Jumlah Saham BNII yang Beredar (Update Terbaru 2025)
Profil Singkat PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk, dengan kode saham BNII, merupakan bagian dari Maybank Group, salah satu grup keuangan terbesar di Asia Tenggara yang berbasis di Malaysia.
Bank ini beroperasi di Indonesia sejak tahun 1959 dan kini menjadi salah satu bank swasta terkemuka dengan layanan perbankan ritel, korporasi, dan syariah.
BNII terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi salah satu saham sektor perbankan yang cukup aktif diperdagangkan oleh investor institusional maupun ritel. Informasi mengenai jumlah saham yang beredar sangat penting untuk menilai valuasi, kapitalisasi pasar, serta potensi pergerakan harga sahamnya.
Apa yang Dimaksud dengan Jumlah Saham Beredar
Istilah jumlah saham beredar (outstanding shares) merujuk pada total saham yang telah diterbitkan dan dimiliki oleh seluruh pemegang saham, termasuk institusi, publik, dan pihak internal perusahaan.
Jumlah ini tidak mencakup saham yang disimpan kembali oleh perusahaan (treasury shares).
Data jumlah saham beredar digunakan dalam berbagai perhitungan keuangan, antara lain:
-
Kapitalisasi Pasar (Market Capitalization): Harga saham dikalikan jumlah saham beredar.
-
Laba per Saham (Earnings Per Share/EPS): Laba bersih perusahaan dibagi jumlah saham beredar.
-
Rasio Keuangan dan Valuasi: Seperti PER (Price to Earnings Ratio) atau PBV (Price to Book Value).
Dengan kata lain, perubahan jumlah saham beredar — misalnya akibat aksi korporasi — dapat langsung memengaruhi nilai fundamental perusahaan di mata investor.
Jumlah Saham BNII yang Beredar per 2025
Berdasarkan data resmi dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk, hingga kuartal I tahun 2025 jumlah saham beredar tercatat sebanyak:
-
75.357.433.911 lembar saham tercatat (listed shares) di Bursa Efek Indonesia.
-
Selain itu, terdapat sekitar 857.761.910 lembar saham tidak tercatat (unlisted shares).
Jika digabungkan, total saham beredar BNII mencapai kurang lebih 76,22 miliar lembar saham.
Angka ini konsisten dengan data dari beberapa sumber keuangan seperti Investing.com dan LembarSaham.com yang menampilkan nilai di kisaran 75–76 miliar lembar.
Catatan: Jumlah saham beredar dapat berubah sewaktu-waktu apabila terjadi aksi korporasi seperti penambahan modal melalui rights issue, konversi waran, atau pembelian kembali saham (buyback).
Struktur Kepemilikan Saham BNII
Struktur kepemilikan saham BNII didominasi oleh Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd., yang merupakan bagian dari grup Maybank Malaysia.
Sisanya dimiliki oleh publik dan investor institusional domestik.
Secara umum, free float (saham publik) BNII berada pada kisaran 20–25%, yang menunjukkan masih adanya ruang bagi investor publik untuk berpartisipasi dalam perdagangan saham ini.
Kepemilikan institusional yang besar biasanya memberikan kestabilan pada harga saham, namun bisa membatasi pergerakan jangka pendek akibat likuiditas yang relatif terbatas di pasar.
Riwayat Perubahan Jumlah Saham BNII
Sejak terdaftar di Bursa Efek Indonesia, BNII beberapa kali melakukan aksi korporasi yang memengaruhi jumlah saham beredar.
Beberapa di antaranya meliputi:
-
Penawaran Umum Perdana (IPO) — menjadi titik awal saham BNII diperdagangkan di pasar publik.
-
Right Issue (Penerbitan Saham Baru) — dilakukan untuk memperkuat permodalan, yang menyebabkan jumlah saham meningkat.
-
Akuisisi dan Integrasi Maybank Group — berdampak pada restrukturisasi kepemilikan saham.
Dalam beberapa tahun terakhir, tidak terdapat laporan resmi mengenai aksi korporasi besar seperti stock split atau reverse split. Dengan demikian, jumlah saham beredar BNII relatif stabil di kisaran 75–76 miliar lembar.
Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Saham Beredar
Jumlah saham beredar suatu emiten dapat berubah karena beberapa faktor berikut:
-
Penambahan Modal Melalui Right Issue: Meningkatkan jumlah saham yang beredar.
-
Pembelian Kembali Saham (Buyback): Mengurangi jumlah saham beredar dan dapat meningkatkan EPS.
-
Konversi Obligasi atau Waran: Jika ada sekuritas konversi, maka bisa menambah jumlah saham baru.
-
Pemecahan Saham (Stock Split): Membuat jumlah saham bertambah dengan nominal lebih kecil untuk meningkatkan likuiditas.
Investor sebaiknya memperhatikan pengumuman aksi korporasi yang disampaikan melalui keterbukaan informasi di IDX (idx.co.id) dan situs resmi perusahaan.
Dampak Jumlah Saham Beredar terhadap Investor
1. Kapitalisasi Pasar (Market Capitalization)
Kapitalisasi pasar dihitung dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham beredar.
Sebagai contoh, jika harga saham BNII di kisaran Rp210 per lembar, maka dengan jumlah saham 76,22 miliar lembar, kapitalisasi pasarnya sekitar Rp16 triliun.
Angka ini menempatkan BNII dalam kategori bank menengah di sektor perbankan Indonesia.
2. Laba per Saham (Earnings Per Share / EPS)
Semakin banyak jumlah saham beredar, maka nilai EPS bisa menjadi lebih kecil apabila laba bersih perusahaan tidak mengalami peningkatan.
Oleh karena itu, investor biasanya memperhatikan pertumbuhan laba bersih BNII dari laporan keuangan kuartalan untuk menilai valuasinya secara realistis.
3. Free Float dan Likuiditas Saham
Free float yang sehat mendorong likuiditas perdagangan di bursa. BNII termasuk saham dengan volume transaksi harian yang moderat, sehingga cocok untuk investor jangka menengah yang fokus pada fundamental, bukan sekadar fluktuasi harga jangka pendek.
Pemantauan Data Saham BNII
Investor dapat memantau data jumlah saham beredar BNII melalui beberapa sumber resmi seperti:
-
Situs Resmi Maybank Indonesia: www.maybank.co.id
Bursa Efek Indonesia (BEI): www.idx.co.id
Platform Keuangan: seperti IDNFinancials, Investing.com, dan LembarSaham.
Pembaruan data biasanya dilakukan setiap kali perusahaan menerbitkan laporan keuangan kuartalan atau tahunan. Memantau sumber resmi membantu investor menghindari data yang sudah usang atau tidak sesuai dengan kondisi terkini.
Catatan Akhir
Per 2025, jumlah saham BNII yang beredar berkisar antara 75–76 miliar lembar, dengan dominasi kepemilikan oleh Maybank Group dan porsi publik sekitar seperempat dari total saham.
Data ini mencerminkan stabilitas struktur permodalan BNII, sekaligus memberikan gambaran tentang posisi perusahaan dalam industri perbankan nasional.
Bagi investor, memahami data jumlah saham beredar bukan sekadar mengetahui angka, tetapi juga menilai bagaimana setiap perubahan di dalamnya dapat berdampak langsung pada valuasi dan prospek investasi jangka panjang.
Posting Komentar