Jumlah Saham BACA yang Beredar: Data Terbaru, Dampak, dan Analisis untuk Investor 2025
1. Mengenal Emiten BACA dan Pentingnya Data Saham Beredar
Kode saham BACA digunakan oleh PT Bank Capital Indonesia Tbk, salah satu bank swasta nasional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bank ini berfokus pada layanan perbankan digital dan ritel dengan strategi ekspansi yang lebih agresif beberapa tahun terakhir.
Bagi investor, jumlah saham yang beredar (outstanding shares) bukan sekadar angka. Data ini menjadi dasar dalam menghitung berbagai indikator fundamental seperti kapitalisasi pasar (market cap), laba per saham (EPS), dan nilai buku per saham (BVPS).
Saham beredar juga memengaruhi likuiditas perdagangan dan stabilitas harga saham di pasar.
2. Data Terbaru Jumlah Saham BACA yang Beredar
Berdasarkan data publik hingga kuartal III tahun 2025, jumlah saham beredar PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) tercatat sebanyak:
-
19.953.024.885 lembar saham atau setara 19,95 miliar lembar.
Data ini dikonfirmasi melalui beberapa sumber kredibel, antara lain:
-
Laporan keuangan emiten di situs BEI (idx.co.id)
-
Yahoo Finance dan SimplyWallSt, yang mencatat shares outstanding sebesar ~19,95 miliar
-
StockAnalysis.com, yang juga menampilkan jumlah saham beredar (basic outstanding shares) senilai 19,953 miliar
Angka tersebut merupakan hasil dari aksi korporasi rights issue yang dilakukan BACA pada tahun-tahun sebelumnya untuk memperkuat struktur permodalan. Setelah aksi tersebut, jumlah saham beredar meningkat signifikan dibandingkan periode sebelum 2021.
Catatan: Hingga Oktober 2025, belum terdapat informasi resmi mengenai aksi korporasi baru seperti stock split, reverse split, atau buyback yang dapat mengubah jumlah saham beredar.
3. Struktur Kepemilikan Saham BACA
Saham BACA terbagi antara pemegang saham pengendali dan publik investor (free float). Berdasarkan data terakhir BEI:
-
Pemegang saham pengendali: Entitas yang terkait dengan keluarga pendiri dan manajemen utama Bank Capital.
-
Investor publik (free float): Sekitar 40–45% dari total saham beredar.
Struktur ini menunjukkan bahwa BACA memiliki porsi publik yang cukup besar, sehingga likuiditas di pasar tergolong moderat. Investor ritel masih memiliki peluang untuk berpartisipasi tanpa harus bersaing dengan kepemilikan institusional besar.
4. Klasifikasi dan Istilah Terkait Saham Beredar
Untuk memahami laporan keuangan emiten, penting membedakan beberapa istilah berikut:
Istilah | Definisi | Dampak pada Analisis |
---|---|---|
Saham Diterbitkan (Issued Shares) | Total saham yang pernah diterbitkan oleh perusahaan. | Termasuk saham treasury bila ada. |
Saham Beredar (Outstanding Shares) | Saham yang dimiliki investor publik + pengendali, tidak termasuk treasury. | Digunakan untuk menghitung EPS dan Market Cap. |
Saham Bebas (Free Float) | Bagian dari saham beredar yang diperdagangkan di pasar publik. | Mempengaruhi likuiditas dan volatilitas harga. |
Diluted Shares | Jumlah saham jika semua opsi atau obligasi konversi diubah menjadi saham. | Digunakan untuk menghitung fully diluted EPS. |
Dengan memahami perbedaan istilah tersebut, investor dapat menginterpretasikan laporan keuangan BACA dengan lebih akurat.
5. Aksi Korporasi yang Pernah Memengaruhi Saham BACA
a. Rights Issue (Penambahan Modal melalui Penawaran Umum Terbatas)
Bank Capital pernah melaksanakan rights issue yang bertujuan memperkuat modal inti dan meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR). Aksi ini menyebabkan jumlah saham beredar meningkat dari sebelumnya sekitar 13 miliar lembar menjadi hampir 20 miliar lembar.
b. Stock Split dan Reverse Split
Hingga saat ini, BACA belum melakukan stock split maupun reverse split. Jika dilakukan, langkah tersebut bisa meningkatkan daya tarik saham di kalangan investor ritel karena harga per lembarnya menjadi lebih terjangkau tanpa mengubah total nilai kepemilikan.
c. Buyback (Pembelian Kembali Saham)
Belum ada catatan resmi terkait pelaksanaan buyback saham oleh BACA. Jika suatu saat dilakukan, jumlah saham beredar akan berkurang dan dapat meningkatkan EPS secara matematis.
