Prospek Saham STAR 2025: Momentum Baru Setelah Investor Asing Masuk?

Daftar Isi

Prospek saham STAR kembali mencuri perhatian pasar memasuki akhir 2025. Kode saham STAR merujuk pada PT Buana Artha Anugerah Tbk, perusahaan yang beroperasi di bidang manajemen investasi dan perdagangan produk petrokimia. Pergerakan sahamnya dalam satu tahun terakhir cenderung fluktuatif, namun ada perubahan besar yang membuat investor mulai melirik kembali emiten ini—yaitu masuknya pemegang saham baru dari Singapura yang mengambil alih lebih dari 32% kepemilikan.

Minat investor terhadap saham berkapitalisasi kecil seperti STAR biasanya muncul ketika ada aksi korporasi yang bisa mengubah arah bisnis. Karena itu, memahami struktur perusahaan, kinerja keuangan, risiko, dan peluangnya menjadi langkah penting sebelum mengambil keputusan investasi.

Profil Perusahaan STAR: Arah Bisnis dan Perubahan Struktur Pemegang Saham

PT Buana Artha Anugerah Tbk berdiri sejak 2008 dan dikenal luas sebagai perusahaan perdagangan petrokimia. Perubahan nama dari PT Star Petrochem Tbk pada 2019 menandai upaya diversifikasi ke bisnis investasi, mencerminkan strategi untuk memperluas sumber pendapatan.

Perusahaan kini memiliki dua lini utama:

  1. Divisi Investasi – Mengelola portofolio, instrumen keuangan, dan potensi aset produktif lainnya.

  2. Perdagangan Komoditas Petrokimia – Meliputi produk seperti serat sintetis, benang, kapas, dan barang terkait industri tekstil.

Peristiwa penting terjadi pada 20 November 2025, yaitu perubahan pengendali saham.
PT Kencana Selaras Sejahtera menjual 1,54 miliar saham (32,19%) kepada Calculus Investment Pte. Ltd., perusahaan berbasis Singapura, dengan transaksi senilai Rp135,95 miliar.

Langkah ini menandai masuknya modal asing yang berpotensi membawa:

  • strategi bisnis baru,

  • struktur organisasi yang lebih solid,

  • kemungkinan ekspansi atau reposisi model bisnis.

Sentimen ini sering menjadi pendorong utama bagi saham-saham small cap seperti STAR.

Kinerja Keuangan STAR: Stabilnya Masih Terbatas

Data fundamental STAR yang tersedia untuk publik tidak selengkap emiten besar, namun beberapa indikator utama memberikan gambaran cukup solid untuk analisis.

Pertumbuhan Pendapatan

Pendapatan STAR dalam tiga hingga lima tahun terakhir mengalami fluktuasi karena ketergantungan pada harga komoditas petrokimia yang mudah berubah mengikuti kondisi global. Segmen investasi juga belum memberikan kontribusi besar yang stabil.

Laba dan Marjin

Laba bersih perusahaan tidak konsisten, dengan marjin yang relatif tipis. Ini wajar untuk emiten perdagangan komoditas, tetapi menjadi tantangan untuk menarik investor jangka panjang.

  • Marjin kotor dan marjin bersih dalam beberapa periode menunjukkan penurunan akibat volatilitas harga bahan baku.

  • Efektivitas pengelolaan beban operasional perlu terus diperbaiki untuk menjaga profitabilitas.

Struktur Utang

STAR memiliki rasio utang moderat. Utang meningkat pada pos modal kerja, tetapi masih dalam batas wajar untuk perusahaan yang mengandalkan aktivitas perdagangan.

Arus Kas

Arus kas operasi dalam beberapa tahun terakhir cenderung melemah. Ini menggambarkan beban keuangan yang tinggi dan menuntut efisiensi lebih baik.

Valuasi Saham STAR: Harga Sudah Premium

Harga saham STAR pada 21 November 2025 berada di level Rp96 dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp163,20 miliar.

