Stockbit Error: Kenapa Aplikasi Trading Populer Ini Kembali Mogok dan Apa yang Perlu Anda Lakukan

Daftar Isi

Stabilitas Aplikasi Investasi Kian Dipertanyakan

Di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi saham, aplikasi seperti Stockbit menjadi pilihan favorit para trader dan investor ritel di Indonesia. Namun, pada Jumat (7 November 2025), platform ini kembali mengalami gangguan (error) tepat di jam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Keluhan pengguna pun membanjiri media sosial, terutama di platform X (Twitter). Banyak investor mengeluh tidak bisa login, melihat portofolio, hingga gagal melakukan transaksi jual atau beli saham. Gangguan ini juga disebut terjadi sehari sebelumnya, Kamis (6 November 2025), membuat frustrasi para pengguna yang kehilangan peluang transaksi saat pasar sedang aktif.

Status dan Respons Terkini dari Stockbit

Hingga kini, pihak Stockbit belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai penyebab pasti error yang terjadi dua hari berturut-turut tersebut. Biasanya, Stockbit mengumumkan gangguan semacam ini melalui akun resminya di media sosial atau aplikasi. Namun, kali ini belum ada kejelasan soal durasi perbaikan dan kompensasi yang mungkin diberikan.

Sebagai catatan, pada insiden serupa di Agustus 2022, Stockbit sempat menjelaskan bahwa gangguan disebabkan oleh masalah teknis dari pihak ketiga, dan BEI sempat memanggil manajemen untuk meminta klarifikasi. Kala itu, perusahaan memberikan kompensasi berupa gratis biaya broker selama beberapa hari setelah sistem kembali normal.

Gangguan terbaru ini kembali memunculkan pertanyaan besar: seberapa siap infrastruktur digital sekuritas daring menghadapi lonjakan pengguna di jam sibuk perdagangan?

Jenis Error yang Dialami Pengguna

Dari laporan di forum dan media sosial, terdapat beberapa pola error yang konsisten dialami oleh pengguna Stockbit, antara lain:

  1. Server atau koneksi down – pengguna tidak bisa login, muncul pesan “Service Unavailable”, atau otomatis keluar dari sesi (session expired).

  2. Transaksi gagal – order beli/jual ditolak (order rejected) atau eksekusi tertunda hingga harga saham berubah signifikan.

  3. Data tidak sinkron – grafik harga (chart) berhenti di satu titik, portofolio tampak kosong (“Stocks Portfolio is Empty”), dan saldo kas tidak ter-update.

  4. Masalah di sisi aplikasi (client-side) – aplikasi tiba-tiba menutup sendiri (crash), fitur chat tidak berfungsi, atau notifikasi tidak muncul.

Beberapa pengguna bahkan menyebut bahwa error tetap terjadi meski sudah menggunakan koneksi internet stabil dan versi aplikasi terbaru.

Kemungkinan Penyebab Utama

Ada sejumlah faktor yang diyakini menjadi penyebab Stockbit error berulang:

  1. Lonjakan Volume Transaksi
    Pada jam pembukaan pasar (sekitar pukul 09.00 WIB), volume transaksi di BEI melonjak tajam. Ribuan investor masuk bersamaan, menyebabkan server Stockbit kelebihan beban (overload) dan tidak mampu menangani permintaan real-time.

  2. Keterhubungan dengan Sistem Eksternal
    Stockbit sebagai sekuritas digital bergantung pada koneksi dengan sistem BEI dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Bila salah satu jalur komunikasi ini bermasalah, maka proses order, eksekusi, dan pembaruan data dapat terhenti.

  3. Masalah pada Layanan Cloud
    Seperti banyak aplikasi fintech lainnya, Stockbit mengandalkan layanan cloud computing (seperti AWS atau Google Cloud). Gangguan pada penyedia layanan ini dapat langsung berdampak ke performa aplikasi.

  4. Bug Setelah Pembaruan Aplikasi
    Setiap pembaruan (update) membawa perbaikan fitur, tetapi juga berpotensi membawa bug baru. Jika tidak terdeteksi dalam pengujian, bug ini bisa memicu crash atau error massal di perangkat pengguna.

