Harga IPO Saham NINE: Dari Rp75 Saat IPO Kini Tembus Rp310, Begini Perjalanan dan Prospeknya
Saham PT Techno9 Indonesia Tbk (kode saham: NINE) menjadi salah satu emiten sektor teknologi yang menarik perhatian sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2022.
Harga penawaran awalnya hanya Rp75 per saham, namun kini telah melesat lebih dari empat kali lipat, mencerminkan tingginya minat pasar terhadap saham ini.
Detail dan Fakta Penting IPO NINE
Pada saat penawaran umum perdana (IPO), NINE melepas 432 juta lembar saham baru, atau setara 20,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Melalui aksi korporasi ini, perusahaan berhasil menghimpun dana segar sekitar Rp32,4 miliar.
Berdasarkan prospektus resminya, dana hasil IPO digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis, dengan rincian sebagai berikut:
-
Sekitar 52% dialokasikan untuk modal kerja seperti pembelian perangkat teknologi, pelatihan SDM, dan penguatan operasional.
-
Sekitar 48% sisanya digunakan untuk pengembangan infrastruktur IT serta pembiayaan proyek layanan digital baru.
Dalam proses IPO tersebut, rentang harga penawaran awal berada di kisaran Rp70 – Rp90 per saham, dan kemudian ditetapkan pada harga final Rp75 per saham.
Perusahaan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).
Kinerja Saham Setelah IPO
Ketika pertama kali tercatat di BEI, saham NINE langsung dibuka di harga Rp82 per saham, naik sekitar 9,33% dari harga penawaran.
Lonjakan ini menandakan tingginya antusiasme investor terhadap saham teknologi dengan valuasi yang masih relatif rendah.
Seiring berjalannya waktu, pergerakan saham NINE terbilang dinamis.
Data perdagangan menunjukkan bahwa:
-
Pada Maret 2025, harga saham sempat menyentuh Rp358 per saham, level tertingginya sejak IPO.
-
Namun pada April 2024, saham NINE sempat anjlok hingga Rp4 per saham, sebelum akhirnya kembali rebound kuat di 2025.
-
Hingga Oktober 2025, saham ini bergerak stabil di kisaran Rp310 per saham, mencatat kenaikan lebih dari 313% dibanding harga IPO.
Kenaikan tajam tersebut memperlihatkan kombinasi antara pemulihan kinerja keuangan perusahaan, sentimen positif sektor teknologi, serta minat spekulatif investor ritel yang tinggi terhadap saham berkapitalisasi kecil (small-cap tech stock).
Profil dan Bisnis Inti PT Techno9 Indonesia Tbk
PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) didirikan pada tahun 2009 dan fokus pada layanan solusi teknologi informasi (IT solutions).
Bidang usahanya meliputi:
-
Managed services (layanan pengelolaan sistem IT),
-
Pengembangan software dan integrasi sistem,
-
Keamanan siber (cyber security),
-
Serta layanan infrastruktur digital untuk sektor swasta maupun instansi pemerintah.
Perusahaan berupaya menjadi mitra strategis digitalisasi nasional, sejalan dengan agenda pemerintah dalam mempercepat transformasi digital di berbagai sektor.
Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, NINE kini memperluas bisnis ke layanan cloud, Internet of Things (IoT), dan pengembangan aplikasi berbasis AI.
Analisis Valuasi dan Posisi di Industri
Pada saat IPO, valuasi NINE tergolong rendah dibandingkan perusahaan sejenis di sektor teknologi. Dengan harga Rp75 per saham, Price to Book Value (PBV) NINE berada di bawah 1 kali, menandakan harga saham yang masih undervalued.
Sebagai pembanding, beberapa emiten teknologi seperti DCI Indonesia (DCII) dan Elang Mahkota Teknologi (EMTK) memiliki PBV di atas 3 kali, sementara DIVA dan MTDL bergerak di kisaran 1,5 – 2 kali.
Dari sisi Price to Earnings Ratio (PER), NINE masih fluktuatif karena margin laba bersihnya sempat tertekan akibat ekspansi bisnis dan investasi besar pada infrastruktur IT. Namun jika pertumbuhan pendapatan terus meningkat seperti pada 2024–2025, valuasinya berpotensi semakin menarik.
Penggunaan Dana IPO dan Dampaknya
Salah satu fokus utama dari dana IPO NINE adalah memperkuat kapasitas layanan teknologi dan infrastruktur jaringan.
Perusahaan mengalokasikan sebagian besar modal kerja untuk:
-
Pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak baru,
-
Pembentukan pusat pelatihan SDM berbasis IT,
-
Dan pengembangan platform layanan digital untuk sektor B2B.
Langkah ini dinilai strategis karena memperkuat daya saing perusahaan di tengah meningkatnya permintaan layanan IT di Indonesia.
Dengan transformasi digital yang terus meluas di sektor pemerintahan dan swasta, posisi NINE berpotensi tumbuh menjadi pemain penting di pasar teknologi domestik.
Prospek dan Risiko Investasi Saham NINE
Dari sisi prospek, saham NINE diuntungkan oleh:
-
Tren digitalisasi nasional yang terus meningkat,
-
Kebutuhan layanan keamanan data yang makin mendesak,
-
Serta potensi kontrak kerja sama jangka panjang dari sektor publik maupun korporasi.
Namun, investor tetap perlu memperhatikan beberapa risiko seperti:
-
Volatilitas harga saham yang cukup tinggi, mengingat kapitalisasi pasar NINE masih tergolong kecil,
-
Persaingan ketat dari perusahaan IT besar dan startup baru,
-
Dan risiko pembiayaan proyek jika ekspansi dilakukan secara agresif.
Untuk investor jangka panjang, saham ini menarik bagi mereka yang berani mengambil risiko pada sektor teknologi dengan potensi pertumbuhan besar.
Sedangkan bagi trader jangka pendek, pergerakan harga NINE bisa dimanfaatkan melalui momentum trading, dengan memperhatikan volume dan arah pasar teknologi.
Catatan kecil:
Data keuangan dan harga saham NINE diambil dari publikasi Bursa Efek Indonesia (BEI), prospektus IPO, dan update pasar per Oktober 2025.
Posting Komentar