Prospek Saham PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO): Fundamental, Valuasi, Risiko, dan Arah Harga ke Depan
PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) merupakan emiten sektor hospitality dan properti yang berbasis di Bali. Perusahaan ini mengelola hotel, vila, dan properti resor yang menyasar wisatawan domestik maupun mancanegara. Di tengah pemulihan pariwisata Indonesia yang semakin kuat, saham NATO kembali menjadi perhatian investor yang mempertimbangkan peluang jangka menengah dan panjang.
Prospek saham NATO sangat dipengaruhi oleh pemulihan industri wisata, kemampuan perusahaan menjaga tingkat okupansi, dan efektivitas manajemen dalam memaksimalkan aset hasil ekspansi. Melalui analisis fundamental, valuasi, dan risiko, artikel ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai arah saham NATO ke depan.
Profil Perusahaan dan Perkembangan Bisnis
NATO melantai di Bursa Efek Indonesia pada Januari 2019. Perusahaan fokus pada pengembangan, pengelolaan, dan operasional properti hotel serta vila premium di kawasan-kawasan pariwisata strategis. Proyek yang dikelola berada di Seminyak, Ubud, dan beberapa lokasi premium lainnya di Bali.
Bisnis inti perusahaan terkonsentrasi pada:
-
Operasional hotel dan vila dengan konsep butik dan premium.
-
Pengembangan properti wisata berbasis pengalaman (experience-based hospitality).
-
Ekspansi aset melalui pembelian tanah dan renovasi fasilitas.
Pemulihan wisata sejak 2024 membuat tingkat okupansi hotel dan vila NATO meningkat mencapai 85%, naik dari 78% tahun sebelumnya. Peningkatan ini menjadi indikator pemulihan permintaan yang relevan dengan pergerakan saham.
Analisis Fundamental dan Kondisi Keuangan
Likuiditas dan Aset
Aset lancar NATO per kuartal I 2025 tercatat Rp142,92 miliar. Sebagian besar berasal dari kas dan setara kas. Kekuatan likuiditas ini memberikan ruang bagi perusahaan menjaga operasional sambil mempersiapkan ekspansi.
Total aset mencapai Rp803,02 miliar, dengan komposisi utama berupa properti investasi, tanah, bangunan, dan aset hotel. Struktur aset yang signifikan menunjukkan fondasi bisnis yang kokoh untuk jangka panjang.
Pendapatan dan Profitabilitas
Pendapatan perusahaan per kuartal berada di kisaran Rp4,94 miliar, yang mencerminkan stabilitas operasional meski industri pariwisata baru memasuki fase pemulihan penuh. Secara keseluruhan, EPS masih negatif, menandakan profitabilitas belum sepenuhnya pulih.
Hal ini bukan hal yang tidak wajar bagi emiten hospitality pascapandemi, karena margin operasional cenderung mengikuti siklus pemulihan okupansi.
Rasio Keuangan Penting
-
PBV: ±1,59x → Valuasi berada di area premium untuk emiten sekelasnya.
-
DER mendekati 0 → Risiko finansial sangat rendah.
-
Current Ratio tinggi → Kemampuan membayar utang jangka pendek sangat kuat.
-
ROE masih rendah → Laba belum optimal terhadap ekuitas.
Rasio-rasio ini menempatkan NATO sebagai perusahaan dengan risiko utang rendah, namun membutuhkan percepatan peningkatan laba untuk menarik minat investor yang berfokus pada profitabilitas.
Penggunaan Dana IPO dan Dampaknya terhadap Prospek
Dana IPO sebesar ±Rp200 miliar menjadi modal penting ekspansi. Hingga pertengahan 2025, lebih dari Rp70 miliar telah digunakan untuk:
-
Pembelian tanah untuk hotel/vila baru.
-
Renovasi properti eksisting.
-
Pembelian peralatan hotel dan peningkatan fasilitas.
Sisa dana ditempatkan pada instrumen bank dengan bunga rendah, yang menjaga likuiditas namun belum memberikan kontribusi signifikan pada profitabilitas. Keberhasilan ekspansi aset dari dana IPO akan menjadi faktor penentu kinerja keuangan dalam 2–3 tahun ke depan.
Catatan kecil: investor perlu memantau progres penggunaan dana IPO ini karena berdampak langsung pada valuasi dan kemampuan perusahaan meningkatkan pendapatan.