  5. Faktor Teknis di Perangkat Pengguna
    Beberapa kasus disebabkan oleh perangkat pengguna sendiri, seperti memori penuh, cache aplikasi menumpuk, atau sistem operasi yang belum diperbarui.

Dampak bagi Investor dan Kepercayaan Publik

Gangguan berulang seperti ini tidak hanya menghambat aktivitas transaksi, tetapi juga berpotensi merugikan investor secara finansial. Saat pasar sedang naik dan investor ingin menjual saham untuk ambil untung, error membuat mereka kehilangan momentum. Begitu juga saat pasar anjlok, investor tidak bisa melakukan cut loss sehingga nilai portofolio merosot lebih dalam.

Selain kerugian langsung, dampak lainnya adalah hilangnya kepercayaan. Banyak pengguna di media sosial menilai Stockbit kurang cepat memberi klarifikasi dan solusi. Sentimen negatif ini bisa berimbas pada reputasi perusahaan di tengah persaingan ketat platform investasi seperti Ajaib, IPOT, Bibit, dan Mirae Asset.

Langkah Praktis bagi Pengguna

Bagi Anda yang mengalami error serupa, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan agar tetap bisa mengontrol investasi:

  1. Pantau Informasi Resmi Stockbit
    Cek update di akun X (Twitter) @Stockbit,Instagram @stockbit, atau notifikasi dalam aplikasi.

  2. Hubungi Layanan Pelanggan

    • Live Chat di aplikasi atau website Stockbit

    • WhatsApp: +62 21 5086 4219

    • Email: [email protected]

  3. Perbarui Aplikasi dan Hapus Cache
    Pastikan menggunakan versi terbaru dari Play Store atau App Store. Setelah update, bersihkan cache untuk menghapus data lama yang bisa menyebabkan benturan sistem.

  4. Gunakan Versi Web sebagai Alternatif
    Jika aplikasi tidak bisa dibuka, Anda masih bisa mengakses akun lewat browser di stockbit.com.

  5. Pastikan Koneksi Stabil
    Ganti jaringan bila perlu, dari Wi-Fi ke data seluler atau sebaliknya. Restart perangkat agar koneksi lebih segar.

  6. Gunakan Limit Order
    Untuk mengurangi risiko kehilangan momentum, gunakan limit order agar transaksi tereksekusi otomatis saat harga mencapai titik yang diinginkan.

  7. Diversifikasi Sekuritas
    Sebaiknya Anda memiliki akun di sekuritas lain sebagai langkah mitigasi risiko. Jika satu platform down, Anda masih punya jalur cadangan untuk bertransaksi.

Upaya Peningkatan dari Pihak Stockbit

Stockbit diketahui terus berinvestasi dalam peningkatan kapasitas server dan keamanan data. Beberapa pembaruan di tahun 2025 meliputi peningkatan performa order book dan integrasi sistem yang lebih cepat dengan BEI.

Namun, peningkatan pengguna yang pesat — terutama sejak awal tahun saat jumlah investor ritel menembus lebih dari 12 juta SID (Single Investor Identification) — menjadi tantangan baru. Tekanan beban sistem semakin besar, apalagi pada hari-hari dengan rilis data ekonomi penting atau laporan keuangan emiten besar.

Selain itu, Stockbit mulai memperkuat tim customer experience dan technical monitoring, dengan sistem peringatan dini untuk mendeteksi potensi anomali sebelum terjadi gangguan besar.

Harapan ke Depan

Peristiwa Stockbit error ini menjadi pengingat bahwa infrastruktur digital di sektor pasar modal masih perlu diperkuat, seiring pertumbuhan cepat investor ritel. Platform investasi tidak cukup hanya andal secara fitur, tetapi juga harus tahan beban transaksi massal dan responsif terhadap keluhan publik.

Sementara itu, pengguna juga perlu memiliki literasi digital yang lebih matang. Tidak semua error bersumber dari sistem pusat, sebagian bisa disebabkan oleh perangkat, koneksi, atau perilaku penggunaan.

Untuk saat ini, tetap disarankan memantau kanal resmi Stockbit dan menyiapkan alternatif transaksi agar investasi Anda tidak terganggu ketika gangguan teknis terjadi lagi.

Posting Komentar