Jumlah Saham BSWD yang Beredar (Update 2025): Fakta, Struktur, dan Dampaknya bagi Investor

Daftar Isi

PT Bank of India Indonesia Tbk, atau dikenal dengan kode saham BSWD, merupakan salah satu bank campuran yang beroperasi di bawah kendali Bank of India, lembaga keuangan milik Pemerintah India.

Bank ini fokus pada layanan pembiayaan korporasi, perdagangan internasional, serta perbankan ritel di Indonesia.

Sebagai emiten perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BSWD termasuk dalam kategori perbankan skala kecil-menengah dengan kepemilikan mayoritas dari entitas asing.
Data fundamental seperti jumlah saham beredar menjadi faktor penting dalam menilai performa dan valuasi sahamnya di pasar modal.

Apa Itu Saham Beredar dan Mengapa Penting

Saham beredar (outstanding shares) adalah total lembar saham yang telah diterbitkan oleh perusahaan dan dimiliki investor — baik oleh pemegang saham institusi, individu, maupun publik.
Angka ini tidak termasuk saham treasury, yaitu saham yang dibeli kembali oleh perusahaan.

Data jumlah saham beredar memiliki beberapa fungsi utama bagi investor:

  1. Menentukan Kapitalisasi Pasar (Market Cap)
    Dihitung dengan rumus:
    Harga Saham × Jumlah Saham Beredar.
    Nilai ini menunjukkan seberapa besar nilai pasar perusahaan di bursa.

  2. Menghitung Rasio Keuangan Per Saham (EPS & BVPS)

    • EPS (Earnings Per Share): laba bersih dibagi jumlah saham beredar.

    • BVPS (Book Value Per Share): nilai ekuitas dibagi jumlah saham beredar.
      Kedua rasio ini membantu menilai apakah saham tergolong undervalued atau overvalued.

  3. Menilai Likuiditas dan Free Float
    Semakin besar porsi saham publik, semakin aktif pergerakan transaksi di pasar. Sebaliknya, jika saham dikuasai institusi besar, potensi pergerakan harga akan cenderung kaku.

Jumlah Saham BSWD yang Beredar per Oktober 2025

Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber terpercaya, jumlah saham BSWD yang beredar per Oktober 2025 adalah sebagai berikut:

SumberJumlah Saham BeredarKeterangan
LembarSaham.com3.651.978.177 lembarBerdasarkan laporan emiten terkini
KSEI (Agustus 2025)3.688.866.845 lembarSetelah Rights Issue V
Bloomberg3,689 miliar lembarData konsolidasi internasional
Reuters / FT Markets±3,65 miliar lembarNilai pasar sekitar Rp 4–5 triliun

Dari seluruh data di atas, kisaran saham beredar berada antara 3,65 hingga 3,69 miliar lembar.
Angka tersebut sudah mencakup semua saham yang diterbitkan dan disetor penuh tanpa adanya saham treasury.

Harga saham BSWD pada awal Oktober 2025 bergerak di kisaran Rp 2.650–2.700 per lembar, sehingga kapitalisasi pasar BSWD diperkirakan mencapai Rp 9,6–9,9 triliun, tergantung fluktuasi harga di pasar reguler.

Struktur Kepemilikan Saham BSWD

Struktur pemegang saham BSWD sangat terpusat, dengan dominasi kepemilikan dari Bank of India sebagai pengendali utama. Berdasarkan laporan publikasi terakhir, komposisinya adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamJumlah SahamPersentase Kepemilikan
Bank of India3.355.488.00090,96 %
PT Panca Mantra Jaya249.964.5896,78 %
Publik (Masyarakat Umum)±46.525.5881,26 %
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh3.651.978.177100 %

Porsi kepemilikan publik yang kecil membuat saham BSWD tergolong memiliki free float rendah, atau sekitar di bawah 10 %, yang berada di ambang batas minimal ketentuan BEI (7 %).

