Berapa Jumlah Saham BSIM yang Beredar? Data Terbaru dan Dampaknya bagi Investor
PT Bank Sinarmas Tbk (kode saham: BSIM) merupakan salah satu bank swasta nasional yang aktif memperkuat permodalan dan ekspansi digital di pasar keuangan Indonesia. Sebagai emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), informasi mengenai jumlah saham yang beredar menjadi indikator penting dalam menilai kinerja dan valuasi saham BSIM di mata investor.
Profil Singkat PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM)
Bank Sinarmas berdiri sejak 1989 dan resmi melantai di BEI pada 13 Desember 2010. Bank ini berfokus pada layanan perbankan ritel dan korporasi dengan dukungan teknologi digital yang terus dikembangkan, termasuk aplikasi SimobiPlus dan layanan digital banking.
Emiten ini merupakan bagian dari Kelompok Usaha Sinar Mas, yang memiliki portofolio luas di sektor keuangan, asuransi, dan teknologi finansial. Dengan induk usaha PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) sebagai pengendali, struktur kepemilikan BSIM tergolong stabil dan terarah.
Data Terbaru Jumlah Saham BSIM yang Beredar
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Triwulan I 2025, jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh PT Bank Sinarmas Tbk tercatat sebanyak 19.716.162.403 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar.
Sementara modal dasar perusahaan mencapai 60.000.000.000 saham, menunjukkan ruang pertumbuhan masih terbuka untuk aksi korporasi di masa mendatang.
Sumber publik lain seperti StockAnalysis.com juga mencatat angka yang sejalan, yaitu sekitar 19,72 miliar saham beredar (outstanding shares).
Sedikit perbedaan angka kadang muncul karena pembulatan atau waktu rilis laporan yang berbeda, namun kisarannya tetap di 19,7 miliar saham.
Catatan: Data saham beredar BSIM dapat berubah sewaktu-waktu jika ada aksi korporasi seperti right issue, konversi waran, atau pembelian kembali saham (buyback).
Struktur Kepemilikan Saham BSIM
Kepemilikan saham BSIM didominasi oleh PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) sebagai pemegang saham utama dengan porsi sekitar 59,99% dari total saham beredar.
Sisa kepemilikan sebesar sekitar 40,01% dimiliki oleh masyarakat (publik), yang dikenal sebagai free float.
Keseimbangan antara kepemilikan pengendali dan publik ini membuat BSIM tergolong likuid di pasar, terutama karena porsi saham publiknya sudah memenuhi ketentuan BEI minimal 7,5% untuk emiten non-pengelola investasi.
Free float yang tinggi juga menandakan ketersediaan saham di pasar relatif luas, sehingga investor ritel mudah melakukan transaksi jual beli tanpa harus menghadapi volatilitas berlebihan.
Perbedaan BSIM dan BRIS: Sering Tertukar
Sebagian investor baru kerap keliru membedakan BSIM (Bank Sinarmas) dengan BRIS (Bank Syariah Indonesia).
Padahal keduanya merupakan entitas yang berbeda secara struktur dan model bisnis:
BSIM (Bank Sinarmas) adalah bank konvensional yang juga memiliki unit usaha syariah.
BRIS (Bank Syariah Indonesia) merupakan hasil merger tiga bank syariah BUMN: BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah.
Perbedaan ini penting karena keduanya memiliki regulasi, segmen pasar, serta indikator fundamental yang tidak sama, meski sama-sama beroperasi di sektor keuangan.
Dinamika Perubahan Jumlah Saham BSIM
Sejak IPO pada 2010, Bank Sinarmas beberapa kali melakukan aksi korporasi untuk memperkuat modal inti, termasuk penerbitan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) dan konversi waran.
Beberapa peristiwa penting antara lain:
2011–2013: Pelaksanaan waran hasil IPO menambah jumlah saham beredar.
2020: Bank Sinarmas melakukan penerbitan saham baru melalui PMTHMETD (Private Placement) untuk mendukung ekspansi digital banking.
2024: Tidak terdapat perubahan signifikan pada struktur saham, namun waran lama masih tercatat aktif di laporan keuangan.
