Prospek Saham PSKT 2025: Peluang Baru dari Renovasi Hotel dan Tantangan Kinerja Keuangan
PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) kembali mencuri perhatian pelaku pasar di 2025. Emiten yang mengoperasikan jaringan hotel budget Monoloog Hotels serta Hotel Pusako di Bukittinggi ini memasuki fase penting: ekspansi aset lewat program renovasi besar-besaran, sekaligus menghadapi tantangan finansial yang belum sepenuhnya pulih.
Faktor-faktor inilah yang membuat prospek PSKT di 2025 perlu dianalisis secara lebih menyeluruh.
Profil & Arah Bisnis PSKT di 2025
PSKT mengelola jaringan hotel hemat yang menyasar wisatawan domestik, pekerja mobile, dan segmen traveler ekonomis. Model bisnis seperti ini biasanya lebih cepat pulih dibanding hotel kelas premium ketika kondisi ekonomi membaik. Renovasi yang tengah dikerjakan meliputi kamar, area publik, hingga peningkatan sistem operasional digital, yang ditargetkan selesai bertahap hingga 2026 .
Selain mengelola jaringan Monoloog Hotels, PSKT juga mempunyai Hotel Pusako Bukittinggi yang berkontribusi sekitar 7% dari total pendapatan perusahaan .
Faktor yang Mendorong Peluang PSKT di 2025
1. Program Renovasi Hotel sebagai Penggerak Pertumbuhan Baru
Manajemen PSKT melanjutkan program peremajaan hotel untuk meningkatkan standar layanan dan pengalaman tamu. Ruang lingkupnya meliputi:
-
renovasi fisik kamar dan interior,
-
pembaruan lobi dan area publik,
-
peningkatan sistem manajemen hotel berbasis teknologi,
-
penyegaran fasilitas pendukung.
Program renovasi ini menjadi katalis penting karena berpotensi meningkatkan tingkat okupansi, daya saing, dan brand value dalam jangka menengah. Tahap renovasi telah berjalan sejak 2023 dan akan diteruskan hingga 2026 .
2. Pemulihan Sektor Pariwisata Setelah Pandemi
Ketika kunjungan wisata domestik dan regional mulai bergerak naik, hotel budget berpotensi menjadi segmen yang lebih cepat tumbuh. Wisatawan hemat dan pelancong bisnis jangka pendek cenderung memilih akomodasi efisien dan terjangkau. Model yang ditawarkan Monoloog Hotels sesuai karakter ini.
3. Momentum Hotel Budget yang Mulai Menguat
Meski belum sepenuhnya pulih, tren kunjungan hotel budget menunjukkan peningkatan secara bertahap. PSKT yang berada di segmen ini berpeluang menangkap permintaan, terutama di kota-kota transit dan destinasi wisata.
Risiko & Tantangan yang Tetap Perlu Diwaspadai
1. Laporan Keuangan Masih Merah
Hingga Kuartal III 2025, PSKT masih membukukan rugi bersih Rp 8,0 miliar. Sejumlah rasio keuangan seperti EPS, ROE, dan margin bersih masih berada di zona negatif, menandakan pemulihan kinerja operasional belum berlangsung penuh .
Rasio valuasi seperti PBV cenderung berada di zona kurang menarik karena laba yang belum positif, sedangkan P/E otomatis negatif. Faktor ini menuntut investor mempertimbangkan risiko fundamental sebelum masuk ke saham ini.
2. Penutupan Sementara Hotel Pusako Bukittinggi
Hotel Pusako, yang menjadi salah satu kontributor pendapatan perseroan, akan ditutup sementara per 1 Januari 2026 untuk proses renovasi lanjutan.
Penutupan ini berpotensi:
-
menekan pendapatan jangka pendek,
-
mengurangi arus kas operasional,
-
menambah beban biaya renovasi.
Hotel ini menyumbang sekitar 7% pendapatan PSKT, sehingga dampaknya cukup signifikan bagi performa keuangan jangka pendek .
3. Tingkat Okupansi yang Belum Optimal
Per September 2025, tingkat okupansi hotel-hotel PSKT tercatat sekitar 53%, angka yang belum menunjukkan pemulihan penuh. Tingginya kompetisi hotel budget serta tekanan biaya operasional masih menjadi tantangan yang harus dihadapi perseroan .
4. Ketidakpastian Top-Line Growth
Walau ada renovasi dan pembaruan layanan, belum ada kepastian bahwa peningkatan okupansi akan terjadi dalam waktu dekat. Kinerja hotel sangat dipengaruhi oleh:
-
daya beli wisatawan,
-
kondisi ekonomi regional,
-
intensitas persaingan tarif.
Perusahaan juga harus memastikan bahwa renovasi benar-benar meningkatkan pengalaman tamu dan tidak hanya memperbaiki tampilan fisik semata.
Analisis Prospek Saham PSKT di 2025
Prospek PSKT di 2025 tidak bisa dibaca satu arah. Peluang naiknya permintaan hotel budget dan agenda renovasi besar memberikan ruang pertumbuhan yang menarik dalam jangka menengah. Namun, risiko jangka pendek berupa kerugian yang masih berlanjut, pendapatan yang tergerus akibat penutupan hotel, hingga okupansi yang belum optimal, membuat saham ini tidak cocok bagi investor konservatif.
PSKT lebih layak dipantau oleh investor yang:
-
memiliki toleransi risiko tinggi,
-
berorientasi jangka panjang,
-
mengincar potensi turnaround pada 2026–2027 setelah renovasi selesai.
Sementara investor jangka pendek atau trader intraday perlu waspada karena volatilitas saham cenderung dipengaruhi sentimen dan bukan fundamental.

Posting Komentar