Mengintip Rencana IPO Saham PT Super Bank Indonesia Tbk (Superbank): Fakta, Angka & Waktu Listing
Superbank dulunya bernama PT Bank Fama International, berdiri di Bandung tahun 1993. Melalui transformasi strategis, perusahaan ini beralih menjadi bank digital.
Pemegang saham utamanya adalah konsorsium besar: PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) melalui entitas PT Elang Media Visitama dengan porsi sekitar 31,11 %. Selain itu, terdapat dukungan dari Grab Holdings Ltd, KakaoBank Corp. dan Singapore Telecommunications Ltd (Singtel).
Kolaborasi antara media-teknologi (Emtek) dan ekosistem digital (Grab, KakaoBank) memberikan Superbank posisi unik di industri perbankan digital Indonesia.
Detail Rencana IPO
Superbank telah mengumumkan rencana IPO dengan beberapa detail penting berikut:
-
Saham yang ditawarkan: hingga 4.406.612.300 lembar baru, atau sebesar maksimal 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
-
Kisaran harga penawaran: Rp 525 hingga Rp 695 per saham.
-
Target dana yang hendak dihimpun: sekitar Rp 3,06 triliun berdasarkan harga penawaran tersebut.
-
Penjamin emisi: Empat sekuritas, yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Tbk dan PT Sucor Sekuritas.
-
Jadwal perkiraan: masa penawaran umum 10-15 Desember 2025, dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Desember 2025.
Catatan: Beberapa dokumen bocor sebelumnya menunjukkan rencana yang berbeda (misalnya hingga 15% saham, harga hingga Rp 1.030, target dana hingga ~Rp 5,36 triliun).
Alokasi Dana IPO
Menurut prospektus yang dirilis, alokasi dana IPO Superbank terbagi menjadi dua arah utama:
-
Sekitar 70% dari dana setelah biaya emisi akan digunakan sebagai modal kerja, terutama untuk mendukung penyaluran kredit perseroan.
-
Sisanya sekitar 30% akan dialokasikan untuk belanja modal, mencakup pengembangan produk, penguatan teknologi informasi, dan kebutuhan operasional digital lainnya.
Alokasi ini mencerminkan strategi Superbank untuk memperluas bisnis secara agresif—menyalurkan kredit dan sekaligus memperkuat fondasi digitalnya.
Kinerja dan Fundamental Terbaru
Beberapa data keuangan dan operasional yang diperoleh dari publik menunjukkan perbaikan signifikan bagi Superbank:
-
Pada Kuartal III/2025, Superbank berhasil mencatat laba bersih Rp 60,12 miliar, setelah sebelumnya rugi sekitar Rp 285,73 miliar pada periode sama tahun 2024.
-
Pertumbuhan kredit YoY sebesar 45,79% hingga mencapai Rp 9,03 triliun pada akhir Q3/2025.
-
Total aset tumbuh sekitar 70% YoY.
-
Rasio efisiensi operasional membaik karena peningkatan pendapatan bunga bersih sekitar 63,76% YoY menjadi Rp 1,10 triliun.
Kondisi ini memberi sinyal bahwa Superbank tidak hanya menyiapkan IPO, tetapi juga berusaha menunjukkan bahwa bisnisnya mulai “menjadi” dan relevan sebagai bank digital.
Keunggulan dan Tantangan
Keunggulan
-
Ekosistem digital yang kuat: Dengan Grab dan KakaoBank sebagai partner strategis, Superbank punya potensi untuk memperoleh trafik nasabah digital besar.
-
Model bank digital: Biaya operasional potensial lebih rendah dibanding bank konvensional, fleksibilitas produk lebih tinggi.
-
Momentum IPO “bank digital”: Di pasar modal Indonesia, bank digital menjadi sektor yang mendapat perhatian khusus.
Tantangan
-
Persaingan sengit: Banyak bank digital dan fintech sudah beroperasi, maka Superbank harus menunjukkan diferensiasi yang jelas.
-
Ketidakpastian regulasi atau persetujuan: Meski prospektus sudah diumumkan, beberapa dokumen masih bersifat indikatif. Contoh: dokumen bocor dengan skenario yang lebih agresif.
-
Ekspektasi pasar yang tinggi: Jika pertumbuhan tidak sesuai ekspektasi, risiko koreksi harga saham bisa muncul.
Bagaimana Cara Ikut dan Apa yang Perlu Diperhatikan
Jika Anda tertarik untuk ikut dalam IPO Superbank, berikut poin yang relevan:
-
Pastikan platform e-IPO Anda (misalnya di broker yang memiliki hak distribusi IPO) aktif dan sampeyan sudah memenuhi syarat.
-
Pelajari prospektus secara menyeluruh: termasuk risiko, struktur saham, lock-up, penggunaan dana.
-
Sesuaikan dengan profil risiko Anda: IPO sering menawarkan potensi upside besar, tapi juga volatilitas tinggi terutama di hari-hari awal.
-
Pantau tanggal penting: proses book-building, penjatahan, distribusi, pencatatan di BEI. Deadline dan jadwal bisa berubah.
-
Ingat bahwa kenyataan bisa berbeda dari rencana: harga penawaran, jumlah saham, hingga pencatatan mungkin menyesuaikan.
Timeline dan Catatan Jadwal
Berikut ringkasan jadwal yang diumumkan/perkiraan:
-
Masa penawaran umum: 10–15 Desember 2025.
-
Pencatatan di BEI: 17 Desember 2025.
-
Namun, dokumentasi bocor sebelumnya memberi jadwal: book-building 17–24 Nov 2025, penawaran umum 5–9 Des 2025, listing 11 Desember 2025.
Catatan kecil: Karena sebagian informasi berasal dari dokumen bocor, jadwal dan angka masih bersifat indikatif—baik investor maupun pembaca perlu memantau update resmi dari perusahaan dan BEI.

Posting Komentar