Prospek Saham KOCI 2025: Momentum Pertumbuhan atau Tantangan Teknis?
Prospek saham PT Kokoh Exa Nusantara Tbk (KOCI) kembali menarik perhatian investor, terutama setelah kinerja perusahaan menunjukkan tren stabil dan adanya perkembangan terbaru pada proyek properti di Jawa Timur. Sebagai emiten yang baru IPO pada Oktober 2023, pergerakan saham KOCI memang belum sepenuhnya mencerminkan performa fundamental, sehingga analisis yang teliti menjadi penting.
Artikel ini membahas prospek saham KOCI secara menyeluruh: mulai dari fundamental, kondisi industri, strategi bisnis, hingga sentimen teknikal yang berkembang sepanjang 2024–2025.
Profil & Lini Bisnis Perusahaan
KOCI berdiri pada 2019 dan berpusat di Bangkalan, Madura. Perusahaan fokus pada pembangunan perumahan subsidi dan komersial, terutama melalui proyek Kokoh City, kawasan seluas 60 hektare yang sudah memiliki izin lokasi hingga 300 hektare. Kawasan ini terletak sekitar 15 km dari Surabaya dan diarahkan menjadi kota mandiri yang terintegrasi dengan pusat aktivitas Gerbangkertosusila.
Saham KOCI resmi tercatat di BEI pada 6 Oktober 2023, menawarkan 450 juta saham dengan harga IPO Rp120 per saham. Sebagian besar dana IPO dialokasikan untuk pelunasan tanah dan pengembangan lahan tahap awal.
Ciri utama KOCI sebagai emiten baru adalah profil bisnis yang masih berkembang, sehingga ruang pertumbuhan besar, tetapi risikonya juga lebih tinggi.
Analisis Fundamental Terbaru (Per Q2 2025)
Kinerja Pendapatan & Laba
Kinerja KOCI menunjukkan perkembangan positif dengan pertumbuhan yang stabil, meskipun masih dalam skala kecil:
-
Pendapatan Q1 2025: ± Rp20 miliar
-
Pendapatan Semester I 2025: Rp35,9 miliar
-
Laba Bersih Semester I 2025: Rp10,9 miliar
-
Margin Bersih: ±30,4% (kategori sangat tinggi untuk sektor properti skala kecil)
Tren ini menunjukkan efisiensi yang terjaga, terutama dari segmen perumahan subsidi yang menjadi tulang punggung pendapatan perusahaan.
Struktur Keuangan
Posisi keuangan KOCI termasuk salah satu yang paling ringan di BEI untuk sektor properti:
-
DER (Debt to Equity Ratio): ±0,06x
-
Aset perusahaan: didominasi oleh persediaan lahan dan proyek berjalan
-
Kewajiban jangka pendek: relatif kecil
Struktur utang yang rendah memberi ruang bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi agresif tanpa tekanan keuangan berlebihan.
Rasio Valuasi
Karena skala keuntungan masih kecil, valuasi KOCI bersifat “spekulatif”:
-
PER: belum mencerminkan stabilitas jangka panjang
-
PBV: sering bergerak tidak sejalan dengan fundamental karena likuiditas rendah
-
ROE: cukup menarik berkat margin tinggi
Catatan: rasio valuasi KOCI harus dibandingkan hati-hati karena karakter saham lapis tiga yang mudah terdistorsi oleh volume transaksi kecil.
Faktor Eksternal yang Menggerakkan Prospek KOCI
1. Kondisi Industri Real Estat
Sektor properti dalam dua tahun terakhir dipengaruhi oleh:
-
penurunan suku bunga bertahap,
-
peningkatan permintaan rumah subsidi,
-
penerapan insentif PPN rumah,
-
percepatan pembangunan di kawasan Madura–Surabaya.
KOCI berada pada posisi strategis untuk mengambil manfaat dari program pemerintah terhadap MBR. Namun, kenaikan biaya material dan ketidakpastian makro tetap menjadi tantangan yang harus dipantau.
