Prospek Saham DNAR 2025: Peluang & Tantangan Bank Oke di Era Transformasi Perbankan

Daftar Isi

Bank Oke Indonesia — yang tercatat di BEI dengan kode DNAR — merupakan bank dengan karakteristik bank kecil/menengah (BUKU II) yang menargetkan segmen ritel, konsumer, dan UMKM. Bank ini bermula dari PT Liman International Bank (1990), lalu berubah nama menjadi Bank Dinar dan kemudian setelah melewati akuisisi serta merger dengan bank lain bagian dari grup asing, menjadi Bank Oke Indonesia sejak 2019.

Pemegang saham mayoritas adalah OK Next Co., Ltd. — bagian dari grup keuangan asal Korea Selatan, menunjukkan dukungan permodalan dan potensi strategi ekspansi.

Bank ini menyediakan layanan perbankan lengkap: giro, tabungan, deposito, kredit konsumsi dan usaha, layanan digital termasuk mobile/ internet banking, serta layanan ritel ke bankgaransi, transfer dana, dan lainnya.

Dengan profil seperti ini, DNAR menarik bagi investor yang mencari saham dengan potensi pertumbuhan tinggi, terutama di segmen bank kecil dengan ruang ekspansi besar — asal manajemen mampu menjaga kualitas aset dan efisiensi.

Kondisi Keuangan & Kinerja Terbaru DNAR (2024–2025)

A. Laba dan Profitabilitas

  • Pada Semester I-2025, DNAR membukukan laba bersih Rp 60,64 miliar, melonjak +251% YoY dibanding periode sama tahun sebelumnya.

  • Lonjakan ini didorong oleh: pendapatan bunga bersih yang meningkat (menjadi sekitar Rp 325,74 miliar), serta pendapatan operasional lainnya yang naik signifikan.

  • Rasio efisiensi (BOPO) juga menunjukkan perbaikan — turun dari ~95,75% menjadi ~86,52% di 6-bulan pertama 2025.

Namun, meskipun laba meningkat signifikan, rasio profitabilitas seperti Return on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA) secara historis terbilang moderat jika dibanding bank besar.

B. Pertumbuhan Aset, Kredit & Dana Pihak Ketiga

  • Kredit yang disalurkan naik dari sekitar Rp 8,81 triliun menjadi Rp 9,56 triliun pada periode 6-bulan 2025 (naik ~8,5% YoY).

  • Dana Pihak Ketiga (DPK) juga bertumbuh: pada semester I-2025, DPK sekitar Rp 6,93 triliun, naik ~8,8% YoY dari ~Rp 6,36 triliun.

  • Total aset DNAR pada 2025 tercatat meningkat — menunjukkan pertumbuhan skala bank.

C. Kualitas Aset dan Risiko Kredit

  • Rasio kredit bermasalah (NPL gross) turun signifikan dari ~4,52% menjadi ~2,25%. NPL net juga membaik, turun dari ~2,76% ke ~1,24%.

  • Penurunan NPL ini menunjukkan perbaikan kualitas aset dan manajemen risiko kredit relatif lebih baik dibanding sebelumnya.

D. Struktur Permodalan & Valuasi

  • Dari data valuasi terakhir, PBV DNAR berada di kisaran 0,53x, yang tergolong undervalued dibanding banyak bank kecil/menengah.

  • Ini berarti, relatif terhadap nilai buku (book value), saham DNAR bisa dianggap murah — memberi ruang bagi investor jangka menengah/ panjang jika kinerja terus membaik.

Namun, profitabilitas historis (ROE, ROA) belum setinggi bank besar; sehingga untuk investor value penting mempertimbangkan rasio — tidak sekadar melihat potensi upside harga saham.

Katalis & Faktor Pendukung Ekspansi DNAR

1. Transformasi Digital & Dukungan Pemegang Saham Asing

Dengan pemegang saham dari Korea Selatan, DNAR memiliki potensi dukungan permodalan dan transfer know-how teknologi perbankan modern.