Analisis Valuasi Saham NATO
Karena EPS belum stabil, valuasi berbasis PER belum ideal digunakan. Oleh karena itu, aspek yang lebih relevan adalah:
PBV (Price to Book Value) 1,59x
Level ini tergolong premium untuk emiten hospitality menengah. Premiumnya valuasi menunjukkan pasar mulai memasukkan sentimen positif terkait pemulihan bisnis perusahaan.
Perbandingan dengan Pesaing
Secara industri, beberapa emiten properti wisata memiliki PBV di bawah 1x karena profitabilitas belum sepenuhnya pulih. Dalam konteks ini, valuasi premium NATO memberi sinyal bahwa pasar memiliki ekspektasi pertumbuhan lebih tinggi terhadap perusahaan.
Jika NATO mampu meningkatkan pendapatan konsisten dan mengurangi kerugian operasional, valuasi saham dapat beranjak ke level yang lebih menarik bagi investor jangka panjang.
Prospek Pertumbuhan Saham NATO
Pemulihan Pariwisata Bali
Bali menjadi lokomotif utama pemulihan pariwisata Indonesia. Lonjakan wisatawan domestik dan asing membuat permintaan hotel dan vila meningkat signifikan. NATO sebagai pemain dengan lokasi strategis mendapatkan manfaat langsung dari tren ini.
Ekspansi Properti dari Dana IPO
Penambahan landbank dan renovasi fasilitas menjadi katalis yang akan mulai berdampak pada pendapatan. Potensi penambahan unit kamar atau vila baru dapat meningkatkan pendapatan berulang jangka panjang.
Potensi Peningkatan Tarif Kamar
Dengan okupansi yang meningkat, perusahaan memiliki peluang menaikkan Average Daily Rate (ADR), sehingga berdampak positif pada margin operasional.
Tren Wisata Premium
Segmen wisatawan menengah–atas semakin kuat. Vila premium dengan konsep butik seperti yang dikembangkan NATO berpotensi menghasilkan margin lebih tebal dibanding hotel konvensional.
Posisi Keuangan yang Sehat
Minimnya utang menjadi keunggulan tersendiri. Dalam industri properti dan hospitality, tekanan finansial akibat beban bunga sering menjadi hambatan pertumbuhan. NATO tidak menghadapi risiko semacam itu.
Risiko yang Perlu Diperhatikan Investor
Ketergantungan pada Pariwisata
Jika terjadi penurunan wisatawan akibat kondisi global atau regulasi perjalanan, pendapatan NATO bisa terdampak signifikan.
Persaingan Ketat Properti di Bali
Banyak pengembang besar maupun independen yang membangun hotel, vila, dan resor baru. NATO harus menjaga kualitas dan diferensiasi layanan untuk mempertahankan okupansi.
Risiko Eksekusi Proyek
Ekspansi properti membutuhkan eksekusi tepat waktu. Keterlambatan pembukaan fasilitas baru atau pembengkakan biaya dapat menekan arus kas.
Likuiditas Saham
NATO berada pada kategori emiten dengan likuiditas harga yang tidak setinggi emiten big cap. Pergerakan harga bisa lebih fluktuatif dalam waktu singkat.
Riwayat Suspensi dan UMA
Pada 2023 saham NATO pernah disuspensi akibat penurunan harga ekstrem. Saham ini juga pernah masuk pantauan UMA di tahun-tahun sebelumnya. Investor perlu memperhitungkan rekam jejak volatilitas tersebut.
Arah Saham NATO untuk Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Secara jangka pendek, saham NATO masih menghadapi ketidakpastian karena EPS belum positif dan pola teknikal menunjukkan pergerakan campuran. Sentimen pasar sangat dipengaruhi laporan keuangan kuartalan.
Untuk jangka menengah–panjang, prospeknya lebih konstruktif selama:
-
okupansi tetap berada di atas 80%,
-
proyek baru berjalan sesuai jadwal,
-
dan pendapatan meningkat konsisten dari sektor vila dan hotel.
Saham ini layak dipantau bagi investor yang berburu peluang recovery sector hospitality, terutama di Bali. Pendekatan investasi bertahap (accumulate on weakness) dapat menjadi strategi untuk mengantisipasi volatilitas harga.

Posting Komentar