Jumlah Saham PNBS yang Beredar: Fakta Terbaru & Analisis untuk Investor

Daftar Isi

PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (kode saham: PNBS) merupakan salah satu bank syariah di Indonesia yang fokus menyediakan layanan keuangan berbasis syariah. Perusahaan ini awalnya bernama Bank Panin Syariah, lalu bertransformasi menjadi Bank Panin Dubai Syariah setelah masuknya Dubai Islamic Bank sebagai pemegang saham strategis.

Bagi investor di pasar modal, PNBS menarik untuk diperhatikan karena masih aktif tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu data terpenting sebelum mengambil keputusan investasi adalah jumlah saham beredar (outstanding shares).

Pentingnya Data Saham Beredar

Jumlah saham beredar menggambarkan total saham yang saat ini dimiliki investor, baik institusi maupun publik. Data ini penting karena:

  • Menjadi dasar perhitungan kapitalisasi pasar (market cap).

  • Menentukan nilai Earnings Per Share (EPS) yang dipakai untuk menilai kinerja emiten.

  • Mempengaruhi likuiditas saham di pasar, terutama jika free float terlalu kecil.

  • Menjadi indikator potensi dilusi saham bila ada aksi korporasi seperti rights issue.

Dengan kata lain, memahami jumlah saham PNBS yang beredar dapat membantu investor membaca arah valuasi dan likuiditas saham perusahaan.

Jumlah Saham PNBS yang Beredar Terbaru

Berdasarkan data terbaru per Juni 2025, jumlah saham PNBS yang beredar adalah sekitar 38,81 miliar lembar saham. Angka ini konsisten dengan data publikasi beberapa penyedia data keuangan internasional, seperti StockAnalysis.

Di sisi lain, situs Lembarsaham mencatat jumlah saham PNBS sebesar 38,43 miliar lembar saham. Perbedaan ini biasanya muncul karena waktu pembaruan data atau metode penghitungan (misalnya termasuk saham treasuri atau tidak).

Meski ada selisih kecil, keduanya menunjukkan bahwa jumlah saham PNBS relatif stabil di kisaran 38,4 – 38,8 miliar lembar.

Struktur Kepemilikan Saham PNBS

Berikut komposisi kepemilikan saham PNBS per 30 Juni 2025:

  • PT Bank Pan Indonesia Tbk: 26.121.527.033 saham (≈ 67,30%)

  • Dubai Islamic Bank PJSC: 9.742.223.971 saham (≈ 25,10%)

  • Masyarakat (free float, masing-masing <5%): 2.949.890.315 saham (≈ 7,60%)

Struktur ini menunjukkan bahwa mayoritas saham PNBS dikuasai oleh pemegang saham pengendali, sedangkan porsi publik relatif kecil. Dengan free float di level 7,6%, saham PNBS masih memenuhi syarat minimum free float BEI, tetapi likuiditasnya berpotensi lebih terbatas dibanding emiten dengan porsi publik lebih besar.

Perubahan Historis Jumlah Saham

Sejak IPO hingga saat ini, jumlah saham PNBS pernah mengalami beberapa perubahan, terutama akibat aksi korporasi. Beberapa catatan penting:

  1. Awal IPO – jumlah saham PNBS lebih kecil sebelum adanya penambahan modal.

  2. Rights Issue – dilakukan beberapa kali untuk memperkuat permodalan bank. Salah satu rights issue signifikan terjadi saat Dubai Islamic Bank masuk sebagai pemegang saham strategis.

  3. Stabil di atas 38 miliar saham – dalam beberapa tahun terakhir, jumlah saham PNBS cenderung stabil tanpa aksi korporasi besar yang menambah atau mengurangi jumlah saham beredar.

Faktor yang Bisa Mengubah Jumlah Saham Beredar

Meski saat ini relatif stabil, investor tetap perlu memantau potensi perubahan jumlah saham PNBS. Beberapa faktor yang bisa memengaruhi:

  • Rights Issue: penerbitan saham baru dengan HMETD dapat meningkatkan jumlah saham beredar.

  • Private Placement: penerbitan saham ke investor tertentu.

  • Konversi utang menjadi saham: bisa menambah outstanding shares.

  • Buyback saham: bisa mengurangi saham beredar bila perusahaan menahan kembali saham yang dibeli.

Setiap aksi korporasi ini akan berdampak langsung pada EPS, valuasi, dan likuiditas saham PNBS.

Implikasi bagi Investor

Bagi investor, ada beberapa hal yang bisa dicermati dari data jumlah saham PNBS yang beredar:

  • EPS dan valuasi – semakin banyak saham beredar tanpa peningkatan laba signifikan, EPS bisa terdilusi.

  • Free float rendah – dengan porsi publik hanya 7,6%, likuiditas PNBS mungkin tidak setinggi emiten lain yang free float-nya besar. Ini bisa membuat pergerakan harga lebih sensitif terhadap aksi jual-beli tertentu.

  • Dominasi pemegang saham pengendali – mayoritas dikuasai oleh Bank Pan Indonesia dan Dubai Islamic Bank, yang berarti arah kebijakan strategis bank sangat dipengaruhi dua institusi besar ini.

  • Potensi aksi korporasi ke depan – setiap aksi penerbitan saham baru harus diantisipasi karena bisa memengaruhi jumlah saham beredar dan valuasi perusahaan.

Posting Komentar