mengubah struktur saham secara signifikan sejak 2021 hingga awal 2025.

Namun, investor tetap perlu mencermati potensi rights issue di masa depan, terutama untuk memperkuat permodalan bank. Aksi seperti ini dapat meningkatkan jumlah saham beredar dan berdampak pada EPS.

Komposisi Pemegang Saham

Struktur pemegang saham MAYA menunjukkan kombinasi pemegang pengendali dan publik. Berdasarkan data BEI dan laporan tahunan terbaru:

  • Mayapada Karunia Corporation menjadi salah satu pemegang saham terbesar.

  • Pendiri dan pengusaha Dato’ Sri Tahir juga memiliki porsi kepemilikan signifikan, mencerminkan dukungan pemilik terhadap perkembangan bank.

  • Free float publik (saham yang beredar di masyarakat) berada dalam kisaran yang sesuai ketentuan BEI, memungkinkan likuiditas perdagangan yang cukup baik.

Komposisi seperti ini penting karena semakin besar kepemilikan publik, semakin aktif pula perdagangan saham di pasar. Sebaliknya, dominasi pemegang saham pengendali dapat menambah stabilitas tetapi mungkin mengurangi volatilitas.

Faktor yang Dapat Mengubah Jumlah Saham Beredar

Investor perlu memantau beberapa aksi korporasi berikut karena dapat memengaruhi jumlah saham MAYA:

  1. Right Issue (Penawaran Umum Terbatas)
    Perusahaan menerbitkan saham baru untuk menambah modal. Ini menambah jumlah saham beredar.

  2. Stock Split atau Reverse Split
    Mengubah nilai nominal saham sehingga memecah atau menggabungkan jumlah lembar saham, walau nilai kapitalisasi pasar tetap sama.

  3. Buyback Saham
    Perusahaan membeli kembali sahamnya sendiri, yang akan mengurangi jumlah saham beredar.

Saat ini belum ada pengumuman resmi mengenai aksi korporasi besar pada 2025, namun investor sebaiknya terus memantau keterbukaan informasi di BEI dan situs resmi Bank Mayapada.

Implikasi Bagi Investor

Jumlah saham beredar sebesar 11,83 miliar lembar menunjukkan skala kapitalisasi pasar yang besar untuk kategori bank swasta nasional. Bagi investor, data ini dapat digunakan untuk:

  • Menghitung kapitalisasi pasar dengan mengalikan harga saham harian.

  • Menganalisis rasio keuangan seperti EPS dan P/E Ratio untuk menilai apakah saham MAYA tergolong undervalued atau overvalued.

  • Memahami likuiditas perdagangan, terutama bagi investor ritel yang mengandalkan pergerakan harga jangka pendek.

Sumber Data Resmi

Untuk memperoleh angka yang selalu mutakhir, investor disarankan memeriksa:

  • Laporan keuangan kuartalan dan tahunan Bank Mayapada di situs resmi perseroan.

  • Situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) yang memuat profil emiten beserta data saham.

  • Platform data keuangan seperti Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan IDN Financials sebagai pelengkap informasi.

Posting Komentar