6. Pengaruh Jumlah Saham Beredar terhadap Valuasi dan Likuiditas
a. Valuasi dan EPS (Earnings Per Share)
Jumlah saham beredar langsung memengaruhi perhitungan EPS, yang merupakan indikator kinerja utama emiten.
Rumus sederhananya:
Semakin banyak saham beredar, semakin kecil EPS yang dihasilkan — jika laba bersih tidak berubah.
Sebaliknya, jika laba naik sementara saham tetap, EPS akan meningkat.
Dengan jumlah 19,95 miliar lembar, EPS BACA tergolong kecil karena laba bersih perusahaan masih relatif rendah dibandingkan bank sekelas BUKU 3 lainnya. Namun, stabilitas modal dan ekspansi digital menjadi potensi pertumbuhan jangka panjang.
b. Market Capitalization (Kapitalisasi Pasar)
Rumusnya:
Jika harga saham BACA berada di kisaran Rp155 per lembar (data Oktober 2025, Investing.com), maka kapitalisasi pasar perusahaan sekitar:
Nilai ini menempatkan BACA dalam kelompok bank kecil-menengah di bursa, namun dengan potensi pertumbuhan tinggi seiring digitalisasi dan konsolidasi sektor perbankan.
c. Likuiditas dan Volatilitas Saham
Likuiditas BACA di pasar cukup stabil. Dengan jumlah saham yang besar dan porsi free float mencapai hampir separuh, pergerakan harga cenderung moderat.
Namun, jika terjadi transaksi besar oleh pemegang saham utama, volatilitas bisa meningkat sesaat.
7. Rasio Keuangan Terkait Saham Beredar
Selain EPS dan Market Cap, jumlah saham beredar juga memengaruhi beberapa rasio penting:
Rasio | Rumus | Implikasi |
---|---|---|
BVPS (Book Value per Share) | Ekuitas ÷ Jumlah Saham Beredar | Mengukur nilai buku tiap saham. |
PER (Price to Earnings Ratio) | Harga Saham ÷ EPS | Mencerminkan valuasi relatif saham. |
PBV (Price to Book Value) | Harga Saham ÷ BVPS | Menunjukkan seberapa tinggi harga pasar dibanding nilai buku. |
Dengan jumlah saham yang besar, rasio BVPS BACA cenderung lebih kecil dibanding bank dengan kapitalisasi sejenis, namun hal ini bukan indikator negatif. Rasio tersebut harus dilihat bersama faktor profitabilitas, ekspansi kredit, dan pertumbuhan digital banking.
8. Cara Mengecek Jumlah Saham BACA Secara Resmi
Investor dapat memverifikasi jumlah saham beredar melalui sumber resmi berikut:
-
Situs Bursa Efek Indonesia (IDX)
Masuk ke menu:
Data Pasar → Data Saham → Daftar Saham → Pilih Kode BACA.
Di sana tersedia data saham beredar dan aksi korporasi terbaru.
Kunjungi BEI di sini Laporan Keuangan Emiten (Quarterly & Annual Report)
Dokumen ini dapat diunduh di situs resmi perusahaan atau melalui laman Laporan Keuangan dan Pengumuman di IDX.-
Portal Finansial Global
Memantau perubahan jumlah saham sangat penting bagi analis, jurnalis ekonomi, dan investor aktif yang ingin menjaga akurasi perhitungan valuasi.
9. Implikasi Bagi Investor
Jumlah saham beredar bukan hanya statistik, tetapi fondasi dalam menentukan keputusan investasi.
Dengan 19,95 miliar lembar saham yang beredar, investor bisa menghitung potensi valuasi wajar, memproyeksikan EPS masa depan, dan menilai seberapa likuid saham BACA di pasar.
Pemantauan terhadap aksi korporasi baru, struktur kepemilikan, serta perubahan free float akan membantu investor memahami arah pergerakan saham dan menjaga strategi portofolio tetap relevan di tengah dinamika pasar keuangan 2025.
Posting Komentar