Harga IPO Saham UVCR dan Prospeknya di Pasar Digital Indonesia
Harga penawaran perdana atau Initial Public Offering (IPO) saham PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) ditetapkan sebesar Rp100 per saham. Perusahaan yang dikenal luas dengan merek Ultra Voucher ini resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Juli 2021.
Melalui penawaran umum perdana tersebut, UVCR melepas sebanyak 500 juta saham baru atau sekitar 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp50 miliar. Penetapan harga IPO dilakukan setelah masa bookbuilding pada 29 Juni hingga 6 Juli 2021, dengan rentang awal Rp100–Rp130 per saham.
Struktur dan Rincian IPO UVCR
Penawaran umum perdana UVCR mencerminkan langkah strategis perusahaan dalam memperkuat posisi sebagai penyedia voucher digital terbesar di Indonesia. Rincian IPO-nya sebagai berikut:
| Aspek | Rincian |
|---|---|
| Kode Saham | UVCR |
| Nama Emiten | PT Trimegah Karya Pratama Tbk |
| Harga Bookbuilding | Rp100 – Rp130 per saham |
| Harga Final IPO | Rp100 per saham |
| Jumlah Saham Ditawarkan | 500.000.000 lembar (25% dari modal disetor) |
| Dana Dihimpun | Rp50 miliar |
| Tanggal Efektif OJK | 16 Juli 2021 |
| Tanggal Listing di BEI | 27 Juli 2021 |
| Sektor Usaha | Teknologi / Digital Platform |
| Underwriter | PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia |
Penetapan harga IPO di level terendah (Rp100) mencerminkan strategi manajemen dalam menarik minat investor ritel serta menciptakan peluang apresiasi harga di pasar sekunder.
Alokasi dan Penggunaan Dana IPO
Dana hasil IPO sebesar Rp50 miliar dialokasikan untuk beberapa keperluan penting perusahaan:
-
36% digunakan untuk pengembangan teknologi dan produk digital, termasuk pembaruan aplikasi Ultra Voucher, sistem backend, serta penguatan keamanan transaksi.
-
34% dialokasikan bagi operasional dan sumber daya manusia (SDM), seperti peningkatan sistem distribusi digital, lisensi perangkat lunak, dan biaya pemasaran.
-
30% sisanya digunakan untuk modal kerja, khususnya dalam pengadaan stok voucher dan pengelolaan platform distribusi.
Langkah tersebut menunjukkan fokus UVCR dalam memperluas jaringan merchant dan memperkuat ekosistem voucher digital yang lebih terintegrasi dengan sektor ritel dan e-commerce.
Profil dan Model Bisnis PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR)
Didirikan pada tahun 2017, UVCR mengoperasikan Ultra Voucher, platform digital yang menjadi jembatan antara konsumen dan ribuan merchant melalui penjualan e-voucher multiguna. Saat ini, Ultra Voucher telah bermitra dengan lebih dari 600 brand ternama, seperti Tokopedia, Grab, MAP Group, Starbucks, dan Indomaret.
UVCR tidak hanya berfokus pada penjualan voucher, tetapi juga menyediakan solusi loyalty program dan digital reward untuk korporasi dan institusi besar. Melalui teknologi API dan sistem backend yang terintegrasi, perusahaan mampu memfasilitasi kebutuhan penghargaan karyawan, promosi pelanggan, serta hadiah digital secara cepat dan efisien.
Model bisnis UVCR bertumpu pada tiga segmen utama:
-
Voucher Retail: penjualan langsung kepada pengguna melalui aplikasi Ultra Voucher.
-
Voucher Korporasi: layanan B2B untuk program insentif dan loyalitas perusahaan.
-
Layanan Teknologi: integrasi sistem voucher dan reward dengan aplikasi pihak ketiga.