Setiap aksi korporasi yang menambah saham baru secara otomatis akan mengubah perhitungan EPS (Earnings per Share) karena laba bersih dibagi dengan jumlah saham beredar yang lebih besar.
Implikasi Jumlah Saham BSIM bagi Investor
1. Kapitalisasi Pasar (Market Capitalization)
Market cap dihitung dengan rumus:
Harga Saham × Jumlah Saham Beredar
Dengan harga saham BSIM yang berada di kisaran Rp875 per lembar (data Oktober 2025), maka kapitalisasi pasar BSIM mencapai sekitar:
Rp875 × 19,72 miliar = ±Rp17,3 triliun.
Nilai ini menempatkan BSIM dalam kelompok bank menengah di BEI, sejajar dengan bank seperti BTPN dan BJB dari sisi kapitalisasi pasar.
2. Laba per Saham (Earnings per Share / EPS)
Per Desember 2024, BSIM membukukan laba bersih sekitar Rp290,8 miliar.
Dengan jumlah saham beredar 19,72 miliar, maka EPS kasar dapat dihitung:
290,8 miliar ÷ 19,72 miliar = Rp14,7 per saham.
Angka EPS ini mencerminkan profitabilitas per lembar saham yang cukup stabil di tengah persaingan ketat perbankan digital dan kenaikan biaya dana (cost of fund).
3. Likuiditas Saham
Dengan free float sekitar 40%, saham BSIM relatif aktif diperdagangkan di pasar reguler BEI.
Likuiditas tinggi menjadi keunggulan tersendiri karena memudahkan investor keluar-masuk posisi tanpa risiko price impact besar.
Namun, volatilitas harga BSIM cenderung mengikuti sentimen sektor keuangan dan pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Faktor-Faktor yang Bisa Mengubah Jumlah Saham Beredar
Investor perlu memantau potensi aksi korporasi berikut karena berpengaruh langsung terhadap total saham beredar:
Right Issue (Penambahan Modal dengan HMETD): meningkatkan jumlah saham dan memperbesar modal inti.
Buyback Saham: mengurangi saham beredar dan berpotensi menaikkan EPS.
Konversi Waran / Obligasi Konversi: menambah saham beredar ketika pemegang waran mengeksekusi haknya.
Stock Split / Reverse Split: mengubah nominal dan jumlah saham tanpa mengubah total nilai modal.
Perubahan jumlah saham akan berdampak pada valuasi dan rasio keuangan seperti Price-to-Earnings Ratio (P/E) dan Book Value per Share (BVPS).
Posisi BSIM di Industri Perbankan
Dari sisi permodalan, Bank Sinarmas termasuk Bank Umum Kategori Buku 3 (modal inti antara Rp5 triliun – Rp30 triliun).
Perusahaan ini juga memiliki kinerja yang cukup stabil dengan ekspansi kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh setiap tahun.
Dari sisi pemegang saham, dominasi Grup Sinar Mas memberi stabilitas finansial sekaligus dukungan modal kuat untuk ekspansi.
Sedangkan dari sisi publik, likuiditas dan kejelasan struktur kepemilikan membuat saham BSIM menarik bagi investor jangka menengah.
Arah Investasi dan Perhatian bagi Investor
Jumlah saham BSIM yang beredar menjadi dasar penting dalam menilai valuasi saham, potensi dividen, serta risiko dilusi.
Bagi investor yang mempertimbangkan investasi jangka panjang, ada baiknya memantau:
Laporan keuangan kuartalan BSIM di situs resmi banksinarmas.com
Informasi aksi korporasi di idx.co.id
Data historis saham di platform seperti RTI Business, IDN Financials, atau Lembarsaham.com
Dengan pemantauan rutin, investor bisa memahami bagaimana setiap perubahan struktur saham berdampak terhadap nilai investasinya.
Data utama:
Kode saham: BSIM
Emiten: PT Bank Sinarmas Tbk
Jumlah saham beredar: ± 19,72 miliar lembar (per Triwulan I 2025)
Nilai nominal: Rp100 per lembar
Pemegang saham utama: PT Sinar Mas Multiartha Tbk (± 59,99%)
Free float publik: ± 40,01%
Market cap: ± Rp17,3 triliun
Posting Komentar