Beberapa indikator valuasi memperlihatkan posisi yang premium:

PER (Price to Earnings Ratio)

  • PER tercatat 130,42, jauh lebih tinggi dari rata-rata sektor perdagangan yang berkisar PER 8–15.
    Angka ini menunjukkan:

  • pasar memberikan ekspektasi pertumbuhan sangat tinggi, atau

  • saham dalam keadaan overvalued.

PBV (Price to Book Value)

PBV STAR berada di atas rata-rata industri, menandakan harga pasar sudah mencerminkan premi yang cukup besar terhadap nilai bukunya.

Jika memperhitungkan konservatif fair value berdasarkan fundamental, harga STAR seharusnya berada di kisaran Rp30–40, sehingga investor perlu waspada terhadap potensi koreksi harga.

Katalis Positif untuk Prospek Saham STAR

Meskipun valuasinya tinggi, STAR tetap memiliki sejumlah faktor pendorong yang dapat memberikan ruang bagi kenaikan harga, terutama dalam jangka pendek.

1. Masuknya Investor Asing

Calculus Investment Pte. Ltd. masuk sebagai pemegang saham baru dengan kepemilikan 32%. Kehadiran investor institusional asing biasanya menjadi sinyal positif bahwa perusahaan memiliki potensi yang ingin dikembangkan.

Potensi efeknya:

  • perbaikan corporate governance,

  • efisiensi bisnis,

  • peluang ekspansi ke pasar yang lebih luas,

  • peningkatan likuiditas.

2. Rencana Aksi Korporasi

Emiten dengan kepemilikan baru biasanya berpeluang melakukan:

  • rights issue untuk memperkuat modal,

  • diversifikasi usaha,

  • restrukturisasi manajemen,

  • mengembangkan lini bisnis investasi.

Aksi korporasi semacam ini dapat mendorong kenaikan minat investor.

3. Pemulihan Sektor Petrokimia

Jika harga komoditas global kembali stabil atau menguat, aktivitas perdagangan STAR berpotensi memberikan kontribusi lebih baik pada pendapatan.

Risiko Utama yang Harus Diperhatikan Investor

Saham STAR mempunyai sejumlah risiko yang perlu dipahami sebelum mengambil keputusan.

1. Volatilitas Harga Komoditas

Harga petrokimia sangat dipengaruhi kondisi eksternal seperti permintaan global, geopolitik, dan kebijakan negara eksportir.

2. Likuiditas Saham

STAR memiliki kapitalisasi pasar kecil, sehingga pergerakan harga bisa naik-turun secara ekstrem. Saham ini lebih mudah digerakkan oleh volume kecil.

3. Ketidakpastian Arah Bisnis

Masuknya investor asing membuka peluang, tetapi juga menciptakan pertanyaan tentang arah strategi baru perusahaan.

4. Valuasi Tinggi

Harga saham yang jauh di atas nilai buku atau fair value berpotensi menciptakan ruang koreksi signifikan jika sentimen pasar melemah.

Prospek Jangka Pendek (12 Bulan ke Depan)

Prospek saham STAR dalam jangka pendek akan sangat dipengaruhi sentimen. Perubahan pengendali menjadi faktor dominan yang bisa:

  • meningkatkan minat spekulatif,

  • memicu pergerakan harga yang agresif,

  • menarik trader dengan strategi momentum.

Fundamental belum menunjukkan perbaikan besar, sehingga risiko koreksi tetap tinggi. Dalam 12 bulan, STAR lebih cocok dipantau terutama untuk melihat arah kebijakan pemegang saham baru.

Prospek Jangka Panjang (2–3 Tahun)

Prospek jangka panjang STAR bergantung pada keberanian manajemen baru dalam melakukan transformasi bisnis.

Jika:

  • investor asing melakukan injeksi modal,

  • perusahaan memperluas bisnis investasi,

  • efisiensi operasional ditingkatkan,

maka STAR berpeluang mengubah fundamentalnya secara signifikan dan memperbaiki valuasinya.

Namun jika tidak ada perubahan strategis, potensi pertumbuhan jangka panjang akan terbatas mengingat tantangan sektor dan tipisnya marjin usaha.

Posting Komentar