LCKM: Saham PT LCK Global Kedaton Tbk yang Bergerak di Bidang Infrastruktur Telekomunikasi
Bagi investor yang penasaran saham LCKM bergerak di bidang apa, jawabannya sangat jelas: LCKM berfokus pada jasa infrastruktur telekomunikasi.
Perusahaan ini bukan operator seluler, melainkan pihak yang membangun dan merawat fondasi jaringan digital Indonesia — mulai dari menara BTS hingga jaringan fiber optic.
Profil dan Latar Belakang PT LCK Global Kedaton Tbk
PT LCK Global Kedaton Tbk berdiri pada tahun 2013 dan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Januari 2018 dengan kode saham LCKM.
Perusahaan ini berkantor pusat di Gedung Grand Slipi Tower, Jakarta Pusat, dan berada di bawah sektor Infrastruktur Telekomunikasi.
Sebagai pemain di industri telekomunikasi, LCKM berperan dalam mendukung operator besar agar jaringan seluler tetap stabil dan menjangkau seluruh pelosok negeri.
Dalam praktiknya, LCKM mengerjakan proyek-proyek pembangunan menara BTS, instalasi kabel optik, hingga pekerjaan mekanikal dan elektrikal di berbagai wilayah Indonesia.
Perusahaan ini menjadi bagian penting dalam upaya pemerataan akses internet nasional, terutama di era transformasi digital yang semakin pesat.
Bidang Usaha dan Kegiatan Operasional LCKM
LCKM menjalankan kegiatan bisnis yang sangat teknis, namun vital bagi keberlangsungan jaringan komunikasi di Indonesia.
Mengacu pada laporan resmi BEI dan situs perusahaan (www.lckglobal.co.id), berikut cakupan utama usahanya:
1. Jasa Rekayasa dan Konstruksi Telekomunikasi
LCKM bergerak sebagai penyedia jasa engineering dan konstruksi telekomunikasi.
Mereka bertanggung jawab atas pembangunan Base Transceiver Station (BTS) yang menjadi tulang punggung jaringan seluler.
Pekerjaan yang dilakukan mencakup:
-
Civil Mechanical Electrical (CME): Pekerjaan sipil, kelistrikan, dan mekanikal.
-
SITAC (Site Acquisition): Survei dan perolehan lahan untuk pendirian tower.
-
Instalasi, Testing, dan Commissioning (ITC): Proses pemasangan dan uji fungsi perangkat jaringan.
2. Infrastruktur Fiber Optic
Selain tower BTS, LCKM juga menangani proyek pemasangan dan relokasi jaringan fiber optic, termasuk kegiatan ducting (pemindahan kabel udara ke bawah tanah).
Perusahaan ini turut mendukung pengembangan Fiber-to-the-Home (FTTH) yang semakin banyak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan bisnis.
3. Perdagangan dan Dukungan Teknis
LCKM juga bergerak di bidang perdagangan alat telekomunikasi, alat berat, dan kendaraan operasional.
Unit bisnis ini menjadi penunjang kegiatan proyek yang tersebar di seluruh wilayah kerja.
Klien dan Jaringan Proyek LCKM
Reputasi LCKM terbangun dari kemitraan strategis dengan berbagai operator dan penyedia menara telekomunikasi besar di Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah:
-
Tower Bersama Group (TBIG)
-
Protelindo (PT Profesional Telekomunikasi Indonesia)
-
Inti Bangun Sejahtera (IBS)
-
Telkomsel, XL Axiata, dan Huawei Technologies
Melalui kolaborasi ini, proyek-proyek LCKM tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.
Cakupan kerja yang luas menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki peran strategis dalam memperluas jaringan digital nasional, termasuk di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
Posisi Strategis LCKM di Industri Telekomunikasi
Dalam struktur industri telekomunikasi, LCKM berada pada segmen infrastruktur pendukung, bukan sebagai operator atau pemilik tower.
Mereka menyediakan layanan teknis untuk memastikan sistem telekomunikasi berjalan lancar dan sesuai standar.
Di tengah meningkatnya kebutuhan data akibat maraknya layanan digital, video streaming, dan cloud computing, posisi LCKM menjadi semakin penting.
Kebutuhan akan jaringan 4G yang stabil dan pengembangan 5G membuat permintaan terhadap jasa kontraktor telekomunikasi terus meningkat.
Selain itu, program pemerintah untuk memperluas akses internet di daerah terpencil memberi peluang tambahan bagi perusahaan seperti LCKM.
Prospek Bisnis dan Arah Pengembangan
Dari sisi prospek, bisnis LCKM cukup menjanjikan.
Pertumbuhan permintaan infrastruktur digital dan ekspansi jaringan serat optik menjadi pendorong utama.
Selain proyek tower, potensi bisnis di bidang smart city, IoT (Internet of Things), dan data center juga membuka ruang ekspansi bagi perusahaan.
Meski demikian, industri ini juga memiliki tantangan tersendiri, seperti:
-
Persaingan ketat antar penyedia jasa konstruksi telekomunikasi.
-
Ketergantungan pada proyek dari operator besar.
-
Fluktuasi biaya material dan logistik proyek di lapangan.
Untuk menjaga stabilitas bisnis, LCKM perlu menjaga efisiensi operasional dan memperluas portofolio proyek non-tower seperti jaringan serat optik bawah tanah.
Kinerja Saham LCKM di Pasar Modal
Saham LCKM saat ini tergolong small-cap dan masuk ke papan pengembangan BEI.
Per awal November 2025, harga sahamnya berada di kisaran Rp200-an per lembar.
Pergerakan harga cenderung fluktuatif, namun tetap menarik perhatian investor ritel yang menyukai saham berpotensi tinggi di sektor infrastruktur digital.
Bagi investor, penting untuk memperhatikan laporan keuangan, portofolio proyek, dan kontrak baru LCKM, karena faktor tersebut sangat berpengaruh pada kinerja harga saham ke depan.
Ringkasan Utama Saham LCKM
| Keterangan | Detail |
|---|---|
| Kode Saham | LCKM |
| Nama Perusahaan | PT LCK Global Kedaton Tbk |
| Sektor | Infrastruktur Telekomunikasi |
| Tahun Berdiri | 2013 |
| Tahun IPO di BEI | 2018 |
| Kantor Pusat | Jakarta Pusat |
| Situs Resmi | www.lckglobal.co.id |
| Kegiatan Utama | Konstruksi BTS, Fiber Optic, dan Jasa Teknik Telekomunikasi |
| Klien Utama | TBIG, Protelindo, IBS, Telkomsel, Huawei |
Sederhananya, LCKM adalah kontraktor spesialis telekomunikasi — pihak yang membangun dan merawat infrastruktur di balik kuatnya sinyal ponsel dan internet kita setiap hari.
Perannya mungkin tidak terlihat langsung oleh pengguna, namun tanpa perusahaan seperti LCKM, jaringan digital Indonesia tidak akan bisa berkembang secepat ini.

Posting Komentar