Saham BUMI Kuasai 100% Saham Wolfram Australia, Strategi Besar Menuju Mineral Global

Daftar Isi

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) resmi menyelesaikan akuisisi penuh atas Wolfram Limited, perusahaan pertambangan yang berbasis di Australia Barat, pada 7 November 2025.
Langkah strategis ini menandai fase baru BUMI dalam memperluas portofolio bisnisnya dari dominasi batu bara menuju sektor mineral strategis seperti emas, tembaga, dan tungsten (wolfram).

BUMI, yang dikenal sebagai produsen batu bara terbesar di Indonesia dan bagian dari Grup Bakrie, kini memperkuat posisinya di kancah global melalui kepemilikan 100% atas aset tambang yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan prospek jangka panjang.

Kronologi dan Nilai Transaksi

Proses akuisisi Wolfram Limited dilakukan secara bertahap sejak Oktober 2025.
Pada 7 Oktober 2025, BUMI telah menguasai 99,68% saham perusahaan tersebut dengan nilai transaksi sekitar Rp696,77 miliar.
Tahap akhir dilakukan 7 November 2025 dengan pembelian sisa 0,32% saham, sehingga total nilai akuisisi mencapai Rp698,98 miliar atau sekitar AUD63,5 juta.

Transaksi ini telah memperoleh persetujuan dari Foreign Investment Review Board (FIRB) Australia, yang menandakan kepatuhan penuh terhadap regulasi investasi asing di negara tersebut.
Pendanaan akuisisi menggunakan dana internal BUMI, sehingga tidak menambah beban utang baru bagi perusahaan.

Profil Wolfram Limited dan Aset Tambangnya

Wolfram Limited merupakan perusahaan tambang asal Australia yang memiliki izin eksplorasi dan cadangan potensial emas serta tembaga di wilayah Australia Barat.
Kawasan tersebut dikenal memiliki tingkat kandungan mineral tinggi, dengan infrastruktur pertambangan modern dan akses ekspor yang efisien menuju pasar Asia.

BUMI menilai, aset tambang milik Wolfram memiliki nilai strategis jangka panjang. Selain potensi cadangan emas dan tembaga yang besar, lokasi tambang berada di wilayah dengan stabilitas politik dan regulasi investasi yang baik, memberikan kepastian bisnis yang solid bagi investor Indonesia.

Strategi Diversifikasi BUMI

Diversifikasi bisnis ke sektor mineral bukan langkah spontan. Sejak 2023, BUMI telah mulai merancang strategi transisi energi dan ekspansi portofolio agar tidak hanya bergantung pada batu bara, yang harga dan permintaannya cenderung fluktuatif secara global.

Dengan akuisisi Wolfram, BUMI kini memiliki akses langsung terhadap mineral kritis seperti tungsten, emas, dan tembaga — komoditas penting yang digunakan dalam industri kendaraan listrik, energi baru, dan perangkat teknologi tinggi.

Presiden Direktur BUMI, Adika Nuraga Bakrie, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari transformasi perusahaan menuju sektor yang lebih berkelanjutan.
Menurutnya, mineral strategis akan menjadi tulang punggung ekonomi masa depan, dan BUMI siap mengambil peran di dalamnya.

“Kami ingin memperkuat posisi BUMI sebagai perusahaan energi dan sumber daya global yang berkelanjutan. Akuisisi Wolfram adalah langkah konkret menuju arah itu,” ujar Adika dalam keterangan resmi.

Relevansi Global dan Keunggulan Geografis

Australia merupakan salah satu negara dengan regulasi pertambangan paling transparan dan infrastruktur logistik terbaik di dunia.
Dengan kehadiran di sana, BUMI tidak hanya memperoleh aset mineral, tetapi juga akses strategis ke pasar Asia-Pasifik, termasuk Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok — negara-negara dengan permintaan tinggi terhadap logam strategis.

Selain itu, Australia dikenal memiliki ekosistem energi bersih dan rantai pasok mineral yang kuat, mendukung misi BUMI untuk memperluas pangsa pasar internasional di sektor pertambangan non-batubara.

Dampak terhadap Keuangan dan Prospek Saham

Secara keuangan, akuisisi Wolfram tidak memberikan tekanan signifikan terhadap kas atau likuiditas BUMI.
Perusahaan memastikan tidak ada dampak negatif terhadap operasional maupun arus kas jangka pendek.
Sebaliknya, langkah ini diproyeksikan menambah nilai aset bersih dan memperkuat pendapatan jangka menengah mulai 2026, seiring dimulainya tahap produksi komersial tambang.

Dari sisi pasar modal, investor menanggapi akuisisi ini secara positif.
Saham BUMI (IDX: BUMI) tercatat mengalami peningkatan volume transaksi di Bursa Efek Indonesia beberapa hari setelah pengumuman, mencerminkan sentimen optimistis terhadap arah baru bisnis perusahaan.

Analis pasar menilai, ekspansi ke sektor mineral dapat meningkatkan valuasi jangka menengah BUMI karena membuka sumber pendapatan baru yang lebih berkelanjutan dibandingkan batu bara.

Tantangan dan Faktor Risiko

Meski prospeknya menjanjikan, integrasi operasional pasca-akuisisi tetap menjadi tantangan.
BUMI perlu menyesuaikan strategi eksplorasi dan manajemen tambang sesuai regulasi Australia yang ketat.
Selain itu, volatilitas harga komoditas global — terutama emas dan tembaga — bisa memengaruhi potensi margin jangka pendek.

Namun, dengan pengalaman panjang BUMI di sektor pertambangan, serta dukungan manajemen yang kuat dan jaringan global Grup Bakrie, tantangan tersebut diyakini dapat diatasi secara bertahap.

Posisi BUMI di Masa Depan

Akuisisi penuh atas Wolfram Limited menegaskan ambisi BUMI untuk menjadi pemain mineral terkemuka di Asia.
Perusahaan kini memiliki pijakan strategis di dua sektor utama: energi fosil (batu bara) dan mineral masa depan (emas, tembaga, dan tungsten).

Dengan langkah ini, BUMI tidak hanya memperluas portofolio bisnisnya, tetapi juga mempersiapkan diri menghadapi perubahan besar dalam peta industri global menuju ekonomi hijau dan digitalisasi energi.

Catatan Redaksi:
Informasi transaksi ini mengacu pada keterbukaan publik PT Bumi Resources Tbk per 10 November 2025 dan konfirmasi resmi dari Foreign Investment Review Board Australia. Proyeksi produksi Wolfram Limited direncanakan mulai 2026, dengan potensi pendapatan tambahan signifikan bagi BUMI mulai tahun fiskal 2027.

Posting Komentar