Kondisi ini menyebabkan aktivitas perdagangan saham relatif sepi, sehingga BSWD sering dikategorikan sebagai saham dengan likuiditas rendah (thinly traded stock).

Riwayat Aksi Korporasi yang Mempengaruhi Jumlah Saham

Jumlah saham beredar BSWD mengalami beberapa perubahan signifikan seiring aksi korporasi yang dilakukan manajemen dalam beberapa tahun terakhir.

  1. Rights Issue V (Penawaran Umum Terbatas)
    Aksi korporasi ini meningkatkan modal disetor dan menambah jumlah saham beredar menjadi sekitar 3,688 miliar lembar.
    Rights issue dilakukan untuk memperkuat permodalan dan memenuhi ketentuan minimum modal inti bank berdasarkan regulasi OJK.

  2. Tidak Ada Saham Tresuri (Buyback)
    Hingga saat ini, BSWD belum pernah melakukan pembelian kembali saham (buyback), sehingga seluruh saham yang diterbitkan tetap beredar aktif di pasar.

  3. Potensi Aksi Korporasi ke Depan
    Belum terdapat informasi resmi mengenai rencana stock split atau rights issue lanjutan pada 2025.
    Namun, mengingat status kepemilikan asing yang kuat dan likuiditas rendah, emiten ini masih berpotensi melakukan restrukturisasi saham jika dibutuhkan untuk memperluas kepemilikan publik.

Dampak Jumlah Saham Beredar terhadap Kinerja Saham BSWD

Jumlah saham beredar yang relatif besar namun tidak seimbang dengan free float publik membawa beberapa konsekuensi bagi pergerakan saham BSWD di pasar modal:

  1. Likuiditas Rendah
    Volume perdagangan harian sangat terbatas, sehingga selisih harga jual dan beli (spread) bisa lebar.
    Investor yang ingin keluar dari posisi kadang perlu menunggu lebih lama agar order dapat terserap pasar.

  2. Volatilitas Tinggi pada Perdagangan Kecil
    Dengan jumlah saham publik yang kecil, satu transaksi besar dari investor institusi dapat memicu perubahan harga signifikan.

  3. Potensi Risiko Delisting
    Berdasarkan regulasi BEI, emiten wajib memiliki minimal 300 pemegang saham publik aktif dan free float 7 %.
    Beberapa laporan menyebutkan BSWD sempat masuk daftar pemantauan karena jumlah investor publik yang minim dan frekuensi transaksi sangat rendah.

  4. Valuasi dan Rasio Keuangan
    Karena tidak ada perubahan besar dalam jumlah saham sejak rights issue terakhir, rasio seperti EPS, PER, dan PBV relatif stabil.
    Namun, investor harus memperhatikan potensi dilusi apabila BSWD kembali melakukan penambahan modal melalui rights issue di masa depan.

Prospek Saham BSWD di Tahun 2025

BSWD masih berfokus memperkuat kualitas aset, menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) di bawah 3 %, dan memperluas layanan digital banking untuk nasabah korporasi serta UMKM.
Dengan dukungan modal dari Bank of India, manajemen menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 15 % secara tahunan (YoY) pada 2025.

Namun, bagi investor, faktor likuiditas dan struktur kepemilikan yang sangat terkonsentrasi masih menjadi perhatian utama.
Selama tidak ada perluasan porsi publik atau peningkatan aktivitas perdagangan, pergerakan harga saham BSWD cenderung terbatas di kisaran tertentu.

BSWD tetap menjadi saham dengan fundamental konservatif dan risiko pasar yang tinggi akibat rendahnya likuiditas.
Oleh karena itu, pemantauan data terbaru dari BEI, KSEI, dan laporan keuangan emiten perlu dilakukan secara berkala, khususnya jika ada perubahan dalam jumlah saham beredar atau aksi korporasi baru yang bisa memengaruhi valuasi saham.

Posting Komentar