Harga IPO Saham CBRE: Rp 108 dan Peluangnya di Pasar Sekarang
PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari 2023. Perusahaan ini bergerak dalam sektor angkutan laut, khususnya kapal tunda dan tongkang untuk komoditas—yang artinya ia bermain di rantai pasok energi/bahan tambang yang rentan terhadap fluktuasi harga komoditas.
Artikel ini dibuat untuk menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami, data yang diperbarui, agar Anda bisa memahami apakah harga IPO Rp 108 tersebut layak, dan apa tantangannya ke depan.
Profil Bisnis & Prospek CBRE
Siapa CBRE dan Fokus Usahanya
CBRE didirikan pada tahun 2016 dan berpusat di Jakarta Selatan. Fokus utamanya: jasa angkutan laut berupa tugboats dan barges untuk pengangkutan komoditas seperti batu bara, nikel, dan barang-barang berat lainnya melalui kontrak sewa kapal dan manajemen kapal.
Setelah IPO, perusahaan mengangkat misi untuk menambah armada dan memperkuat kapasitas agar bisa menangkap peluang dari proyek-proyek konstruksi dan pertambangan yang kompleks.
Kinerja Keuangan Terkini
Beberapa angka penting yang patut dicermati:
-
Per Juni 2025, total aset CBRE tercatat sekitar Rp 328,39 miliar dibandingkan Desember 2024 yang Rp 333,65 miliar.
-
Liabilitas (jangka pendek + jangka panjang) menunjukkan angka yang cukup besar: misalnya, total current liabilities per Juni 2025 ada di kisaran Rp 101,305 miliar.
-
Pendapatan tahun 2024 tercatat sekitar Rp 62,17 miliar dibanding tahun sebelumnya (2023) yang sekitar Rp 42,73 miliar.
-
Namun, perusahaan masih mencatat kerugian: misalnya net margin hingga -76 % dalam laporan historis.
Dari sisi prospek, apabila industri transportasi laut untuk komoditas kembali menguat — misalnya karena kenaikan ekspor atau proyek tambang‐konstruksi — maka CBRE bisa mendapatkan momentum. Namun harus diimbangi dengan tantangan seperti efisiensi armada, biaya bahan bakar, dan kondisi global.
Harga IPO CBRE – Data & Penentuan
Data Harga IPO
-
Rentang book-building: Rp 100-110 per saham saat penawaran awal.
-
Harga final yang disepakati: Rp 108 per saham.
-
Jumlah saham yang dilepas ke publik: sekitar 738 juta saham, atau ~16,26 % dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
-
Dana yang berhasil dikumpulkan dari IPO tersebut: sekitar Rp 79,7 miliar.
Mengapa Harga Ditentukan Rp 108?
Penetapan Rp 108 per saham mencerminkan sejumlah faktor:
-
Pertumbuhan potensial perusahaan di sektor yang memiliki prospek komoditas dan infrastruktur.
-
Risiko yang melekat pada perusahaan: masih rugi, margin negatif, tingkat utang tinggi.
-
Sentimen pasar IPO di saat itu — apakah investor cukup tertarik dan bagaimana kondisi sektornya.
Valuasi & Benchmark
Untuk mengevaluasi layak atau tidaknya Rp 108, kita lihat beberapa metrik:
-
Rasio Debt/Equity (DER) CBRE mencapai sekitar 151,74 %.
-
Net margin negatif hingga -76 %.
-
PER tidak bisa dijadikan tolok ukur karena perusahaan belum profit secara konsisten.
Jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis di sektor logistik/transportasi laut komoditas yang sudah mapan — biasanya mereka punya margin yang lebih stabil, utang yang lebih terkendali — maka bisa dikatakan bahwa harga IPO CBRE mencerminkan risiko yang cukup besar. Namun dari sisi investor yang melihat potensi jangka panjang dan siap menanggung risiko, harga Rp 108 bisa dilihat sebagai pintu masuk.
Risiko & Tantangan yang Harus Diwaspadai
Beberapa titik yang perlu diperhatikan oleh investor:
-
Ketergantungan yang tinggi terhadap harga komoditas (batu bara, nikel) dan volume pengangkutan. Bila komoditas melemah, permintaan armada juga bisa turun drastis.
-
Biaya operasional kapal (bahan bakar, perawatan, kru) yang bisa membebani ketika margin tipis.
-
Struktur utang dan likuiditas: arus kas negatif atau utang yang terus meningkat bisa memicu tekanan finansial.
-
Volatilitas saham tinggi — sebagai emiten yang relatif baru (listing 2023) maka riwayat pergerakan harga masih terbatas.
-
Kepemilikan dan tata kelola: investor perlu melihat bagaimana manajemen menjalankan strategi ekspansi dan akuisisi armada tanpa over-leverage.
Peluang Bagi Investor
Meski penuh tantangan, ada beberapa aspek peluang yang menarik:
-
Melihat dari perspektif jangka panjang, apabila industri pengangkutan laut untuk komoditas kembali bergairah (misalnya karena program pemerintah, proyek tambang, ekspor) maka CBRE bisa memperoleh kenaikan pertumbuhan.
-
Harga IPO yang terbilang relatif “terjangkau” dibanding potensi yang bisa terealisasi — bagi investor yang siap menanggung risiko bisa masuk pada tahap awal.
-
Jika manajemen mampu meningkatkan efisiensi armada dan memperlebar kontrak jangka panjang, maka potensi turnaround menjadi nyata.
Rangkuman Valuasi & Saran untuk Investor
Harga IPO Rp 108 per saham bagi CBRE bisa dilihat sebagai kesempatan dengan catatan: Anda harus memahami bahwa ini bukan investasi tanpa risiko.
Bagi investor jangka panjang yang siap untuk “menunggu dan melihat”, CBRE mungkin layak dipertimbangkan. Sebaliknya, bagi investor yang mencari arus kas cepat atau perusahaan yang sudah mapan — mungkin pilihan lain lebih cocok.
Catatan kecil: Artikel ini dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan menjadi saran investasi. Selalu lakukan riset sendiri, baca prospektus lengkap CBRE, dan lihat kondisi terkini sebelum memutuskan.

Posting Komentar