Prospek Saham CTTH: Momentum Baru di Tengah Risiko Fundamental
Prospek saham CTTH kembali menjadi bahan pembicaraan di pasar modal setelah harganya melonjak tajam sepanjang 2025. Kenaikan ini bukan hanya karena sentimen jangka pendek, tetapi juga munculnya harapan baru dari ekspansi bisnis dan restrukturisasi yang tengah dilakukan perusahaan. Meskipun demikian, CTTH tetap berada dalam kategori saham berisiko tinggi sehingga analisis mendalam sangat diperlukan sebelum mengambil keputusan investasi.
Artikel ini membahas prospek saham CTTH secara komprehensif mulai dari profil perusahaan, kondisi fundamental, katalis positif, risiko yang harus diwaspadai, hingga potensi arah harga ke depan.
Profil PT Citatah Tbk (CTTH)
PT Citatah Tbk adalah perusahaan yang beroperasi di sektor industri batu alam, dengan fokus pada penambangan dan pengolahan marmer. Perusahaan ini berdiri sejak 1968 dan mulai beroperasi komersial pada 1976. CTTH memiliki fasilitas produksi di Karawang dan Pangkajene, Sulawesi Selatan, serta dikenal sebagai pemasok material bangunan untuk proyek besar di Indonesia maupun Asia.
Selama beberapa tahun terakhir, bisnis marmer menghadapi tekanan akibat melemahnya sektor properti, meningkatnya biaya operasional, dan persaingan global. Hal ini membuat CTTH mencatatkan kerugian berturut-turut dan membutuhkan transformasi bisnis untuk memperbaiki kinerjanya.
Kinerja Keuangan CTTH dalam Tiga Tahun Terakhir
Kondisi fundamental CTTH masih berada dalam tahap pemulihan dan perlu dicermati dengan hati-hati. Berikut ringkasan detailnya:
1. Pendapatan dan Profitabilitas
-
Pendapatan meningkat tipis, namun belum cukup mengimbangi tingginya biaya produksi dan beban keuangan.
-
Laba bersih masih negatif dengan rugi sekitar Rp 10,27 miliar pada kuartal terakhir, meski membaik dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Margin laba masih tipis dan belum menunjukkan kestabilan.
2. Struktur Utang
-
Rasio utang terhadap ekuitas (DER) berada di atas 1, menandakan tingkat leverage yang cukup tinggi.
-
Kewajiban jangka pendek lebih besar dari aset lancar, yang menunjukkan kemampuan bayar jangka pendek masih terbatas.
-
Perusahaan membutuhkan strategi pendanaan baru untuk menjaga keberlanjutan operasional.
3. Rasio Penilaian (Valuasi)
-
PBV berada di angka rendah, membuat saham CTTH tampak murah secara harga pasar.
-
PER negatif karena perusahaan belum menghasilkan laba.
-
Secara valuasi, CTTH tampak undervalued namun dengan risiko value trap bagi investor jangka panjang.
Pergerakan Saham CTTH: Dari Harga Murah ke Momentum Bullish
Sepanjang 2025, pergerakan saham CTTH menunjukkan perubahan signifikan:
-
Naik 203,70% dalam 1 tahun
-
Naik 95,24% dalam 1 bulan
-
Naik 54,72% dalam 1 minggu
-
Sempat mencapai level terendah di Rp 11 pada Juni 2024 dan kini bergerak di sekitar Rp 82 per Desember 2025
-
Beberapa kali mengalami Auto Reject Atas (ARA) beruntun seiring meningkatnya minat beli trader
Tidak dapat dipungkiri bahwa lonjakan harga ini lebih banyak dipengaruhi sentimen pasar dan aksi spekulatif, bukan karena fundamental yang kokoh. Meski demikian, momentum bullish ini menjadi daya tarik tersendiri bagi trader jangka pendek.
Katalis Positif yang Mendorong Prospek Saham CTTH
Prospek saham CTTH didukung oleh beberapa faktor internal dan eksternal yang dapat memberikan angin segar bagi pergerakan harga dan kondisi perusahaan.
1. Kemitraan Strategis dengan Chememan (Thailand)
Salah satu katalis terbesar CTTH adalah kerja sama dengan Chememan Public Company Limited, perusahaan kapur industri terkemuka dari Thailand. Melalui akuisisi 60% saham PT Bukit Bunea dengan nilai investasi sekitar US$10,5 juta (±Rp 174 miliar), kemitraan ini membuka peluang transformasi bisnis CTTH.
