Prospek Saham DOOH – Menakar Peluang dan Risiko PT Era Media Sejahtera Tbk di Era Iklan Digital

Daftar Isi

PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) merupakan perusahaan yang menyediakan layanan periklanan luar ruang (Out-of-Home/OOH) dan digital. Model bisnisnya sebagai pemilik dan agregator media, bekerja sama dengan pengelola lokasi strategis di Jawa. Layanan yang ditawarkan meliputi media OOH, digital OOH, media transit, pemasaran digital, dan kampanye KOL.

Perusahaan juga mencatat peningkatan aset, menunjukkan upaya ekspansi dan penguatan infrastruktur media yang dimiliki.

Dengan kombinasi media fisik dan digital, DOOH berada pada industri yang terus bergerak mengikuti kebiasaan audiens modern yang semakin banyak beraktivitas di luar ruang sambil tetap terkoneksi digital.

Kinerja Keuangan dan Indikator Sehatnya Perusahaan

Pendapatan DOOH pada tahun 2024 mencapai sekitar Rp153,56 miliar, turun dibanding 2023 yang berada di level Rp172,6 miliar. Namun dari sisi profitabilitas, DOOH berhasil mencatat laba bersih naik signifikan menjadi sekitar Rp1,92 miliar dibanding 2023 yang hanya sekitar Rp0,44 miliar.

Memasuki Kuartal II 2025, perusahaan membukukan pendapatan sekitar Rp73,5 miliar dengan laba bersih sekitar Rp6,3 miliar, dan margin bersih sekitar 8,6%.

DOOH juga memiliki struktur permodalan yang relatif sehat dengan rasio utang terhadap ekuitas sekitar 0,36x pada Q2-2025.

Kombinasi laba yang meningkat, margin yang membaik, dan leverage yang rendah menjadi sinyal positif bahwa perusahaan mulai masuk ke fase pertumbuhan yang lebih stabil.

Pangsa Pasar dan Posisi Kompetitif

Industri periklanan luar ruang digital di Indonesia masih berada pada tahap bertumbuh. DOOH mendapatkan keuntungan karena beroperasi di ruang yang beririsan antara bisnis iklan tradisional dan digital.

Posisi kompetitif DOOH ditopang oleh:

  • Lokasi media yang strategis

  • Model bisnis berbasis kolaborasi dengan pemilik aset

  • Layanan pemasaran yang semakin lengkap (OOH + digital + KOL)

Peningkatan aset yang konsisten juga menunjukkan strategi agresif dalam memperluas jumlah titik media.

Di tengah perkembangan consumer journey yang kini banyak dimulai dari awareness visual di ruang publik, DOOH berada di industri dengan potensi jangka panjang yang kuat.

Pendorong Pertumbuhan DOOH ke Depan

Belanja iklan nasional biasanya menguat pada momen-momen tertentu. DOOH menargetkan peningkatan pendapatan pada Semester II-2025, khususnya karena momentum Nataru, Ramadan, dan pemulihan ekonomi.

Selain itu, peningkatan mobilitas masyarakat juga menjadi katalis besar karena menentukan efektivitas media OOH dalam menjangkau audiens secara masif.

Ekspansi DOOH juga berpotensi diperkuat melalui:

  • Integrasi teknologi 5G dan IoT untuk konten real-time

  • Analitik data pada layar-layar digital

  • Pemanfaatan KOL untuk kampanye multiplatform

Apabila perusahaan terus menambah jangkauan media serta meningkatkan utilisasi layar, potensi peningkatan pendapatan bisa lebih berkelanjutan.

Risiko yang Perlu Dipahami Investor

Meski prospeknya menarik, terdapat sejumlah faktor risiko yang perlu dicatat:

RisikoDampak Potensial
Pendapatan sempat menurun pada 2024Adanya pasar yang fluktuatif perlu dipantau
Persaingan ketat di industri media & digitalMargin bisa tertekan jika utilisasi tidak optimal
Ketergantungan pada belanja iklan nasionalSensitif terhadap kondisi ekonomi makro
Valuasi premiumBerpotensi koreksi jika pertumbuhan melambat

Valuasi DOOH saat ini tergolong mahal:

  • P/E ~157x

  • PBV ~4,41x

  • Market cap sekitar Rp1,25 triliun

Dengan valuasi tinggi, ekspektasi pertumbuhan sudah “priced-in”. Artinya, perusahaan harus mencetak pertumbuhan pendapatan yang nyata dari kuartal-ke-kuartal agar harga saham tetap menarik secara fundamental.

Posting Komentar