2. Dukungan Pemerintah terhadap Rumah Subsidi
Segmen MBR mendapat fasilitas:
-
FLPP (Kredit Perumahan Bersubsidi)
-
SBUM (Subsidi Bantuan Uang Muka)
-
insentif PPN rumah
Ini memperbesar potensi permintaan rumah yang dikembangkan KOCI dan menjadi salah satu katalis positif untuk prospek jangka menengah.
3. Kompetisi Industri
Persaingan terbesar datang dari pengembang lokal menengah dan pemain nasional seperti SMRA, BSDE, CTRA, serta pengembang khusus rumah subsidi lain.
Kelebihan KOCI: lokasi proyek dekat Surabaya, biaya tanah rendah, dan pengembangan masterplan skala besar.
Namun, KOCI perlu membuktikan eksekusi proyek agar mampu mengimbangi reputasi para pemain besar.
Arah Strategi Bisnis KOCI
Ekspansi Proyek Kokoh City
Kokoh City merupakan inti strategi pertumbuhan jangka panjang KOCI:
-
luas lahan: 60 hektare (izin hingga 300 hektare)
-
rencana pembangunan rumah subsidi dan komersial
-
konsep pengembangan kota mandiri berskala besar
Jika progres pembangunan konsisten, potensi recurring revenue akan muncul dari fasilitas komersial dan pengembangan jangka panjang.
Diversifikasi Pendapatan
KOCI disebut tengah menjajaki:
-
penambahan segmen perumahan komersial
-
potensi kerja sama strategis dengan pengembang lain
-
integrasi teknologi material bangunan dari perusahaan afiliasi
Ini dapat menaikkan margin dan mempercepat turnover proyek.
Manajemen Risiko
Perusahaan menjaga eksposur utang tetap rendah, sebuah langkah yang tepat mengingat volatilitas ekonomi. Meski demikian, perusahaan harus mengantisipasi:
-
potensi kenaikan harga bahan baku,
-
risiko keterlambatan proyek,
-
kebutuhan pendanaan tambahan di masa depan untuk ekspansi 300 hektare.
Analisis Teknikal Saham KOCI (Per Nov 2025)
Pergerakan Harga
-
Harga sempat menyentuh area Rp70–80 beberapa kali sepanjang 2024–2025.
-
Rebound kuat terjadi di area Rp86, dengan kenaikan harian mencapai +11,69%.
-
BEI pernah mengeluarkan UMA (Unusual Market Activity) pada September 2025, menandakan adanya pergerakan tidak lazim.
Area Penting
-
Support kuat: Rp80–86
-
Support kedua: Rp75
-
Resistance jangka pendek: Rp100
-
Resistance kunci: Rp120–130 (area psikologis sekaligus harga IPO)
Level ini penting bagi trader untuk menentukan titik entry dan exit.
Indikator Teknikal
-
RSI: sering bergerak di zona overbought saat volume meningkat, menunjukkan antusiasme spekulan.
-
MA20/50: cenderung fluktuatif karena likuiditas rendah.
-
Volume: sangat variatif — tanda bahwa dominasi investor ritel cukup kuat.
Catatan: Saham dengan likuiditas rendah rentan false breakout, sehingga analisis teknikal harus dikombinasikan dengan manajemen risiko ketat.
Ringkasan Prospek Saham KOCI
-
Momentum pertumbuhan masih terbuka karena proyek Kokoh City sedang berjalan dan dukungan pemerintah terhadap perumahan subsidi masih kuat.
-
Fundamental KOCI stabil dengan laba yang meningkat dan DER sangat rendah.
-
Risiko utama terletak pada skala bisnis yang kecil, likuiditas saham yang tipis, dan adanya riwayat UMA dari BEI.
-
Saham ini lebih cocok untuk investor yang terbiasa menghadapi volatilitas tinggi dan suka memanfaatkan momentum teknikal.
-
Pemantauan laporan keuangan Q3 dan Q4 2025 penting untuk melihat akurasi eksekusi proyek dan prospek tahun berikutnya.
Posting Komentar