Fokus kerja sama:
-
Pengembangan fasilitas produksi kapur industri di Sulawesi
-
Target kapasitas awal mencapai 200.000 ton per tahun
-
Diversifikasi bisnis dari marmer ke kapur, yang memiliki permintaan lebih besar dan stabil di pasar Asia
Diversifikasi ini berpotensi mengurangi ketergantungan CTTH terhadap sektor properti dalam negeri dan membuka pasar baru di industri manufaktur, konstruksi, dan pemurnian.
2. Proyeksi Penjualan yang Lebih Optimis
Manajemen CTTH menargetkan pertumbuhan penjualan hingga 32% pada 2025, didorong oleh:
-
Diversifikasi produk
-
Permintaan ekspor yang lebih kuat
-
Pemulihan bertahap di sektor properti komersial dan perhotelan
-
Mulainya kontribusi segmen kapur dalam beberapa kuartal mendatang
Jika proyeksi ini tercapai, CTTH dapat memperbaiki bottom line secara bertahap.
3. Sentimen Pasar yang Mendukung
Dari sisi teknikal, saham CTTH menunjukkan beberapa sinyal positif:
-
Indikator MACD memasuki fase bullish
-
Harga menembus beberapa level resistance penting
-
Meningkatnya volume transaksi, menandakan akumulasi jangka pendek
-
Keluar dari zona Fast Crash Alert (FCA) pada November 2025
Sentimen ini memperkuat potensi pergerakan harga dalam jangka pendek, meski tetap membutuhkan kewaspadaan.
4. Peluang Proyek dan Ekspansi Baru
Diversifikasi ke bisnis kapur membuka peluang CTTH untuk:
-
Menyasar proyek-proyek strategis nasional seperti Ibu Kota Nusantara (IKN)
-
Masuk ke industri semen dan konstruksi berat
-
Memperluas ekspor ke pasar Asia Tenggara
Jika strategi ini dieksekusi dengan baik, CTTH berpeluang memperbaiki struktur pendapatan secara signifikan.
Risiko yang Harus Diwaspadai Investor
Meskipun memiliki katalis positif, prospek saham CTTH tetap dibayangi beberapa risiko besar yang perlu dicermati.
1. Fundamental yang Masih Lemah
Transformasi bisnis membutuhkan waktu dan biaya besar. Selama periode transisi, CTTH tetap menghadapi tantangan berupa:
-
Kerugian berkelanjutan
-
Arus kas yang belum stabil
-
Tingkat efisiensi operasional yang belum optimal
Hal ini bisa menjadi kendala bagi investor jangka panjang yang mengutamakan stabilitas kinerja.
2. Ketergantungan pada Sektor Properti
Meskipun ada diversifikasi, bisnis marmer masih menjadi sumber pendapatan utama CTTH. Ketergantungan ini membuat perusahaan rentan terhadap:
-
Penurunan proyek perumahan dan komersial
-
Kenaikan suku bunga yang menekan sektor properti
-
Perlambatan pembangunan nasional
Jika pemulihan properti berjalan lambat, penjualan marmer bisa kembali tertekan.
3. Volatilitas Harga Saham
Saham CTTH dikenal sebagai saham dengan volatilitas tinggi:
-
Pergerakannya cepat mengikuti sentimen pasar
-
Rentan terhadap aksi goreng-menggoreng
-
Kenaikan tajam sering diikuti koreksi besar
Sifat ini membuat CTTH lebih cocok untuk trader agresif yang terbiasa dengan risiko tinggi.
4. Tantangan Eksekusi Ekspansi Kapur
Keberhasilan kerja sama dengan Chememan bergantung pada:
-
Kecepatan pembangunan fasilitas produksi
-
Efisiensi operasional dan logistik
-
Kemampuan bersaing dengan produsen kapur besar di Asia
Jika terjadi keterlambatan atau pembengkakan biaya, proyeksi pertumbuhan bisa terganggu.
Arah Prospek Saham CTTH ke Depan
Dengan adanya momentum bullish dan ekspansi baru, prospek jangka pendek CTTH cenderung positif. Namun untuk jangka menengah hingga panjang, keberlanjutan kinerja sangat bergantung pada:
-
Realisasi produksi kapur industri
-
Perbaikan arus kas
-
Efisiensi operasional yang lebih terukur
-
Stabilitas sektor properti
-
Keberhasilan restrukturisasi utang
Trader jangka pendek mungkin melihat peluang pada momentum yang ada, sementara investor jangka panjang perlu menunggu sinyal perbaikan fundamental yang lebih kuat.

Posting Komentar