RESMI: Jadwal Lengkap Dividen AADI 2025 – Cum Date 17 November, Cair 27 November 2025
Pertanyaan “dividen AADI 2025 kapan?” kini terjawab secara resmi.
PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (kode: AADI) — anak usaha dari Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) — telah mengumumkan pembagian dividen interim tahun buku 2025 dengan nilai jumbo mencapai US$ 250 juta, atau sekitar Rp 4,12 triliun bila dikonversi menggunakan kurs Rp 16.500 per dolar AS.
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa AADI tetap menjaga komitmen pembagian laba kepada investor meskipun laba bersih sempat terkoreksi sepanjang tahun 2025.
Jadwal Lengkap Dividen Interim AADI 2025
Berikut jadwal resmi yang diterbitkan perusahaan melalui keterbukaan informasi BEI dan diumumkan ke publik pada awal November 2025:
| Peristiwa | Pasar Reguler & Negosiasi | Pasar Tunai |
|---|---|---|
| Cum Dividen (hari terakhir berhak dividen) | 17 November 2025 | 19 November 2025 |
| Ex Dividen (tidak lagi berhak dividen) | 18 November 2025 | 20 November 2025 |
| Recording Date (tanggal pencatatan) | 19 November 2025 (pukul 16.00 WIB) | — |
| Tanggal Pembayaran Dividen | 27 November 2025 | — |
Investor yang tercatat dalam Recording Date otomatis akan menerima dividen di rekening efeknya pada tanggal pembayaran, yakni 27 November 2025.
Artinya, bila ingin memperoleh hak dividen, investor wajib membeli saham AADI sebelum 17 November 2025 (cum date pasar reguler).
Nilai dan Rasio Pembagian Dividen
Total dana dividen interim sebesar US$ 250 juta (setara ± Rp 4,12 triliun) mencerminkan payout ratio sekitar 42,56% dari laba bersih AADI hingga kuartal III 2025.
Walau kinerja laba AADI menurun akibat koreksi harga batu bara dan kenaikan biaya produksi, manajemen tetap memprioritaskan pengembalian nilai kepada pemegang saham.
Langkah ini menunjukkan kepercayaan diri perusahaan terhadap prospek arus kas dan stabilitas bisnis ke depan.
Jika dibandingkan dengan pembagian sebelumnya, AADI sempat menyalurkan seluruh laba tahun buku 2024 sebagai dividen pra-IPO pada Juni 2024. Setelah resmi melantai di BEI pada Desember 2024, inilah dividen interim pertama AADI untuk tahun buku 2025.
Potensi Yield Dividen AADI 2025
Berdasarkan harga saham AADI di kisaran Rp 2.600 per saham pada awal November 2025, estimasi dividend yield dari pembagian interim ini mencapai sekitar 15–16%.
Angka ini tergolong tinggi dibanding rata-rata yield emiten sektor batu bara lain yang berada di kisaran 7–10%.
Bagi investor dengan strategi dividend play, AADI menjadi salah satu kandidat menarik menjelang cum date. Namun perlu diingat, setelah ex dividen, harga saham biasanya terkoreksi sesuai dengan besaran dividen yang dibagikan.
Latar Belakang Pembagian Dividen
AADI merupakan bagian dari grup Adaro yang berfokus pada pertambangan dan energi terintegrasi. Meskipun harga batu bara global cenderung menurun di 2025, AADI mampu mempertahankan arus kas positif berkat efisiensi operasional dan diversifikasi bisnis ke sektor energi terbarukan.
Dalam laporan keuangan terakhir, AADI mencatat laba bersih sekitar US$ 587 juta per September 2025, menurun ± 9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun posisi kas dan setara kas masih solid di atas US$ 1,2 miliar, memberi ruang cukup untuk pembagian dividen tanpa mengganggu kebutuhan belanja modal (capex).
Langkah pembagian dividen ini juga sejalan dengan kebijakan induk usaha, Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), yang konsisten menjaga payout ratio di kisaran 40–50% setiap tahun.
Catatan Penting untuk Investor
-
Tanggal Kritis: Pastikan memiliki saham AADI sebelum 17 November 2025 agar berhak atas dividen. Jika membeli setelah tanggal tersebut, Anda tidak lagi masuk dalam daftar penerima dividen.
-
Metode Pembayaran: Dividen akan otomatis dikreditkan ke rekening efek investor pada 27 November 2025, tanpa perlu proses klaim manual.
-
Pajak Dividen: Bagi investor individu domestik, dividen akan dipotong PPh final 10%. Investor asing mengikuti tarif pajak sesuai perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B).
-
Potensi Dividen Final: Berdasarkan pola historis, AADI berpeluang membagikan dividen final pada kuartal II 2026 (Mei–Juni 2026), tergantung hasil RUPS Tahunan dan realisasi laba bersih tahun 2025.
-
Faktor Risiko: Harga batu bara, kebijakan ekspor, dan kurs rupiah terhadap dolar AS akan menjadi faktor utama yang memengaruhi kinerja laba dan kebijakan dividen ke depan.
Analisis Singkat: Strategi Kejar Dividen
Bagi investor jangka pendek, strategi “kejar dividen AADI 2025” bisa menjadi peluang menarik, terutama karena yield-nya tergolong tinggi. Namun disarankan tetap memperhatikan momentum pasar dan potensi koreksi harga setelah ex dividen.
Sedangkan bagi investor jangka panjang, dividen AADI menunjukkan arah kebijakan manajemen yang stabil dan shareholder-oriented.
Konsistensi ini dapat menjadi sinyal positif bahwa AADI akan terus menjaga reputasinya sebagai emiten tambang dengan pembagian laba yang rutin dan kompetitif.
Catatan: Kurs konversi US$ 250 juta menjadi Rp 4,12 triliun didasarkan pada asumsi kurs Rp 16.500/US$. Nilai sebenarnya dapat berubah sesuai kurs tengah BI pada tanggal pembayaran.

Posting Komentar