Jumlah Saham MCOR yang Beredar 2025: Fakta, Struktur Kepemilikan, dan Dampaknya bagi Investor
Mengetahui jumlah saham yang beredar (outstanding shares) bukan hanya soal angka, tetapi bagian penting dari analisis fundamental saham. Jumlah saham yang beredar menentukan nilai kapitalisasi pasar, berpengaruh pada rasio keuangan seperti Earning Per Share (EPS), dan membantu investor menilai potensi dilusi atau likuiditas saham di pasar.
PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (kode saham: MCOR) menjadi salah satu bank menengah yang menarik perhatian investor karena transformasi kepemilikan dan stabilitas modalnya dalam beberapa tahun terakhir. Informasi jumlah saham beredar MCOR sangat relevan untuk menilai kinerja dan prospek perbankan yang tengah beradaptasi dengan era digital dan kebijakan modal perbankan dari OJK.
Profil Singkat MCOR
PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk merupakan bagian dari China Construction Bank Corporation, salah satu bank terbesar di dunia yang berpusat di Beijing.
Melalui akuisisi Bank Windu Kentjana dan Bank Anda pada tahun 2016, CCB resmi menguasai mayoritas saham MCOR dan menjadikannya bagian dari jaringan global CCB Group.
Sebagai bank umum devisa, MCOR fokus pada pembiayaan korporasi, perdagangan internasional, dan layanan treasury. Bank ini juga melayani sektor ritel dengan produk-produk seperti deposito, kredit, dan pembiayaan ekspor-impor. Dengan dukungan permodalan kuat dari induk usaha, MCOR termasuk dalam kategori bank Buku III (Modal Inti Rp5–30 triliun) menurut klasifikasi OJK.
Jumlah Saham MCOR yang Beredar
Berdasarkan data terbaru hingga Juni 2025, jumlah saham yang beredar dari MCOR mencapai 37,92 miliar lembar saham. Angka ini mengacu pada data publik dari Investing.com dan Lembarsaham.com, yang juga konsisten dengan laporan profil emiten di IDX (Bursa Efek Indonesia).
Rincian struktur kepemilikan saham MCOR adalah sebagai berikut:
-
Investor Institusional: sekitar 22,75 miliar lembar atau 60% dari total saham beredar.
-
Investor Publik (ritel dan korporasi): sekitar 15,13 miliar lembar atau 39,89%.
-
Reksa Dana & ETF: sekitar 41,02 juta lembar atau 0,11%.
Sumber data ini menunjukkan bahwa porsi saham institusional masih mendominasi, mencerminkan stabilitas kepemilikan dan kepercayaan jangka panjang terhadap MCOR. Namun, dengan porsi publik hampir 40%, likuiditas saham di pasar masih tergolong baik, sehingga investor ritel tetap memiliki peluang berpartisipasi.
Perkembangan Historis Saham MCOR
Pada saat bergabungnya Bank Windu Kentjana dan Bank Anda pada 2016, jumlah saham MCOR masih berada di bawah 20 miliar lembar. Setelah pengambilalihan dan restrukturisasi modal, jumlah saham beredar meningkat seiring dengan right issue yang dilakukan untuk memperkuat modal inti.
Dalam beberapa tahun terakhir, MCOR belum melakukan aksi korporasi besar seperti buyback atau penerbitan saham baru. Karena itu, jumlah saham beredar relatif stabil di kisaran 37–38 miliar lembar sepanjang 2023–2025. Stabilitas ini mencerminkan kondisi permodalan yang cukup kuat tanpa kebutuhan ekspansi agresif melalui penambahan saham.
Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Saham Beredar
Jumlah saham beredar dapat berubah karena beberapa aksi korporasi. Dalam konteks MCOR, ada dua kelompok faktor utama yang perlu diperhatikan:
1. Faktor Penambah Saham Beredar
-
Right Issue (Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu): MCOR bisa menerbitkan saham baru jika membutuhkan tambahan modal inti untuk ekspansi kredit.
-
Konversi Waran atau Obligasi: Jika MCOR menerbitkan obligasi konversi, jumlah saham bisa meningkat saat investor mengonversinya menjadi saham biasa.
