Saham PJHB Bergerak di Bidang Apa? Mengupas Bisnis Pelayaran dan Logistik Laut yang Tengah Naik Daun

Daftar Isi

Mengenal Saham PJHB dan Bisnis Intinya

Saham PJHB merupakan kode untuk PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk, perusahaan pelayaran dan logistik yang berbasis di Samarinda, Kalimantan Timur.
Perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 November 2025, dan langsung menjadi sorotan setelah harga sahamnya melonjak 24,8% di hari pertama perdagangan.

PJHB bergerak di bidang pelayaran dan jasa logistik laut, khususnya untuk angkutan alat berat dan kontainer antar-pulau di wilayah Indonesia bagian timur.
Fokus utamanya adalah penyewaan kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) — kapal serbaguna yang mampu mengangkut beban besar seperti excavator, dump truck, hingga kontainer proyek infrastruktur dan pertambangan.

Bidang Usaha dan Operasional PJHB

Secara garis besar, bidang usaha PJHB terbagi menjadi dua segmen utama, yaitu:

1. Jasa Angkutan Laut (Vessel Chartering)

PJHB menawarkan dua skema penyewaan kapal:

  • Freight Charter, yaitu sewa kapal untuk satu kali perjalanan (per voyage).

  • Time Charter, yaitu sewa kapal untuk jangka waktu tertentu, tergantung kebutuhan pelanggan.

Kapal-kapal yang digunakan berjenis LCT (Landing Craft Tank) dengan kapasitas antara 1.300 hingga 2.500 ton. Armada ini didesain untuk mengangkut barang berukuran besar dan berat ke daerah yang belum memiliki infrastruktur pelabuhan lengkap.

Layanan PJHB mencakup jalur Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Papua, termasuk rute strategis seperti Morowali, Weda Bay, dan Berau—wilayah yang menjadi pusat aktivitas pertambangan dan industri nikel di Indonesia.

2. Jasa Logistik Terpadu

Selain angkutan laut, PJHB juga menyediakan layanan logistik pendukung, seperti bongkar muat, pengiriman alat berat ke lokasi tambang, serta dukungan transportasi antar-pulau bagi perusahaan tambang, migas, dan infrastruktur.

Sektor yang dilayani antara lain:

  • Pertambangan batu bara dan nikel,

  • Minyak dan gas bumi (migas),

  • Perkebunan dan agribisnis, serta

  • Konstruksi infrastruktur.

Arah Ekspansi dan Strategi Bisnis

Dalam prospektus resminya di laman e-IPO, PJHB menyebutkan bahwa dana hasil IPO sebesar Rp158,4 miliar akan digunakan untuk menambah tiga kapal baru.
Langkah ini bertujuan meningkatkan kapasitas angkut hingga 60% dalam dua tahun ke depan.

Strategi ekspansi ini dilakukan karena permintaan jasa logistik laut di Indonesia terus meningkat, terutama setelah pemerintah memperkuat program hilirisasi nikel dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
PJHB ingin memanfaatkan peluang ini dengan memperluas jaringan pelayaran di kawasan Kalimantan dan Sulawesi, yang menjadi jalur utama distribusi material proyek besar nasional.

Selain itu, perusahaan juga mulai menjajaki kerja sama jangka panjang dengan kontraktor pertambangan dan perusahaan logistik besar, agar utilisasi kapal tetap stabil di tengah fluktuasi harga komoditas.

Posisi dan Keunggulan Kompetitif PJHB

PJHB menempati posisi strategis di sektor pelayaran niaga domestik kelas menengah. Meskipun belum sebesar pesaingnya seperti PT Temas Tbk (TMAS) atau PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PJHB memiliki keunggulan geografis dan fokus bisnis yang spesifik.

Beberapa keunggulan kompetitifnya antara lain:

  • Lokasi operasi di Samarinda, dekat dengan sentra tambang batu bara dan jalur ekspor Kalimantan.

  • Spesialisasi pada angkutan alat berat, yang memiliki margin lebih tinggi dibanding angkutan kontainer reguler.

  • Kapal jenis LCT fleksibel, dapat beroperasi di wilayah pesisir yang belum memiliki dermaga besar.

  • Permintaan jangka panjang, karena banyak proyek infrastruktur dan pertambangan yang memerlukan transportasi logistik laut secara rutin.

Dari sisi keuangan, berdasarkan laporan prospektus IPO, PJHB mencatat pendapatan stabil di atas Rp100 miliar per tahun dengan tren laba yang meningkat.
Perusahaan juga menekan rasio utang agar ekspansi kapal tidak terlalu membebani arus kas.

Respons Pasar dan Performa Saham

Sejak resmi IPO, saham PJHB langsung mencuri perhatian investor ritel. Penawaran sahamnya oversubscribed hingga 267 kali, menandakan minat besar terhadap sektor pelayaran yang sedang naik daun.

Pada hari pertama perdagangan (6 November 2025), harga saham PJHB naik dari Rp330 menjadi Rp412 per lembar, dan sempat masuk daftar top gainer di Bursa Efek Indonesia.
Antusiasme ini juga dipicu oleh bonus waran seri I dengan rasio 2:1 yang bisa dieksekusi tahun depan di harga Rp330.

Meski begitu, valuasi saham PJHB tergolong premium dibanding emiten sejenis.
Rasio PER (Price to Earnings Ratio) berada di kisaran 33–40 kali, sedangkan PBV (Price to Book Value) mencapai sekitar 2–4 kali.
Artinya, investor perlu mencermati realisasi ekspansi dan kinerja laba ke depan agar harga saham tetap seimbang dengan fundamentalnya.

Potensi dan Tantangan di Masa Depan

Permintaan jasa pelayaran domestik diyakini akan terus meningkat seiring dengan proyek infrastruktur dan ekspor sumber daya alam.
PJHB berpeluang menjadi pemain penting dalam rantai pasok logistik laut nasional, terutama di kawasan timur Indonesia yang masih membutuhkan transportasi efisien untuk alat berat dan barang tambang.

Namun, beberapa tantangan tetap harus diperhatikan, antara lain:

  • Kenaikan harga bahan bakar kapal (BBM Marine),

  • Biaya perawatan armada yang tinggi, dan

  • Fluktuasi kontrak tambang yang bergantung pada harga komoditas global.

Dengan strategi ekspansi yang fokus dan penguatan armada baru, PJHB diharapkan mampu menjaga pertumbuhan laba berkelanjutan sambil mempertahankan posisi kompetitif di sektor pelayaran domestik.

Catatan Redaksi

Untuk pembaca yang tengah menimbang investasi, saham PJHB layak dipantau oleh trader yang menyukai saham IPO bertema logistik maritim.
Namun bagi investor konservatif, disarankan menunggu laporan keuangan pasca-IPO keluar agar bisa menilai stabilitas profit dan efektivitas ekspansi kapal baru.

Posting Komentar