Manajemen menyatakan fokus pada digitalisasi layanan, efisiensi operasional, serta pengembangan kredit ritel dan UMKM.

Transformasi ini bisa menjadi keunggulan kompetitif, terutama jika bank besar dan bank digital mulai meningkatkan penetrasi ke segmen UMKM dan ritel.

2. Ekspansi Kredit & Pembiayaan ke Segmen UMKM / Ritel

Dengan penyaluran kredit yang meningkat dan DPK yang tumbuh, DNAR menunjukkan kemampuan intermediasi yang membaik. Ini menjadi modal penting untuk memperluas market share di segmen konsumer dan UMKM — segmen yang luas dan terus berkembang di Indonesia.

Jika manajemen mampu menjaga kualitas kredit dan memperkuat mekanisme analisis debitur, potensi keuntungan jangka panjang cukup menarik.

3. Efisiensi Operasional & Manajemen Risiko Kredit

Penurunan BOPO di 2025 menunjukkan bank beroperasi lebih efisien. Bila tren ini konsisten, maka profitabilitas akan semakin terangkat.

Penurunan NPL gross maupun net juga menunjukkan perbaikan kualitas aset — memberi kepercayaan lebih pada investor bahwa ekspansi kredit tidak dibayar mahal dengan risiko kredit high-watch.

4. Valuasi Menarik & Potensi Turnaround Story

Dengan PBV rendah, DNAR bisa menarik investor yang mencari saham undervalued dengan potensi rebound. Jika kinerja terus membaik, pasar bisa “membayar ulang” saham ini sesuai potensi nyata bank.

Risiko & Tantangan yang Tidak Boleh Diabaikan

• Volatilitas & Kapitalisasi Pasar Kecil

Sebagai bank dengan kapitalisasi pasar relatif kecil, saham DNAR cenderung lebih rentan terhadap fluktuasi harga — terutama saat volume perdagangan rendah atau sentimen negatif pasar. Data historis menunjukkan volatilitas, meskipun dalam laporan resmi faktor ini kurang disorot.

• Persaingan Ketat di Industri Perbankan & Fintech

Bank kecil seperti DNAR menghadapi tekanan dari bank besar, bank digital, dan fintech yang menawarkan kemudahan layanan digital, suku bunga kompetitif, dan kemitraan strategis. Untuk bersaing, DNAR harus menjaga layanan, bunga, dan biaya dana tetap kompetitif.

• Sensitivitas terhadap Suku Bunga & Biaya Dana

Meskipun penyaluran kredit meningkat, margin bunga bersih (NIM) DNAR sedikit menyusut di H1-2025 (meskipun pendapatan bunga naik), menunjukkan ada tekanan biaya dana atau perubahan struktur aset — hal yang bisa mempengaruhi profitabilitas ke depan.

• Risiko Kredit dan Likuiditas

Segmen kredit konsumer dan UMKM umumnya memiliki risiko gagal bayar lebih tinggi dibanding kredit korporasi besar. Jika kondisi ekonomi memburuk, NPL bisa meningkat. Selain itu, struktur pendanaan (tergantung DPK) bisa membuat likuiditas terjaga lemah bila terjadi penarikan besar-besaran.

Pandangan Jangka Pendek & Panjang bagi Investor

🔹 Jangka Pendek

DNAR bisa menarik bagi trader spekulatif atau investor jangka pendek yang siap mengambil risiko volatilitas. Periode rilis laporan keuangan, sentimen perbankan, atau perubahan suku bunga bisa memicu gerakan harga yang tajam.

🔹 Jangka Menengah – Panjang

Bagi investor dengan horizon 2–5 tahun, DNAR berpotensi menjadi “under-dog” yang bangkit, jika manajemen konsisten menjalankan digitalisasi, menjaga kualitas aset, dan meningkatkan efisiensi. Valuasi undervalued + perbaikan fundamental bisa memberi return menarik — dengan catatan: pantau indikator seperti NPL, BOPO, NIM dan kapasitas pendanaan/likuiditas.

Posting Komentar