-
Program Opsi Saham Karyawan (ESOP): Walau belum umum di MCOR, program ini dapat menambah jumlah saham beredar.
2. Faktor Pengurang Saham Beredar
-
Pembelian Kembali (Buyback): Jika MCOR membeli sahamnya sendiri, jumlah saham beredar akan menurun. Namun, hingga kini belum ada laporan buyback aktif dari MCOR.
-
Penghapusan Saham Tresuri: Dalam beberapa kasus, saham hasil buyback dapat dihapus secara permanen dari peredaran.
Pemantauan terhadap faktor-faktor ini penting karena setiap aksi korporasi akan langsung memengaruhi rasio keuangan seperti EPS dan nilai buku per saham (BVPS).
Dampak Jumlah Saham Beredar terhadap Kinerja Saham
Jumlah saham beredar yang besar dapat berdampak pada berbagai aspek penilaian saham, di antaranya:
1. Earning Per Share (EPS)
EPS dihitung dari laba bersih dibagi jumlah saham beredar. Jika jumlah saham meningkat tanpa pertumbuhan laba sebanding, nilai EPS akan menurun karena laba terbagi ke lebih banyak lembar saham. Dalam kasus MCOR, dengan laba bersih kuartal II 2025 sebesar Rp157,1 miliar, stabilitas jumlah saham membantu mempertahankan EPS tetap terukur tanpa efek dilusi besar.
2. Book Value Per Share (BVPS)
BVPS menunjukkan nilai buku per lembar saham. Makin besar jumlah saham, maka nilai buku per lembar cenderung turun jika ekuitas tidak ikut meningkat. Karena itu, menjaga struktur modal yang efisien menjadi penting bagi manajemen MCOR.
3. Kapitalisasi Pasar (Market Cap)
Kapitalisasi pasar dihitung dengan rumus:
Harga Saham × Jumlah Saham Beredar
Dengan jumlah saham sekitar 37,92 miliar lembar, setiap kenaikan harga saham Rp10 akan menambah kapitalisasi pasar sekitar Rp379 miliar. Angka ini menggambarkan sensitivitas valuasi MCOR terhadap pergerakan harga pasar.
4. Likuiditas di Pasar
Porsi kepemilikan publik yang besar (sekitar 40%) menjadikan saham MCOR cukup likuid di pasar reguler. Likuiditas yang baik memudahkan investor masuk dan keluar posisi tanpa memicu fluktuasi harga ekstrem, terutama bagi investor ritel.
Relevansi Data bagi Investor
Bagi investor fundamental, data jumlah saham beredar MCOR berfungsi sebagai dasar untuk menghitung:
-
EPS (Earning per Share)
-
BVPS (Book Value per Share)
-
PER (Price to Earning Ratio)
-
PBV (Price to Book Value)
-
Market Capitalization
Sementara bagi trader, jumlah saham beredar menentukan tingkat likuiditas dan volatilitas. Saham dengan jumlah besar seperti MCOR cenderung lebih stabil karena distribusi kepemilikan yang merata.
Investor juga perlu memperhatikan laporan keuangan kuartalan MCOR dan pengumuman aksi korporasi di IDX.co.id, karena perubahan kecil dalam struktur saham dapat berpengaruh langsung terhadap nilai investasi.
Catatan Tambahan
Hingga Oktober 2025, tidak terdapat pengumuman resmi terkait perubahan jumlah saham MCOR. Data 37,92 miliar lembar masih menjadi angka acuan publik terbaru.
Namun, karena data saham beredar bisa diperbarui sewaktu-waktu oleh otoritas bursa, disarankan untuk memverifikasi angka terkini melalui:
-
Laporan Keuangan Resmi MCOR di IDX.co.id
-
Website resmi CCB Indonesia (www.ccbindo.com)
-
Data emiten di RTI Business atau Stockbit
Memantau data ini akan membantu investor membuat keputusan yang lebih presisi, terutama dalam analisis valuasi dan strategi jangka panjang terhadap saham MCOR.
Posting Komentar