Jumlah Saham AGRS yang Beredar: Data Terbaru dan Implikasinya bagi Investor
Bagi investor, memahami jumlah saham yang beredar bukan sekadar melihat angka di laporan keuangan. Informasi ini adalah dasar untuk menghitung kapitalisasi pasar, laba per saham (Earnings Per Share/EPS), hingga potensi pengenceran (dilution) yang terjadi akibat aksi korporasi.
Jumlah saham beredar juga menentukan seberapa likuid suatu saham diperdagangkan. Semakin besar saham yang beredar di publik, biasanya semakin mudah pula investor untuk keluar-masuk pasar. Karena itu, investor yang serius menilai fundamental emiten sebaiknya selalu memperhatikan data ini.
Profil Singkat PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS)
PT Bank IBK Indonesia Tbk, dengan kode saham AGRS, sebelumnya dikenal sebagai Bank Agris. Setelah diakuisisi oleh Industrial Bank of Korea (IBK), perusahaan resmi berganti nama dan memperkuat fokusnya pada perbankan korporasi serta segmen usaha kecil menengah.
AGRS tercatat di Bursa Efek Indonesia dan masuk dalam papan pengembangan. Struktur kepemilikannya saat ini didominasi oleh IBK Korea yang menguasai lebih dari 90% saham, sedangkan sisanya dimiliki publik untuk memenuhi ketentuan free float di BEI.
Data Jumlah Saham AGRS yang Beredar
Per akhir September 2025, jumlah saham AGRS yang beredar mencapai 47,86 miliar lembar. Angka ini tercatat dalam berbagai sumber resmi pasar modal seperti Bloomberg, StockAnalysis, dan Twelve Data.
Jika dibandingkan dengan awal tahun 2025, jumlah saham AGRS meningkat dari 47,37 miliar lembar menjadi 47,86 miliar lembar. Artinya, terdapat penambahan sekitar 490 juta saham sepanjang tahun ini.
Perubahan tersebut tidak terjadi begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh aksi korporasi seperti penerbitan saham baru (rights issue) dan pelepasan sebagian saham oleh pemegang saham mayoritas untuk meningkatkan porsi publik.
Faktor Perubahan Jumlah Saham AGRS
Ada beberapa peristiwa penting yang menjelaskan perubahan jumlah saham beredar AGRS:
-
Rights Issue
AGRS menggelar rights issue dengan target penghimpunan dana sekitar Rp 1,17 triliun. Jika seluruh hak memesan efek tersebut dilaksanakan, modal ditempatkan dan disetor penuh AGRS akan meningkat signifikan, sementara investor yang tidak ikut berpartisipasi berisiko terdilusi hingga 23,65%. -
Peningkatan Free Float
Pada akhir 2024, IBK Korea melepas sebagian sahamnya ke publik. Hal ini membuat kepemilikan publik meningkat menjadi sekitar 8,51% atau setara 4 miliar lembar saham. Langkah ini penting agar AGRS memenuhi aturan minimum free float di BEI. -
Tidak Ada Instrumen Konversi Tambahan
Dalam laporan keuangan kuartal I 2025, AGRS menegaskan tidak memiliki instrumen lain yang bisa dikonversi menjadi saham baru. Artinya, perubahan jumlah saham hanya bisa terjadi jika ada aksi korporasi besar berikutnya.
Implikasi Jumlah Saham AGRS bagi Investor
1. Dampak terhadap Laba per Saham (EPS)
Semakin banyak saham yang beredar, laba bersih perusahaan akan terbagi ke lebih banyak lembar saham. Jika laba AGRS tidak meningkat sebanding, EPS bisa turun. Hal ini penting diperhatikan karena EPS adalah indikator fundamental yang banyak digunakan untuk menilai kinerja perusahaan.
2. Risiko Dilusi
Investor yang tidak ikut serta dalam rights issue akan terdilusi, yaitu persentase kepemilikannya berkurang. Selain itu, laba yang mereka terima dalam bentuk EPS juga bisa menurun. Inilah sebabnya investor perlu selalu membaca prospektus sebelum memutuskan untuk ikut atau tidak dalam rights issue.
3. Likuiditas Saham
Dengan 47,86 miliar lembar saham beredar, AGRS memiliki basis likuiditas yang cukup besar. Namun, dominasi kepemilikan oleh IBK Korea di atas 90% membuat saham publik relatif kecil. Hal ini dapat membatasi pergerakan harga saham karena sebagian besar lembar saham “terkunci” di tangan pemegang saham pengendali.
4. Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar AGRS dihitung dari jumlah saham beredar dikalikan harga saham. Jika harga AGRS berada di kisaran Rp 77–80 per lembar, maka kapitalisasi pasarnya berkisar Rp 3,6–3,8 triliun. Angka ini menempatkan AGRS di kelompok bank dengan kapitalisasi menengah di BEI.
Prospek dan Hal yang Perlu Dipantau
Ke depan, investor sebaiknya memperhatikan beberapa hal:
-
Potensi Rights Issue Lanjutan
Jika AGRS kembali menggelar rights issue, jumlah saham beredar bisa meningkat lagi. Hal ini akan berdampak pada valuasi, EPS, dan kepemilikan investor. -
Strategi IBK Korea sebagai Pemegang Saham Mayoritas
Perubahan kebijakan atau aksi korporasi dari IBK Korea, termasuk kemungkinan pelepasan saham tambahan ke publik, bisa memengaruhi struktur kepemilikan dan likuiditas AGRS. -
Kinerja Keuangan AGRS
Jumlah saham beredar hanya bermakna jika dilihat bersama dengan kinerja keuangan. Jika laba AGRS tumbuh konsisten, penambahan jumlah saham tidak akan menjadi masalah besar karena EPS tetap terjaga. -
Free Float di Pasar
Dengan porsi publik yang masih kecil, pergerakan harga AGRS bisa lebih volatil. Investor ritel perlu memperhitungkan aspek ini dalam strategi trading maupun investasi jangka panjang.
Posting Komentar