Berapa Jumlah Saham BKSW yang Beredar? Data Terbaru & Implikasinya untuk Investor
PT Bank QNB Indonesia Tbk dengan kode saham BKSW merupakan salah satu bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meskipun bukan bank dengan kapitalisasi pasar terbesar, saham ini tetap menarik perhatian karena statusnya sebagai bagian dari grup perbankan internasional Qatar National Bank (QNB Group).
Bagi investor, informasi jumlah saham beredar (outstanding shares) tidak kalah penting dibanding harga saham harian. Metrik ini menentukan:
-
Seberapa besar kapitalisasi pasar perusahaan.
-
Seberapa “encer” atau “padat” laba per saham (Earnings per Share / EPS).
-
Seberapa besar porsi saham yang bisa diperdagangkan publik (free float).
Jadi ketika seseorang bertanya “Jumlah Saham BKSW yang Beredar”, sebenarnya mereka ingin tahu dasar penilaian fundamental yang langsung berpengaruh pada strategi investasi.
Data Terbaru Jumlah Saham BKSW yang Beredar
Berdasarkan laporan publik terbaru dan data dari beberapa sumber:
-
Total Saham Beredar (Outstanding Shares): sekitar 35,16 miliar lembar saham.
-
Kepemilikan Saham per Mei 2023:
-
Qatar National Bank: 33.621.884.939 saham (95,63%).
-
Publik / masyarakat: 1.536.163.426 saham (4,37%).
-
-
Update Pasca Right Issue VII (2023) dan Divestasi:
-
QNB Group masih menjadi pemegang kendali dengan porsi sekitar 91,57%.
-
Free Float (publik) meningkat menjadi 8,43%, sesuai ketentuan BEI.
-
-
Jumlah saham dengan hak suara dalam RUPS Tahunan April 2025: tercatat sekitar 32,20 miliar saham, mewakili 91,58% dari seluruh saham beredar.
Dengan demikian, investor dapat berpegang bahwa jumlah saham BKSW yang beredar per 2025 ada di kisaran ±35,16 miliar lembar.
Catatan: angka bisa berubah jika perusahaan melakukan aksi korporasi baru seperti right issue, buyback, atau stock split.
Memahami Outstanding Shares vs Public Float
Ada dua istilah penting yang sering membingungkan investor:
-
Outstanding Shares (Saham Beredar): seluruh saham biasa yang dimiliki investor, baik pengendali maupun publik, tidak termasuk treasury shares.
-
Public Float (Free Float): bagian dari saham beredar yang benar-benar dimiliki publik dan bisa diperdagangkan di bursa.
Untuk BKSW:
-
Outstanding Shares ≈ 35,16 miliar.
-
Public Float ≈ 8,43% dari total saham, atau sekitar 2,96 miliar saham.
Perbedaan ini penting karena investor ritel lebih terpengaruh oleh free float, bukan total saham beredar. Saham dengan float kecil cenderung lebih volatile karena jumlah yang bisa diperdagangkan terbatas.
Dampak Jumlah Saham Beredar bagi Investor
1. Kapitalisasi Pasar
Market Cap dihitung dengan:
Harga Saham × Jumlah Saham Beredar
Jika harga saham BKSW Rp68 per lembar (posisi akhir September 2025), maka:
68 × 35,16 miliar = Rp2,39 triliun
Artinya, meskipun QNB adalah grup bank raksasa global, kapitalisasi pasar BKSW di Indonesia masih relatif kecil dibanding bank-bank besar seperti BCA, BRI, atau Mandiri.
2. Laba per Saham (EPS)
Jumlah saham beredar menentukan seberapa besar laba bersih yang terbagi per lembar saham.
-
Jika jumlah saham banyak, EPS cenderung rendah karena laba terbagi rata.
-
Jika ada buyback saham, EPS bisa naik karena jumlah saham beredar berkurang.
Bagi BKSW, angka EPS perlu dilihat dalam konteks jumlah saham yang relatif besar, sehingga laba bersih harus signifikan agar rasio keuangannya terlihat menarik.
3. Struktur Kepemilikan dan Kontrol
Dengan pengendali utama memegang lebih dari 90% saham, struktur kepemilikan BKSW menunjukkan:
-
Kontrol strategis ada di tangan Qatar National Bank.
-
Keputusan korporasi, termasuk aksi modal, sangat ditentukan pemegang saham pengendali.
-
Investor publik berperan lebih kecil, sehingga peluang aksi korporasi yang “top-down” cukup tinggi.
Namun dengan meningkatnya free float menjadi 8,43%, saham ini memiliki likuiditas yang lebih sehat dibanding sebelumnya.
Aksi Korporasi yang Berpengaruh pada Saham BKSW
Seperti emiten bank lainnya, jumlah saham beredar BKSW bisa berubah karena aksi korporasi. Beberapa hal penting:
-
Right Issue VII (2023): meningkatkan jumlah saham beredar sekaligus memperkuat posisi modal bank.
-
Divestasi Saham QNB (2024–2025): memperbesar kepemilikan publik agar sesuai aturan BEI mengenai minimum free float.
-
Potensi Buyback: meski belum ada kabar resmi, aksi ini bisa saja dilakukan di masa depan untuk memperbaiki EPS.
Investor perlu memantau aksi semacam ini karena langsung memengaruhi valuasi, EPS, dan pergerakan harga saham.
Implikasi untuk Perdagangan dan Likuiditas
Dengan free float sekitar 8,43% atau hanya sekitar 2,96 miliar saham yang benar-benar beredar di publik, implikasinya:
-
Likuiditas relatif terbatas. Volume perdagangan harian BKSW tidak sebesar bank-bank besar.
-
Potensi volatilitas tinggi. Kabar atau rumor tertentu bisa memicu lonjakan harga karena supply saham di pasar terbatas.
-
Kesempatan trading jangka pendek. Bagi trader, volatilitas ini bisa menjadi peluang, tetapi risiko juga meningkat.
Bagi investor jangka panjang, lebih bijak melihat aspek fundamental bank (pertumbuhan kredit, kualitas aset, dan laba bersih) dibanding hanya mengandalkan pergerakan harga jangka pendek.
Posting Komentar