Fundamental Saham BHIT: Murah Ekstrem, Tapi Apa Masih Layak Dikoleksi?

Daftar Isi

Harga saham PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) sering membuat investor mengernyitkan dahi.

Asetnya puluhan triliun rupiah, grup bisnisnya besar, tapi harga sahamnya bertahan di level puluhan rupiah.

Pertanyaannya sederhana tapi krusial:
BHIT ini saham undervalued atau memang ada masalah struktural?

Untuk menjawabnya, kita perlu melihat fundamental saham BHIT secara utuh, bukan sekadar PBV murah.

BHIT dalam Peta Besar MNC Group

BHIT adalah holding company, bukan perusahaan operasional.
Ia berada di puncak piramida seluruh bisnis MNC Group milik Hary Tanoesoedibjo.

Artinya:

  • BHIT tidak langsung mencetak laba dari operasional

  • Nilainya bergantung pada kinerja dan valuasi anak usaha

Inilah alasan mengapa saham BHIT sering tertinggal meski grupnya aktif.

Struktur Bisnis: Empat Pilar yang Membentuk Nilai BHIT

Diversifikasi adalah kekuatan utama BHIT, sekaligus tantangan dalam mengelola efisiensi.

1. Media & Hiburan: Tulang Punggung yang Mulai Tertekan

Unit ini diwakili oleh:

  • MNCN

  • BMTR

  • MSIN

Masih dominan di televisi nasional, namun:

  • Belanja iklan TV cenderung stagnan

  • Migrasi iklan ke digital belum sepenuhnya terkompensasi

Tekanan di sektor ini menjadi penyebab utama turunnya laba konsolidasi BHIT di 2025.

2. Jasa Keuangan: Penyangga Stabil

Melalui BCAP, BHIT memiliki:

  • Bank

  • Asuransi

  • Sekuritas

Kontribusinya tidak agresif, tetapi:

  • Lebih stabil

  • Memberi diversifikasi pendapatan

  • Menahan volatilitas kinerja grup

3. Energi & Pertambangan: Fluktuatif tapi Potensial

Lewat IATA, BHIT terpapar:

  • Batu bara

  • Infrastruktur energi

Sektor ini:

  • Sangat sensitif harga komoditas

  • Bisa menopang laba saat siklus naik

  • Tapi cepat melemah saat harga turun

4. Properti & Hospitality: Aset Besar, Uang Masuk Lambat

Melalui KPIG, BHIT memiliki proyek strategis seperti:

  • KEK Lido

Nilai asetnya besar, namun:

  • Monetisasi bertahap

  • Membutuhkan waktu panjang

  • Dampak ke laba belum instan

Inilah salah satu alasan pasar belum memberi valuasi tinggi.

Kinerja Keuangan Konsolidasi (Update 2024–2025)

Secara angka, BHIT terlihat “besar”. Namun efisiensinya masih jadi pekerjaan rumah.

  • Pendapatan FY 2024: ± Rp15,23 triliun

  • Total aset: ± Rp75–76 triliun

  • Ekuitas: ± Rp42,75 triliun

  • Liabilitas: ± Rp33,68 triliun

Pada Semester I 2025, laba bersih tercatat turun sekitar 28% YoY, terutama akibat:

  • Pelemahan kinerja media

  • Beban operasional yang belum sepenuhnya efisien

Rasio Fundamental Saham BHIT yang Paling Dicari Investor

Inilah inti pencarian “Fundamental Saham BHIT”.

  • PBV ± 0,16x
    → Diskon ekstrem terhadap nilai buku

  • PER ± 14–15x
    → Tidak mahal, tapi belum murah secara laba

  • ROE ± 1,1%

  • ROA ± 0,29%
    → Profitabilitas masih sangat rendah

  • DER ± 0,72x
    → Struktur modal relatif sehat

  • Market Cap ± Rp2,8 triliun
    → Jauh di bawah nilai aset bersihnya

Secara valuasi aset, BHIT terlihat murah.
Secara kualitas laba, BHIT masih tertinggal.

Mengapa Pasar “Menghukum” Saham BHIT?

PBV rendah bukan tanpa sebab. Pasar menilai:

  • Holding sulit mencetak laba langsung

  • Aset besar tapi belum produktif optimal

  • Unlock value properti butuh waktu panjang

  • Kinerja anak usaha tidak seragam

Akibatnya, saham BHIT sering dianggap value trap potensial, bukan hidden gem instan.

Prospek Jangka Menengah: Apa yang Bisa Mengubah Persepsi?

Ada beberapa katalis yang bisa menggeser sentimen pasar:

  • Komersialisasi bertahap KEK Lido

  • Pemulihan belanja iklan nasional

  • Sinergi antar anak usaha digital & finansial

  • Rebalancing kepemilikan aset strategis

Namun semua ini:

  • Tidak instan

  • Butuh konsistensi eksekusi

  • Sangat tergantung kondisi makro

Risiko yang Tidak Bisa Diabaikan

Investor BHIT wajib sadar risiko berikut:

  • Sentimen negatif grup bisa menular ke induk

  • Likuiditas saham rendah di harga kecil

  • Ketergantungan pada kondisi ekonomi nasional

  • Risiko proyek besar tertunda

BHIT bukan saham defensif.

Karakter Investor yang Cocok dengan BHIT

Saham ini lebih relevan untuk:

  • Investor value jangka panjang

  • Mereka yang paham saham holding

  • Investor dengan toleransi waktu dan risiko tinggi

Kurang ideal untuk:

  • Trader harian

  • Pencari capital gain cepat

  • Investor yang mengandalkan dividen rutin

Catatan kecil:
PBV sangat rendah bukan jaminan saham akan naik cepat. Pada saham holding seperti BHIT, pasar menunggu bukti unlock value, bukan janji aset besar.

Posting Komentar