Kinerja Keuangan dan Perkembangan Terkini
Dari laporan keuangan Kuartal III 2025, UVCR mencatatkan:
-
Pendapatan tumbuh sekitar 19,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
-
Laba bersih meningkat 15%, terutama berkat efisiensi biaya distribusi dan pertumbuhan transaksi di sektor B2B.
-
Total aset tercatat di atas Rp180 miliar, dengan rasio keuangan yang stabil (Current Ratio di atas 1,5x dan Debt to Equity Ratio sekitar 0,6x).
Pertumbuhan tersebut menandakan bahwa UVCR mampu mempertahankan tren positif pasca-pandemi dengan memperluas kerja sama digital dan memperkuat posisi di pasar voucher online.
Per November 2025, harga saham UVCR diperdagangkan di kisaran Rp120–Rp125 per saham, meningkat sekitar 20–25% dari harga IPO-nya. Lonjakan harga ini sempat menarik perhatian Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pengumuman Unusual Market Activity (UMA) karena peningkatan volume transaksi yang cukup signifikan.
Prospek Industri dan Posisi UVCR di Pasar
Pasar voucher digital dan loyalty platform di Indonesia menunjukkan potensi besar. Pertumbuhan e-commerce dan tren digitalisasi pasca-pandemi mendorong permintaan terhadap sistem penghargaan non-tunai dan transaksi digital.
Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet Indonesia sudah melampaui 220 juta orang pada 2025, dan lebih dari 60% di antaranya aktif menggunakan layanan belanja daring dan aplikasi pembayaran digital. Kondisi ini menjadi lahan subur bagi bisnis seperti Ultra Voucher yang menyediakan solusi transaksi hadiah digital instan.
UVCR menempati posisi unik di pasar karena:
-
Memiliki jaringan merchant terbesar dibanding kompetitor sejenis.
-
Didukung teknologi API yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien korporat.
-
Memiliki model bisnis hybrid yang mencakup B2C dan B2B.
Ke depan, peluang UVCR terletak pada ekspansi ke sektor poin reward fintech dan e-commerce, serta pengembangan voucher berbasis blockchain yang lebih aman dan transparan.
Analisis Valuasi dan Risiko Investasi
Dari sisi valuasi, saham UVCR saat ini memiliki Price to Book Value (PBV) sekitar 1,3x dan Price to Earnings Ratio (PER) di kisaran 15–18x, masih tergolong wajar dibanding emiten teknologi sejenis. Hal ini menjadikan UVCR cukup menarik bagi investor yang mencari potensi pertumbuhan di sektor digital namun dengan valuasi yang belum terlalu mahal.
Namun, beberapa risiko perlu diperhatikan:
-
Risiko kompetisi tinggi, mengingat banyaknya platform digital yang menawarkan produk serupa.
-
Risiko ketergantungan pada merchant besar, yang dapat berdampak pada pendapatan bila terjadi perubahan kerja sama.
-
Likuiditas saham rendah, mengingat saham publik hanya 25%, sehingga volatilitas harga relatif tinggi.
-
Risiko teknologi dan keamanan siber, karena bisnis UVCR bergantung pada infrastruktur digital.
Meski begitu, dengan strategi penguatan ekosistem digital dan ekspansi jaringan merchant, UVCR berpotensi memperluas skala bisnisnya di sektor digital lifestyle Indonesia.
Rekomendasi bagi Investor
Melihat tren pertumbuhan industri digital, posisi keuangan yang solid, dan valuasi yang masih menarik, saham UVCR layak dipertimbangkan untuk investor jangka menengah hingga panjang. Saham ini cocok bagi mereka yang percaya pada potensi bisnis teknologi dan reward digital di Indonesia, serta bersedia menghadapi fluktuasi harga jangka pendek.
Catatan:
Seluruh data keuangan dan harga saham diperbarui per 4 November 2025 berdasarkan informasi resmi BEI dan laporan publik perusahaan. Keputusan investasi tetap menjadi tanggung jawab penuh masing-masing investor.

Posting Komentar